Today’s Outlook:

• BYE OCTOBER, HELLO NOVEMBER! S&P 500 ditutup turun tajam pada perdagangan hari Kamis (31/10/24) dipicu anjloknya saham Meta dan Microsoft di sektor Teknologi masing-masing 4% dan 6%, sementara tanda inflasi yang lebih tinggi memperkeruh jalan bagi pemangkasan suku bunga Federal Reserve ke depannya. Dow Jones Industrial Average turun 378 poin, atau 0.9%, indeks S&P 500 turun 1.9%, dan NASDAQ Composite turun 2.8%.

• MARKET SENTIMENT : Selain outlook yang tidak bersemangat dari perusahaan besar sektor Teknologi, masih banyak laporan kinerja yang harus dicerna para investor ; seraya mereka menerima laporan PCE PRICE INDEX, acuan Inflasi yang dipantau ketat oleh Federal Reserve melambat secara tahunan ke level 2.1% selama bulan Sept, mendingin dari angka bulan Agustus yang direvisi naik menjadi 2,3%. Di sisi lain, CORE PCE yang mengecualikan barang-barang dengan harga fluktuatif seperti makanan dan bahan bakar, mencapai 2.7% yoy — lebih cepat dari ekspektasi sebesar 2.6% dan menyamai kecepatan bulan Agustus. Secara terpisah, INITIAL JOBLESS CLAIMS menjelaskan tunjangan pengangguran pertama kali turun menjadi 216,000 dari 228,000 pada minggu terakhir didata. Dan untuk melengkapi semuanya itu , PERSONAL SPENDING (Sept) juga meningkat ke level 0.5% , lebih tinggi dari forecast & bulan sebelumnya . Angka-angka yang mengindikasikan kekuatan ekonomi AS dan masih adanya tekanan Inflasi tsb muncul saat Federal Reserve mempertimbangkan keputusan kebijakan berikutnya setelah mereka memangkas biaya pinjaman sebesar 50 basis poin pada bulan September. Ramai spekulasi bermunculan bahwa walau FOMC MEETING 17-18 Nov pekan depan masih akan tetap hasilkan keputusan rate cut 25bps, namun saat ini terbuka kemungkinan The Fed akan menahan suku bunga tetap di tempat pada rapat Desember. Hari Jumat ini akan dirilis data puncak NONFARM PAYROLL, beserta UNEMPLOYMENT RATE bulan Oct sekaligus data MANUFACTURING PMI (Oct) & CONSTRUCTION SPENDING (Sept) yang dapat memberikan panduan lebih lanjut bagi pejabat bank sentral AS saat mereka bertemu minggu depan.

• KOMODITAS : Harga MINYAK mentah memperpanjang kenaikannya pada perdagangan awal di Asia Jumat pagi ini , menyusul laporan bahwa IRAN tengah mempersiapkan serangan balasan terhadap ISRAEL dalam beberapa hari mendatang. Minyak mentah berjangka US WTI naik USD 1,24, atau 1,8%, ke harga USD 70,50 / barel, setelah ditutup naik 0,95% pada sesi sebelumnya. Minyak mentah BRENT kontrak Desember yang berakhir Kamis kemarin ditutup naik 0,85% pada USD 73,17.

– KONFLIK TIMUR TENGAH : Intelijen ISRAEL mendeteksi IRAN tengah mempersiapkan diri untuk menyerang Israel dari wilayah IRAK (demi menghindari serangan balasan ke infrastruktur vital Iran) dalam beberapa hari mendatang, mungkin sebelum PILPRES AS pada tanggal 5 November. Serangan itu diperkirakan akan dilakukan dari Irak dengan menggunakan sejumlah besar drone dan rudal balistik.

– Harga minyak juga didukung oleh ekspektasi bahwa OPEC+ dapat menunda rencana peningkatan produksi minyak pada bulan Desember selama satu bulan atau lebih, dengan alasan demand global masih lesu dan meningkatnya supply.

