Today’s Outlook:

• Wall Street serentak berakhir di teritori positif pada perdagangan hari Rabu (14/08/24), di mana S&P500 dan NASDAQ mencatatka  kemenangan beruntun dalam 5 sesi berturut-turut, didukung data US CPI (Jul) yang dirilis sesuai ekspektasi semakin meyakinkan para investor bahwa Federal Reserve akan dapat mulai memangkas suku bunga AS bulan depan. S&P 500 ditutup naik 0,38%, NASDAQ Composite ditutup menguat tipis 0,03%, sementara Dow Jones Industrial Average ditutup menghijau + 0,61% kembali ke atas level psikologis 40k pada 40.008,39. Pergerakan pasar umumnya tenang dengan banyak investor yang sedang liburan di bulan Agustus, dan walau data ekonomi memberikan kelegaan namun tidak ada pemicu baru untuk perdagangan (selainnya laporan keuangan emiten), yang berkontribusi pada gambaran keseluruhan yang lesu pada indeks acuan. HARGA KONSUMEN AS naik secara moderat pada bulan Juli, dengan peningkatan tahunan inflasi melambat di bawah 3% untuk pertama kalinya sejak awal 2021 (tepatnya 2.9% yoy). Secara bulanan, baik CPI maupun CORE CPI mampu dirilis in-line dengan konsensus 0.2% mom. Data ini melengkapi US PPI yang keluar sehari sebelumnya, juga menunjukkan inflasi terus melaju moderat, meskipun belum mencapai target 2% bank sentral AS. Pasar keuangan sekarang melihat peluang 55% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan The Fed 17-18 September, menurut CME FedWatch Tool. Sebelum data ini, para investor hampir terbagi rata antara pemotongan 25-bps dan 50-bps. Ekonom Macquarie bahkan makin confident bahwa rate cut bisa terjadi dalam 3 kali kesempatan FOMC Meeting di bulan Sept, Nov, dan Dec; dengan syarat trend disinflasi ini terus terjaga. Pertemuan tahunan The Fed di Jackson Hole, yang akan diadakan pada tanggal 22 -24 Agustus, akan memberikan kesempatan kepada Chairman The Fed Jerome Powell untuk menyempurnakan pandangannya mengenai suku bunga. Indikator lainnya yang akan dipantau para pelaku pasar hari ini adalah: Intial Jobless Claims mingguan serta US Retail Sales  untuk mengukur kekuatan ekonomi AS in general. Kekhawatiran akan resesi sempat membuat indeks Volatilitas CBOE, pengukur “ketakutan” Wall Street, mencapai level tertinggi sejak 2020 pekan lalu. Namun, pada hari Rabu kemarin, indeks ini berada di bawah rata-rata jangka panjang sebesar 20 poin untuk hari kedua dan ditutup pada 16,19. VIX hanya butuh 7 sesi perdagangan untuk kembali ke median jangka panjangnya di 17,6, merupakan penurunan tercepat yang pernah ada dari 35, sebuah level yang diasosiasikan dengan tingkat ketakutan yang tinggi, demikian menurut analisis Reuters. Mayoritas sektor utama S&P berada di wilayah positif, dipimpin oleh kenaikan 1,3% pada sektor Keuangan.

• MARKET ASIA & EROPA: Ternyata tidak hanya AS saja yang merilis angka Inflasi, INGGRIS pun kemarin mengumumkan CPI mereka untuk bulan Juli di level 2.2% yoy, di mana ini di bawah perkiraan ekonom 2.3% namun sejatinya memanas dari bulan June di 2.0%. Di satu sisi, CORE CPI mereka sedikit mendingin 0.2% ke angka 3.3% yoy (Jul) dari posisi sebelumnya 3.5%, pun angka actual tersebut lebih rendah dari forecast. Angka GDP 2Q Inggris harusnya dirilis siang ini, menyusul EUROZONE yang kemarin telah lebih dulu melaporkan perkiraan awal GDP 2Q di level 0.6% yoy, sesuai estimasi menguat 0.2% dari kuartal sebelumnya. Namun angka ini masih akan di-review kemudian seiring Industrial Production (Jun) EUROZONE masih tersungkur lebih dalam ke wilayah kontraksi. Pagi ini JEPANG mendahului dengan kabar baik di regional ASIA, seiring mereka merilis angka GDP 2Q yang menguat ke level 3.1% yoy, lebih tinggi dari prediksi 2.1% dan berhasil membalikkan keadaan dari pertumbuhan ekonomi negatif 2.3% di kuartal sebelumnya. Berikutnya di pagi ini adalah tugas CHINA untuk menyajikan data-data ekonomi seputar: Industrial Production, Retail Sales, and Unemployment Rate (Jul); di mana data-data ini dipercaya akan turut membentuk sentimen market Asia sepanjang hari. Dari dalam negeri, angka surplus TRADE BALANCE INDONESIA akan jadi sorotan para pelaku pasar, yang paling penting dipantau adalah pertumbuhan Ekspor – Impor di mana diramalkan surplus disumbangkan oleh Ekspor yang akan lebih tinggi daripada Impor.

• KOMODITAS: Harga MINYAK memangkas kenaikan dan malah jadi berakhir lebih rendah pada hari Rabu, karena adanya peningkatan mengejutkan pada stok cadangan minyak mentah AS yang menunjukkan berkurangnya demand pada perjalanan musim panas. Futures BRENT turun 1,2% menjadi USD 79,76 / barel, sementara US WTI drop 1,8% dan berakhir pada USD 76,98 / barel. Data dari Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan persediaan minyak AS justru naik sebesar 1,4 juta barel pada pekan yang berakhir 9 Agustus, di luar dugaan penurunan sebesar 1 juta barel.

• IHSG meroket ke titik penutupan tertinggi sepanjang masa pada level 7436.04 setelah mencatatkan kenaikan 79.4pts alias di atas 1% pada hari Rabu, didukung oleh Foreign Net Buy sebesar IDR 577.91 miliar. Euphoria market juga ditopang oleh menguatnya nilai tukar RUPIAH ke bawah level 15700 / USD. Terlepas dari semua sentimen positif tersebut, tak dapat dipungkiri IHSG memasuki wilayah Resistance yang kritikal. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor / trader untuk tidak lengah dengan level Trailing Stop masing-masing, namun dapat pula pertimbangkan untuk menambah posisi pada saham-saham yang clearly telah tembus Resistance di awal trend naik mereka.

Company News
• DOID & SINI: Anak Usaha DOID Raih Proyek IDR 12 Triliun, Keruk 60.6 Juta Ton Batu Bara
• INKP: Penjualan Drop, Laba INKP Semester I-2024 Tembus USD278 Juta
• TINS: Timah Lunasi Surat Utang Tepat Waktu

Domestic & Global News
Kejar Produksi 1 Juta Barel, SKK Migas Agresif Target Investasi & Pengeboran Sumur
Terjerat Banyak Skandal, PM Jepang Fumio Kishida Bakal Mundur Bulan Depan

Download full report HERE.