Indeks saham AS bangkit berjamaah dengan Nasdaq memimpin penguatan lebih dari 2%, seiring meredanya kekhawatiran para investor atas kasus jatuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank setelah Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin global lainnya bersatu padu turun tangan mengendalikan krisis ini. Sektor perbankan dan jasa telekomunikasi membawa S&P500 mampu rebound dari tekanan jual terbesar harian sejak Juni 2020. Sentimen positif juga disumbangkan oleh data Inflasi AS (Feb.) yang dilaporkan oleh The Bureau of Labor Statistics melandai ke tingkat 0.4% MoM dari 0.5% bulan sebelumnya. Pun posisi CPI secara tahunan berhasil memenuhi ekspektasi di level 6% YoY, dari 6.4% pada Jan. Sedikit concern dari angka Inflasi Inti bulanan yang masih sedikit memanas di level 0.5% MoM, dari 0.4% bulan Jan. Pasar keuangan sekarang mulai memperhitungkan 74.5% kemungkinan bank sentral AS hanya perlu menaikkan suku bunga sebesar 25bps pada FOMC Meeting pekan depan; bahkan ada segelintir probabilitas atau 25.5% tepatnya, melihat bahwa bisa saja Federal Reserve malah mungkin tidak akan menaikkan suku bunga sama sekali; seperti dilansir dari CME FedWatch.
Adapun menyikapi situasi pasar keuangan global, IHSG tidak mampu bertahan pada Support dari level previous Low 6728 dan kembali ke level terendah 2 bulan di angka 6641.81 pada perdagangan Selasa (14/03/23); diikuti oleh nilai jual asing IDR 1.33 triliun. Namun demikian, RSI telah memasuki wilayah Oversold. Menimbang sentimen yang bergulir di pasar modal dunia, NHKSI RESEARCH memperkirakan hari ini IHSG mampu berbalik (technical) rebound setidaknya menguji Resistance kembali ke ranah 6700. Trend turun masih akan alami ujian sampai setidaknya mampu ditutup di atas MA10 / 6786 (for now) dan selanjutnya berusaha break kembali ke atas MA20 / 6820-6830. Pada pasar yang akan volatile selama beberapa waktu ke depan, strategi beli bertahap adalah yang paling bijak dilakukan.
Download full report HERE.