• MARKET ASIA & EROPA : Sentimen pasar di Asia akan rapuh pada hari Jumat ini secara imbal hasil obligasi yang masih tetap tinggi menekan minat pada aset berisiko ; serta kekhawatiran tentang meningkatnya biaya AI tampaknya menghambat rally perusahaan Teknologi berkapitalisasi besar. Sentimen regional dari Wall Street tidak kondusif setelah S&P dan Nasdaq kemarin membukukan kerugian harian tertajam dalam 2 bulan. Ada beberapa peristiwa yang berpotensi menggerakkan pasar di Asia pada hari ini , yaitu laporan PMI dari beberapa negara termasuk CHINA, kemudian rilis inflasi INDONESIA , dan laporan keuangan perusahaan besar JEPANG seperti Mitsui, Nomura, Mitsubishi, dan lainnya.

• FIXED INCOME & CURRENCY : “Bond Vigilante” kembali menunjukkan kekuatan mereka, menaikkan imbal hasil di seluruh dunia maju – kecuali Kanada

– dalam upaya untuk mendisiplinkan pemerintahan yang lemah secara fiskal. Narasi bearish di sekitar tiga aspek utama : kemerosotan fiskal, minimnya supply kreditur, dan inflasi yang kuat akibat spending yang lebih tinggi – mendominasi sentimen pasar obligasi saat ini. Imbal hasil sedang meningkat, dengan obligasi INGGRIS merasakan tekanan paling besar dalam 24 jam terakhir setelah rencana anggaran perdana Menteri Keuangan Rachel Reeves pada hari Rabu. Dan pada hari Kamis, BANK OF JAPAN mempertahankan suku bunga di level 0.25% tetapi membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan jangka pendek. Untuk pasar di ASIA, obligasi AS menjadi fokus utama ; volatilitas tersirat dan ‘premium jangka panjang’ adalah yang tertinggi dalam setahun, dan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun telah naik lebih tinggi setelah rate cut pertama The Fed ini daripada yang pernah terjadi sejak 1989.

– Pukulan berikutnya bagi pasar Asia : DOLLAR baru saja mencatat kenaikan bulanan terbesarnya dalam 2,5 tahun. Sebagian besar pasar saham Asia melemah pada bulan Oktober dan indeks MSCI Asia/Pasifik ex-Jepang anjlok 4,5%. Saham CHINA turun lebih dari 3% pada bulan Oktober, mungkin tidak mengejutkan mengingat kenaikan 21% bulan sebelumnya, sementara YEN yang lemah telah membantu indeks Nikkei 225 Jepang membukukan kenaikan bulanan sekitar 3%.

– PMI CHINA : laporan PMI Biro Statistik pada hari Kamis yang menunjukkan aktivitas manufaktur merangkak kembali ke wilayah ekspansi pada bulan Oktober  untuk pertama kalinya sejak April.

– EUROZONE : catatkan perkiraan awal Inflasi (Oct) memanas ke angka 2.0% yoy . Unemployment Rate (Sept) juga flat di level 6.3%. Tak heran Inflasi memanas secara GERMAN Retail Sales (Sept) kuat di angka 1.2% mom, tidak jadi kontraksi seperti yang disangka.

• IHSG nyata adanya terlihat berjuang keras untuk dapat kembali bertengger di atas jalur uptrend yang sah, namun belum berhasil juga menembus ke atas gerbang pertama 7630, apalagi mengamankan posisi ke atas 7700. Menimbang faktor ketidakpastian yang semakin tinggi over this weekend, NHKSI RESEARCH dapat mengerti jika sell-off masih akan terjadi di market demi mengamankan capital , walau Foreign Net Sell kemarin agak sedikit melunak secara nominal, hanya terdata IDR 85.08 milyar, namun mentotalkan jual bersih asing sebulan kemarin di angka IDR 5.7 triliun.

Company News

• AMRT: Sumber Alfaria Kuartal III Cetak Laba IDR 2.3T Naik 9.1 Persen
• BRPT: Melorot 25 Persen, Laba BRPT Kuartal III 2024 Sisa USD26.8 Juta
• CUAN: Melonjak 162 Persen, Kuartal III 2024 CUAN Kemas Laba USD30,44 Juta

Domestic & Global News
Perintah Prabowo ke Bahlil dan Pertamina: Tingkatkan Lifting Minyak & Perbaiki Subsidi
Ditopang Stimulus Jumbo, PMI Manufaktur China Catat Ekspansi Pertama dalam 6 Bulan

Download full report HERE.