Kenaikan harga minyak dan tenaga kerja solid, Wall Street mixed akhir pekan. Baik harga Brent (Sept. 2022), maupun WTI Crude Oil (Agust. 2022), naik lebih dari 2% ke level USD107,02/Barel dan USD104,79/Barel, ditengah kelangkaan pasokan. Data tenaga kerja solid Change in NonFarm Payrolls Juni melonjak 372K (Vs. Surv. 265K), dengan Unemployment Rate Juni tetap stabil di level terendah 3,6%, memberikan ruang kenaikan FFR agresif lainnya akhir bulan ini. Ini kembali mendorong pola Negatif Yield Spread UST2Y 3,10% Vs. UST10Y 3,08%, sebagai indikator resesi sekaligus mendorong minat safe haven USD, dengan DXY stabil di atas level tertinggi 107.

Penguatan sektor teknologi 3%, seiring inflasi Juli berpotensi menurun. Survei BI pekan pertama Juli 2022 menyatakan inflasi CPI Headline MoM Juli 2022 diproyeksikan sebesar 0,40% (Vs. Jun. 0,61%), seiring penurunan harga sejumlah komoditas seperti minyak goreng deflasi -0,04% MoM. Survei ini di tengah spekulasi BI belum tentu akan menaikkan BI 7DRRR Juli ini, seiring CPI Core YoY Jun. 2,63%, masih di bawah nilai tengah target tahunan BI 2%-4%. Sektor teknologi sensitif pada kenaikan suku bunga. Sebagai catatan, hasil RDG BI akan diumumkan pada 21 Juli, sepekan lebih awal dari FOMC Rate Decision 28 Juli yang diproyeksikan kembali menaikkan FFR 75 Bps.

Download full report HERE.