Today’s Outlook:
US FEDERAL RESERVE : Pembuat kebijakan bank sentral AS pada hari Senin menolak anggapan bahwa data pekerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan mengindikasi ekonomi AS sedang jatuh dalam resesi, walau harus diakui adanya perlambatan ekonomi. Para analis pun beranggapan bahwa satu data bulanan tidak serta merta menyimpulkan opini akan resesi; apalagi ketika di pekan ini tidak banyak data ekonomi pendukung lain maka pelaku pasar sejatinya harus menunggu perkembangan lebih lanjut. BANK OF AMERICA pada catatan mereka kepada para nasabah di hari Selasa, mengidentifikasi 4 alasan kenapa ekonomi AS dipercaya tidak akan jatuh ke dalam skenario hard-landing. Pertama, reaksi The Fed sudah semakin dovish. Kedua, sementara mulai terlihat pelemahan di sektor tenaga kerja, hampir bisa dipastikan The Fed akan melaksanakan pemotongan suku bunga di bulan Sept. Ketiga, dengan turunnya suku bunga acuan, maka resiko kredit macet akan bisa semakin ditekan. Keempat, sekalipun ekonomi AS sangat terguncang, maka obligasi akan mendapatkan keuntungan dari kondisi tersebut secara para investor mencari aset safe-haven. Kesimpulannya, secara umum Bank of America tetap mempertahankan pandangan optimistic, walaupun banyak tantangan di depan mata namun 4 faktor di atas dipercaya bisa menyediakan pengaman atas kekhawatiran hard-landing.
CURRENCY & FIXED INCOME: US DOLLAR pulih terhadap mata uang utama lainnya, Yen Jepang stabil di sekitar posisi tertinggi 7 bulan terhadap mata uang AS menyusul rebound tinggi belakangan ini. DOLLAR INDEX, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang dunia lainnya termasuk Yen dan Euro, naik 0.07% menjadi 102.94. Terhadap Yen Jepang, US Dollar menguat 0.4% menjadi 144.74 sementara Euro turun 0.2% menjadi USD 1.093. Imbal hasil US Treasury naik karena kekhawatiran bahwa ekonomi AS dengan cepat memasuki resesi dianggap berlebihan, sementara permintaan safe-haven untuk obligasi AS juga berkurang karena harga saham mulai pulih kembali. Imbal hasil pada obligasi tenor 10-tahun naik 12 bps menjadi 3.903%, dari 3.783% pada Senin malam. Imbal hasil obligasi tenor 30-tahun naik 12.1 bps menjadi 4.1924%. Sementara itu, yield US Treasury tenor 2-tahun, yang biasanya bergerak seiring dengan ekspektasi suku bunga, naik 10.9 bps menjadi 3.9936%, dari 3.885% pada Senin malam.
PETA POLITIK AS: Wakil Presiden Kamala Harris yang telah mendapatkan dukungan penuh dari Partai Demokrat AS untuk maju dalam Pilpres AS melawan Donald Trump, menggandeng Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai capres-nya. MARKET ASIA & EROPA: Data Factory Orders JERMAN (Jun) dan S&P Global Construction PMI INGGRIS (Jul) yang naik di atas ekspektasi tampaknya turut menjaga sentimen positif di pasar Eropa. Hari ini data indeks harga perumahan Halifax dari Inggris dan Industrial Production lah yang akan disorot para pelaku pasar. Sementara itu dari benua Asia, data Ekspor – Impor CHINA akan dipantau ketat para investor secara konsensus mengharapkan adanya pertumbuhan di bulan Juli pada kegiatan perdagangan internasional negara ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
KOMODITAS: Harga MINYAK ditutup lebih tinggi pada hari Selasa setelah mencapai posisi terendah dalam beberapa bulan di hari Senin, karena perhatian para trader beralih ke ketatnya pasokan di kala pasar keuangan mulai pulih, sedikit meredakan kekhawatiran tentang prospek permintaan energi. Harga Minyak mentah US WTI ditutup naik 0.36% menjadi USD 73.20 / barel sementara BRENT ditutup pada USD 76,48 / barel, menguat 0.24%. Dari sudut logam mulia, harga EMAS meleleh karena penguatan US Dollar dan naiknya yield obligasi, meskipun ekspektasi pemotongan suku bunga AS pada bulan September dan KONFLIK TIMUR TENGAH yang meningkat membatasi kerugian. Diketahui kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah melancarkan serangkaian serangan drone dan roket ke Israel utara, sebagai balasan atas terbunuhnya salah satu jenderal mereka di wilayah Iran. Harga spot Emas turun 0.82% menjadi USD 2387.88 / ons, yang mana titik Low kemarin telah menguji Support pertama di angka USD 2364 / ons. Apabila sedikit lagi harga Emas jebol Support layer kedua di harga USD 2350 maka bisa dipastikan harga Emas akan terus meluncur turun menuju USD 2290-2280 / ons. INDONESIA: Hari ini akan memantau angka Cadangan Devisa (Jul) yang mana terakhir itu berada pada angka USD 140.2 miliar.
