Today’s Outlook:

• Bursa saham AS dilanda aksi jual di mana DJIA mematahkan trend naik 3 hari berturut-turut dan malah memimpin penurunan dengan tergerus 0.35% atau 137 points ke level 38905.66, akibat saham-saham perusahaan pembuat chip lanjutkan pelemahan untuk hari kedua, sementara data US PPI ternyata dirilis lebih panas dari perkiraan disebabkan biaya bensin dan makanan yang meningkat, membuat para investor berpikir ulang bahwa Federal Reserve mungkin akan menunggu lebih lama lagi untuk memotong suku bunga. Inflasi di tingkat produsen AS naik 1.6% yoy pada bulan Feb (di atas ekspektasi 1.1% dan bulan sebelumnya 1%) dan 0.6% secara bulanan, dua kali lipat dari posisi terakhir 0.3% pada bulan Jan. Di sisi lain, angka Retail Sales juga membaik signifikan, dari -1.1% di bulan Jan berbalik jadi positif 0.6% di bulan Feb, sementara secara tahunan tumbuh 1.5% yoy dari 0.04% di bulan yang sama tahun lalu. Melihat data Inflasi yang masih panas pada 2bulan terakhir, tak ayal para investor beropini bahwa The Fed mungkin masih perlu untuk pertahankan suku bunga higher for longer. Melengkapi semua itu, Initial Jobless Claims mencatat adanya 209ribu klaim pengangguran baru, pun di bawah estimasi 218ribu, mengindikasikan masih ketatnya pasar tenaga kerja. The Fed diramal akan melaksanakan pemotongan suku bunga sebanyak 2-3 kali di semester kedua tahun ini, secara ekonomi AS tengah berada dalam fase soft-landing. Hari ini para pelaku pasar akan memantau data Industrial Production (Feb) serta view penting mengenai consumer sentiment bulan Maret dari University of Michigan.
• MARKET ASIA: Angka Penjualan Retail yang membaik juga dialami oleh INDONESIA di bulan Jan lalu dengan pertumbuhan tahunan 1.1%, dari 0.2% di periode sebelumnya. Nanti jam 0900WIB angka Trade Balance Indonesia (Feb) akan menjadi fokus perhatian di mana surplus kali ini diharapkan meningkat menjadi USD 2.3 miliar , dari USD 2.0 miliar di bulan Jan ; dan yang lebih penting adalah adanya peningkatan aktifitas Ekspor & Impor di bulan Feb yang signifikan. Dari CHINA, data New Loans akan menjadi acuan apakah perbaikan ekonomi di sana berada dalam jalur ekspansif, ataukah masih relatif tertekan seperti tergambar pada proyeksi angka pinjaman baru yang cenderung mengerut.
• KOMODITAS: Harga MINYAK lanjutkan kenaikan hari kedua dan berada di titik tertinggi 5bulan pada perdagangan Kamis (14/03/24) setelah International Energy Agency (IEA) meng-upgrade perkiraan pertumbuhan demand minyak mentah 2024. IEA menaikkan proyeksi permintaan minyak global di 2024, menjadi 1.3 barrel / day, naik 110ribu bpd dari bulan lalu. Agensi ini juga perkirakan demand di kuartal 1 bertumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 1.7 juta bpd karena membaiknya outlook ekonomi AS. Sementara itu OPEC pada hari Selasa kemarin tetap pada pendiriannya bahwa perkiraan pertumbuhan demand tahun ini berada pada angka 2.25 juta bpd, suatu proyeksi yang lebih tinggi daripada estimasi IEA. Harga futures US WTI melonjak 1.9% ke level USD 81.26 / barrel, Brent terapresiasi 1.7% ke level USD 85.42 / barrel.
• IHSG: sempat tergelincir sejenak ke bawah 7400 walau akhirnya ditarik naik lagi di sesi sore, terdongkrak 12 points ke level Closing 7433.31 ; kali ini solid didukung oleh Foreign Net Buy IDR 1.93 triliun (all market), menabung posisi YTD menjadi IDR 25.7 triliun. Despite penguatan yang terjadi dan betapa ngototnya IHSG bertahan di atas level 74xx bahkan setelah munculnya candle Doji di area Resistance plus RSI negative divergence yang indikasikan pelemahan buying momentum, NHKSI RESEARCH menyarankan para investor / trader untuk memilih trading opportunities dengan bijak seraya perhatikan rotasi sektor, serta menahan diri untuk menambah posisi pembelian terlalu banyak especially di penghujung pekan seperti hari ini.

Company News
• BRIS: Laba 2023 Tembus IDR5,7 Triliun
• INCO: Jajakan Right Issue 603,44 Juta Lembar
• PGAS: Laba Bersih Anjlok 14,7%

Domestic & Global News
• Ada Pemilu 2024 hingga Ramadan, Penjualan Eceran Februari Diproyeksi Naik 3.6%
• Kabar Baik! Menkeu Janet Yellen Beri Sinyal Inflasi AS Segera Turun

Download full report HERE.