Today’s Outlook:

US MARKET SENTIMENT : Departemen Perdagangan AS mengatakan RETAIL SALES turun 0,9% bulan lalu, penurunan terbesar sejak Maret 2023, setelah kenaikan 0,7% yang direvisi naik pada bulan Desember, dan jauh di bawah estimasi penurunan 0,1% dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters, yang menunjukkan kenaikan harga dan ketidakpastian tarif mungkin menyebabkan konsumen memperketat pengeluaran. Data lain dari Federal Reserve menunjukkan INDUSTRIAL PRODUCTION turun 0,1% bulan lalu, lebih rendah dari estimasi yang menyerukan kenaikan 0,1%, setelah rebound 0,5% yang direvisi turun pada bulan Desember, akibat penurunan tajam dalam produksi kendaraan bermotor.

– Pada hari Kamis, PRESIDEN AS DONALD TRUMP memerintahkan tim ekonominya untuk menyusun rencana tarif timbal balik (reciprocal tariffs) pada setiap negara yang mengenakan pajak atas impor Amerika, yang meningkatkan risiko perang dagang global, tetapi tidak memberlakukan putaran bea lainnya. Pada hari Jumat, Trump kembali memperingatkan bahwa negara-negara BRICS dapat menghadapi tarif dari Amerika Serikat jika mereka membuat mata uang mereka sendiri.

– Investor juga mengamati laporan terakhir dari Konferensi Keamanan Munich, di mana WAKIL PRESIDEN AS JD VANCE menuduh para pemimpin Eropa pada hari Jumat menyensor kebebasan berbicara dan gagal mengendalikan imigrasi, sehingga memicu teguran keras dari Menteri Pertahanan Jerman dan membayangi diskusi tentang perang di Ukraina. Pertemuan antara Vance dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berakhir tanpa berita tentang kesepakatan untuk mineral penting yang menjadi inti dari upaya Ukraina untuk mendapatkan dukungan Trump.

FIXED INCOME & CURRENCY : Peluang pemangkasan FED FUND RATE setidaknya 25 basis poin oleh Federal Reserve pada bulan Juni telah merangkak naik kembali ke 51,3%, setelah pasar memperkirakan probability 40,3% pada sesi sebelumnya, demikian menurut CME FedWatch Tool. Presiden Fed Dallas Lorie Logan menegaskan kembali pandangannya pada hari Jumat bahwa meskipun data inflasi akan lebih dingin dalam beberapa bulan mendatang, bank sentral AS tidak harus mengurangi biaya pinjaman jangka pendek sebagai respons.

– DOLLAR INDEX, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang, turun 0,3% menjadi 106,77 setelah jatuh ke level terendah 2 bulan di 106,56, dengan EURO naik 0,28% pada $1,0493. Terhadap YEN Jepang, Dollar melemah 0,35% menjadi 152,26 sementara POUNDSTERLING menguat 0,14% menjadi $1,2583 terhadap greenback.

– YIELD US TREASURY tenor 10 tahun yang menjadi acuan turun 4,7 basis poin menjadi 4,478% tetapi masih berada di jalur kenaikan mingguan setelah turun 2 minggu berturut-turut. MARKET EROPA & ASIA : – GDP EUROZONE untuk kuartal 4 tumbuh 0.9% yoy sesuai ekspektasi, namun turun secara kuartalan ke angka 0.1% qoq dibanding 0.4% pada kuartal sebelumnya. Ekonomi Zona Eropa mengalami kontraksi, terlihat dari perubahan ketenagakerjaan yang alami trend turun di kuartal 4.

– Dari benua ASIA, apa yang tengah digodok di CHINA tidak bisa dianggap remeh lagi, secara mereka terdata menggelontorkan kredit bank (untuk konsumen & bisnis) dalam jumlah terbesar (setidaknya) dalam 20 tahun terakhir di bulan Februari, sebesar 5130 milyar Yuan, tiba-tiba membengkak 5x lipat dari jumlah di bulan Januari. Hal ini sejalan dengan perkembangan pesat Teknologi China terkait AI belakangan ini, yang sampai mengguncang perusahaan raksasa sejenis di AS macam Nvidia , beserta peers Magnificent Seven.

– Pagi ini telah dirilis data perkiraan awal GDP Q4 JEPANG yang ternyata mampu lampaui estimasi & kuartal sebelumnya, pada tingkat pertumbuhan 0.7% qoq ; secara tahunan pada level 2.8% yoy (menguat dari kuartal sebelumnya 1.7%). Lebih siang lagi nanti giliran data Industrial Production (Dec) yang akan jadi sorotan.

INDONESIA : Hari ini adalah jadwal rilis data Trade Balance (Jan) yang diramal akan tetap surplus namun keluar pada angka yang lebih rendah dari bulan sebelumnya USD 2.24 milyar, ke bilangan USD 1.91 milyar. Namun demikian, pertumbuhan Ekspor diharapkan meningkat menjadi 7% sementara Impor mungkin tak mampu lagi imbangi level bulan sebelumnya di 11%.

Domestic News
Tuntut THR, Driver Ojol Demo Besar-besaran 17 Februari
Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mengonfirmasi para pengemudi ojek online (driver ojol) akan melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut hak tunjangan hari raya atau THR pada Hari Senin (17//2/2025). Ketua SPAI Lily Pujiati membenarkan aksi yang akan dilakukan pada Senin (17/2/2025) itu menuntut perihal THR Ojol. Aksi tersebut bakal digelar di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). “Iya [driver ojol akan melakukan demonstrasi], tuntutan utama soal THR,” kata Lily kepada Bisnis, Minggu (16/2/2025). Selain THR, Lily mengungkap tuntutan aksi lainnya adalah terkait potongan tarif yang terlalu tinggi bagi para driver ojol. Serta, menuntut untuk menghapus upah murah pada program layanan Aceng dan Slot. “Ada program namanya Aceng, upahnya murah jarak jauh maupun dekat Rp5.000. [Layanan] Slot itu ada aturanya per wilayah dan per jam, kalau tidak mengikuti wilayah dan jam yang sudah ditentukan,” jelasnya. Lily menyebut bahwa program ini bersifat memaksa para driver ojol untuk bekerja di tempat atau wilayah lain dan jauh dari lokasi rumah. “Padahal tidak semua wilayah ramai dan diupah murah,” imbuhnya. (Bisnis)

Corporate News
BVIC: Kas Gendut, BVIC Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo IDR 350 Miliar
Bank Victoria International (BVIC) memiliki surat utang jatuh tempo IDR 350 miliar. Itu berupa Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018. Obligasi dengan peringkat idBBB itu, akan jatuh tempo pada 5 Juni 2025 mendatang. Berdasar skenario, perseroan berencana melunasi surat utang yang akan jatuh tempo tersebut menggunakan dana internal. Per akhir 2024, posisi kas, dan penempatan pada bank tercatat IDR 2,7 triliun. Kemudian memiliki surat berharga sebesar IDR 5,4 triliun.(Emiten News)

Recommendation

US10YT terkoreksi 2,03% dan telah mundur kembali di bawah support pola saluran tren naik utama 4,72-4,85%. Yield mencoba melanjutkan tren naiknya di pertengahan tahun menuju resistance 4,80%, dan masih dalam lintasan stabil menuju yield 5,0%.

ID10YT melanjutkan rebound-nya dengan lemah setelah mencapai target penurunan yield sekitar 6,80%, tepat ketika indikator RSI memasuki wilayah Oversold. Resistance/target penutupan: MA10 pada yield 6,92%.

Download full report HERE.