Today’s Outlook:
• Pasar saham AS masih terus merangsek naik menembusi level tertinggi mereka, secara S&P 500 dan NASDAQ kembali mencatat rekor penutupan tertinggi pada perdagangan hari Selasa (09/07/24), masing-masing untuk kelima dan keenam kalinya berturut-turut, didorong oleh kenaikan saham NVIDIA dengan sentimen optimisme terkait pertumbuhan AI setelah Federal Reserve Chairman Jerome Powell memberi tahu anggota parlemen bahwa lebih banyak data ekonomi “baik” akan memperkuat alasan untuk pemotongan suku bunga. Dalam kesaksian di depan Kongres, Powell mengatakan bahwa meskipun inflasi “tetap di atas” target soft-landing 2%, inflasi terbukti telah melandai dalam beberapa bulan terakhir terlihat dari melonggar pasar tenaga kerja ke level sebelum pandemi Covid. Walau beliau mengatakan “lebih banyak data yang baik akan memperkuat” alasan untuk pemotongan suku bunga, namun ketua bank sentral AS tersebut pun kembali menegaskan bahwa dia tidak bisa menjanjikan kapan pemotongan suku bunga itu bisa terwujud. Dengan sendirinya pasar tetap memperkirakan penurunan 50 basis poin untuk tahun ini, sementara melihat ada hampir 72% peluang untuk pemotongan 25 bps pada FOMC Meeting bulan September, demikian menurut CME FedWatch. Tentunya data inflasi AS untuk bulan June yang akan dirilis minggu ini (CPI di hari Kamis dan PPI di hari Jumat ) akan sangat menentukan dalam memberi idea yang lebih jelas mengenai perkiraan market tersebut.
• EARNING SEASON: Saham bank besar seperti JPMorgan dan Wells Fargo naik lebih dari 1% dan Citi menguat 2,8%. Ketiga bank tersebut bersiap akan merilis hasil kuartalan pada hari Jumat, menandai dimulainya musim pendapatan kuartal kedua. Reuters melaporkan bahwa The Fed sedang mempertimbangkan perubahan aturan yang dapat menghemat bank besar miliaran dolar dalam modal. Para analis melihat perusahaan S&P 500 meningkatkan EPS ratarata mereka sebesar 10,1% pada kuartal kedua, naik dari kenaikan 8,2% pada kuartal pertama, menurut data LSEG.
• MARKET ASIA & EROPA: tidak banyak data dari kedua benua tersebut akan jadi pantauan para pelaku pasar, selainn data penting Inflasi dari CHINA (June) yang akan dirilis pagi ini; dengan perkiraan ekonomi China menghasilkan pertumbuhan harga barang & jasa sebesar 0.4% yoy di tingkat konsumen (diharapkan naik dari 0.3% di periode sebelumnya), dan deflasi berkurang menjadi -0.8% yoy di tingkat produsen (dibanding -1.4% pada periode sebelumnya).
• KOMODITAS: Harga futures MINYAK US WTI tergelincir bahkan ketika American Petroleum Institute melaporkan penurunan stok minyak mentah mingguan domestik yang lebih besar dari perkiraan sebagai indikasi bahwa permintaan musim panas sedang meningkat. Futures US WTI diperdagangkan pada USD 80,94 / barel, merosot lebih jauh setelah sebelumnya turun 1,1% ke level USD 81,41 / barel. Persediaan minyak mentah AS turun sekitar 1,9 juta barel untuk pekan yang berakhir 5 Juli, menyusul penurunan sebesar 9,2 juta barel yang dilaporkan oleh API pada minggu sebelumnya. Jumlah penurunan ini jauh lebih besar daripada perkiraan ekonom sebesar 250.000, dan terjadi bahkan ketika kilang-kilang minyak di negara bagian Texas yang kaya minyak mengalami gangguan terbatas, menyusul dampak Hurricane Beryl yang menghantam pada hari Senin. Data API juga menunjukkan bahwa stok bensin drop sebesar 3 juta barel. Menyusul berikutnya adalah laporan inventaris resmi pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu malam ini.
• INDONESIA: melaporkan Retail Sales (May) bertumbuh positif 2.1%, dibanding -2.7% pada bulan sebelumnya. Penjualan mobil bulan June juga memang masih anjlok 11.8% namun setidaknya laju penurunan sudah mulai melambat dari 13.3% pada May. Data ekonomi di atas membuat IHSG cukup confident terapresiasi 18.8pts ke level 7269.8, setelah sebelumnya sempat menyentuh level Resistance yang cukup krusial sekitar 7300; didukung oleh Foreign Net Buy senilai IDR 166.18 milyar (RG market). Akan ada lebih banyak data ekonomi yang dipantau hari ini seperti Consumer Confidence dan penjualan motor. Secara teknikal, NHKSI RESEARCH menilai kenaikan 4 hari ini sudah sangat menguji level Resistance krusial 7270-7300 , di kala RSI sudah hampir masuki wilayah Overbought. Our best advise: set your Trailing Stop while you let your profit run.
Company News
• AMAR: Sedot IDR 41 Miliar, Bank Amar (AMAR) Buyback 158.54 Juta Lembar
• SGER: SGER Raih Kontrak Impor Batu Bara ke Vietnam USD22.5 Juta
• ASII: Penjualan Mobil Astra Meningkat 6,3 Persen Pada Juni 2024
Domestic & Global News
Jokowi Setuju Terapkan DMO Gas Murah untuk Industri Domestik 60%
Harapan Permintaan China Menjaga Harga Tembaga Tetap Stabil
Download full report HERE.