Kenaikan Loan Loss Provision menekan laba perbankan. Investor mencermati kemampuan perbankan AS mengelola Loan Loss Provision, karena pemulihan pandemi membuka jalan bagi kemungkinan resesi. Wall Street awal pekan ditutup melemah menghadapi Big Bank Earnings Result 2Q22 pekan ini, dengan S&P 500 Banking Index turun 1%. Investor juga menantikan data ekonomi: data inflasi baik CPI maupun PPI, Retail Sales dan Industrial Production, menjelang wacana kenaikan FFR 75 Bps kedua berturut-turut akhir Juli ini. Hawkish agresif menjadi kebijakan yang mengarahkan ekonomi AS yang sudah mendingin ke dalam resesi.

Healthcare menguat 2%, seiring Long Term Agreement Subsektor Farmasi mengantisipasi depresiasi rupiah. Adapun, KLBF adalah salah satu saham Farmasi yang banyak diminati investor asing kemarin. Di sisi lain, IHSG ditutup melemah 18 poin ke level 6.722 awal pekan, dengan Technology pimpin pelemahan sektoral atau turun 0,9%. Investor merespon negatif data Penjualan Eceran Juni yang turun 2,1% MoM 2%, seiring inflasi tinggi Juni yang mencapai 0,61% MoM (Vs. Mei 0,40% MoM) dan 4,35% YoY (Vs. Mei 3,55% YoY). NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak upward dengan kisaran 6.600-6.800.

Download full report HERE.