Data inflasi inti Des. dari zona Eropa terdata turun ke level 9.2% (lebih rendah dari forecast maupun previous period), walau Inflasi inti masih naik 5.2% YoY vs previous 5%. Construction PMI (Des.) Inggris juga mengerut menjadi 48.8 vs previous 50.4. Terakhir, ISM Non-Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) AS turun ke angka 49.6, lebih rendah dari forecast & previous period masing-masing di angka 55 & 56.5 Ketiga data makro di atas menunjukkan trend kontraksi ekonomi secara keseluruhan di berbagai belahan dunia, baik dari sisi konsumen maupun sisi produsen di sector manufacturing dan non-manufacturing. Nonfarm Payrolls (Des.) juga menunjukkan data yang mulai menjinak dengan pertambahan tenaga kerja sebesar 223ribu, di bawah bulan sebelumnya sebesar 256ribu, walau Unemployment Rate (Des.) masih tumbuh 3.5% menunjukkan permintaan pekerja masih di tingkat yang tinggi. Hal ini menumbuhkan harapan bahwa finally obat Inflasi tinggi yaitu kenaikan suku bunga yang agresif mulai menunjukkan efek yang diharapkan dengan menurunnya tingkat inflasi & sector usaha yang mulai terkontraksi.

Corporate News
Indonesia Eximbank Siapkan Dana Pokok Obligasi. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank (BEXI) menyiapkan dana sebesar IDR1,65 triliun untuk membayar pokok obligasi. Kesiapan ini berkaitan menjelang jatuh tempo Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap IV Tahun 2018 Seri B. Adapun surat utang ini akan jatuh tempo pada 14 Februari 2023. Perseroan menegaskan pihaknya telah menempatkan dana tersebut terhadap sejumlah instrumen keuangan yang likuid, termasuk di lembaga perbankan.

Domestic Issue
Cadangan Devisa Mengalami Kenaikan Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Des 2022 mencapai USD 137,2 milyar, naik USD 3.2 milyar dari posisi November ; berkat penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah. Dengan demikian, cadangan devisa sudah naik 2 bulan berturutturut setelah sebelumnya merosot pada periode Maret- Oktober 2022. Walau begitu, nilai tukar IDR tetap tak bergeming dari posisi Rp 15630 / USD, diperkirakan karena penarikan pinjaman di atas menimbulkan resiko cadangan devisa Kembali turun. Hal ini menguatkan perkiraan jika pasokan USD di dalam negeri lumayan tipis, apalagi permintaan di akhir tahun juga besar. (CNBC Indonesia)

Recommendation
US10YT menguji Support lower channel sekitar 3.56-3.50. Jika Support ini jebol maka yield US10YT akan melemah ke Support berikut yaitu 3.42-3.4 dan berpotensi mengganggu trend naik jangka menengah yield. Apabila mampu rebound maka jalan naik ke atas cukup berliku dengan pertama-tama US10YT harus berupaya melampaui Resistance MA di range yield 3.68-3.76, sebelum menuju Resistance yield jangka pendek di 3.85 dan level previous High 3.90. ADVISE : very Speculative Buy. ID10YT telah alami penguatan mencapai Target jangka pendek terdekat yaitu 7.11 dan saaat ini tengah pullback menuju Support yield 7.056-7.04 / 7.02 / 6.98 7.0. ADVISE : Buy on Weakness karena TARGET dari bullish reversal pattern lain menyiratkan potensi up-swing sampai 7.2-7.23. ADVISE: Average Up > 7.12.

Download full report HERE.