Today’s Outlook:

• Indeks saham global melemah tipis pada hari Jumat, berbalik dari kenaikan di awal sesi seiring para investor mencerna data yang menunjukkan Inflasi AS mendingin di bulan Mei sesuai dengan ekspektasi, sementara imbal hasil obligasi AS berbalik naik. Ketidakpastian seputar PILPRES AS dan PEMILU legislatif PERANCIS yang akan segera berlangsung membantu mengimbangi reaksi awal di pasar obligasi terhadap data inflasi AS. Indikator inflasi favorit The Fed, Personal Consumption Expenditures (PCE) price index, menunjukkan bahwa pertumbuhan harga tahunan sebesar 2,6% di bulan Mei, seperti yang telah diperkirakan oleh para ekonom, turun dari 2,7% di bulan April. Sementara data tersebut memicu optimisme bahwa Federal Reserve dapat mulai memangkas suku bunga di bulan September, namun ternyata rally saham-saham di sesi awal perlahan memudar. Indeks saham dunia MSCI, S&P 500 serta NASDAQ semuanya mencapai rekor tertinggi pada awal perdagangan sebelum akhirnya ditutup di teritori negatif. Para investor juga masih mencerna komentar-komentar yang muncul pada debat presiden AS pada hari Kamis malam antara Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat dan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, menjelang pemilihan umum bulan November. Saham Trump Media & Technology Group sempat naik di awal perdagangan namun kemudian turun lebih dari 11%.
• FIXED INCOME : Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun terakhir naik 4,9 basis poin pada 4,337% versus 4,288% pada akhir hari Kamis.
• CURRENCY : DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang, turun 0,07% pada 105,82 menyusul data PCE. Terhadap Yen Jepang, Dollar hampir tidak berubah pada 160,71. Penurunan Yen ke level terendah 38 tahun telah memicu ekspektasi intervensi oleh pihak berwenang Jepang untuk membendung pelemahan mata uang tersebut. Di lain pihak, Euro naik 0,12% pada USD 1,0714, dengan para investor menunggu hasil pemilihan umum Perancis. Kekhawatiran mengenai hasil dari dua tahap Pemilu legislatif Prancis yang dimulai pada hari Minggu mendorong premi risiko pada obligasi pemerintah Prancis atas obligasi Jerman ke level tertinggi sejak krisis utang Eurozone di tahun 2012.
• KOMODITAS : Futures US WTI turun 0,24%, dan menetap di USD 81,54 per barel. Analis dari Barclays memperkirakan minyak mentah BRENT akan tetap berada di kisaran USD 90 / barel selama beberapa bulan mendatang. Harga minyak mungkin tidak banyak berubah pada paruh kedua tahun 2024, karena kekhawatiran terhadap permintaan China dan prospek pasokan yang lebih tinggi dari produsen utama akan digenjot untuk melawan risiko geopolitik, demikian menurut jajak pendapat Reuters di hari Jumat. Polling tersebut juga mengatakan minyak mentah Brent diperkirakan berada pada harga rata-rata USD 83,93 / barel pada tahun 2024, sementara minyak mentah AS rata-rata USD 79,72. Jumlah rig minyak aktif AS, yang merupakan indikator awal produksi di masa depan, turun 6 menjadi 479 pada minggu ini, level terendah sejak Desember 2021, seperti dikutip dari perusahaan jasa energi Baker Hughes. Para manager keuangan menaikkan posisi net long dan posisi options pada minyak mentah berjangka AS untuk pekan yang berakhir 25 Juni, menurut data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC).
• INDONESIA : menantikan Data Inflasi (June) hari ini dan Nikkei Manufacturing PMI. Sepekan terakhir IHSG mampu menghijau 2.53% kembali ke atas level psikologis 7000, finally dibantu oleh arus beli asing senilai IDR 1.19 triliun (RG market) , di mana asing kembali memborong saham-saham bluechips seperti BBCA TLKM BRIS TPIA BUKA. Secara IHSG kini bertatap muka dengan Resistance MA50 / 7066, NHKSI RESEARCH merasa perlu mengantisipasi pullback sementara ke level Support terdekat.

Company News

• ICBP: Laba Melejit, Indofood (ICBP) Putuskan Bagi Dividen IDR 200 per Lembar
• BAYU: Bayu Buana (BAYU) Bagi Dividen IDR 75 per Lembar
• GJTL: Dividen Gajah Tunggal (GJTL) IDR 174 Miliar

Domestic & Global News
Ekonomi RI Semester II/2023 Dibayangi Pelemahan Rupiah dan La Nina
AS dan Eropa Peringatkan Hizbullah Lebanon untuk Meredakan Serangan ke Israel dan Menghentikan Perang Timur Tengah yang Semakin Meluas

Download full report HERE.