Corporate News
KAI: Borong Lokomotif dan Gerbong Datar, KAI Terbitkan Surat Utang IDR 1 Triliun
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tengah menawarkan obligasi dan sukuk senilai total Rp1 triliun untuk mendanai pembelian gerbong dan lokomotif perusahaan pelat merah itu. Surat utang itu terdiri atas Obligasi Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 dengan pokok senilai IDR 700 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 dengan sisa imbalan ijarah senilai IDR 300 miliar. Obligasi KAI menawarkan tingkat kupon 6.9% untuk tenor 3 tahun, 7.2% untuk tenor 5 tahun, dan 7.3% per tahun untuk jangka waktu 7 tahun. Masa penawaran umum obligasi dan sukuk KAI akan dilaksanakan pada 7 Agustus 2024 dan penjatahan dilakukan pada 8 Agustus 2024. Rencananya, surat utang tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 12 Agustus 2024. Dengan emisi obligasi tersebut, KAI berpotensi mengantongi dana segar senilai Rp1 triliun dari pasar obligasi korporasi. (Bisnis)
Domestic Issue
Total Penawaran Lelang SUN Tembus IDR 66 Triliun Pada Selasa (6/8)
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat adanya kenaikan penawaran pada lelang SUN pekan ini. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengungkapkan, total penawaran masuk (incoming bids) sebesar Rp 66,97 triliun pada lelang SUN, Selasa (6/8). Jumlah penawaran pekan ini terpantau lebih tinggi daripada penawaran sebesar IDR 57.19 triliun di lelang SUN dua pekan lalu. Deni menyebutkan, penerbitan SUN seri baru FR0103 dengan tenor 11 tahun sebagai calon SUN seri acuan (benchmark) tenor 10 tahun untuk tahun 2025 mendapat sambutan yang sangat positif.Ini tercermin dari incoming bids seri tersebut yang mencapai IDR 37.1 triliun atau 55.4% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar IDR 10.65 triliun atau 46.3% dari total penawaran dimenangkan (awarded bids). Incoming dan awarded bids seri FR0103 tersebut merupakan yang terbesar pada lelang hari ini. Disusul seri tenor 5 tahun yaitu FR0101 dengan penawaran masuk sebesar IDR 10.62 triliun dan dimenangkan sebesar IDR 3.85 triliun. Selain itu, pemerintah kembali menawarkan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond yakni FRSDG001, pada lelang SUN kali ini. FRSDG001 juga mendapat respons positif dari investor dengan incoming bids sebesar IDR 1.04 triliun atau 1.55% dari total incoming bids. Adapun minat investor asing pada lelang SUN kemarin tetap kuat dengan total incoming bids sebesar IDR 10.7 triliun. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada SUN tenor 11 tahun sebesar IDR 6.42 triliun atau 60.03% dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan sebesar IDR 1.84 triliun atau 45.19% dari total awarded bids investor asing. (Kontan)
Recommendation
US10YT terlihat mengkonfirmasi rebound dengan kenaikan yield selanjutnya setelah sehari sebelumnya bangkit dari level terendah dalam selama setahun lebih. Resistance yield yang cukup krusial dimulai dari yield 3.955%, up to level psikologis 4.0% , di mana saat itu akan bertemu dengan MA10. ADVISE : anticipate pelemahan harga in the near future.
ID10YT menjumpai Resistance Moving Average yang mulai menghadang sekitar yield 6.915% – 6.983%. Malah ID10YT punya potensi untuk kembali ke Support yield 6.84% – 6.81%. ADVISE : Hold, Wait & See tunggu ke mana arah pergerakan yield.
Download full report HERE.