SUN Benchmark Flat jelang Rilis Data GDP 2Q22. Selain, mencermati tensi geopolitik antara China-Taiwan, investor menantikan rilis data GDP 2Q22 Indonesia yang diproyeksikan tumbuh 5,20% YoY (Vs. 1Q22 5,01% YoY). Yield SUN benchmark FR0091 naik tipis 1,2Bps ke level 7,19%.

Corporate Bonds
SMMA: Tawarkan Obligasi IDR1,84 T. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) akan melakukan penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Sinar Mas Multiartha Tahap II tahun 2022 senilai IDR1,84 triliun. Adapun rinciannya, seri A senilai IDR429,35 miliar, seri B senilai IDR13,1 miliar, seri C senilai senilai IDR305,131 miliar, dan seri D senilai IDR1,102 triliun. (Emiten News)

Domestic Issue
Larangan Ekspor CPO Tekan Penerimaan PNBP BLU. Kementerian Keuangan mencatat pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) turun 24% pada 1H22 karena ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya sempat dilarang pada 24 April sampai 22 Mei 2022. Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenkeu mengungkapkan larangan ekspor CPO itu membuat pendapatan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) turun 35% dari IDR 39,07 triliun menjadi IDR 25,22 triliun per Juni 2022. (CNN Indonesia)

Recommendation
GDP 2Q22 lebih ekspansif, katalis positif pasar SUN akhir pekan. Komitmen Dovish BI menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, membuat GDP 2Q22 diproyeksikan tumbuh 5,17% YoY (Vs. 1Q22 5,01% YoY). Selain BI 7DRRR terjaga di level rendah 3,50%, ekonomi 2Q22 didukung oleh mobilitas longgar yang kemudian mendorong tingkat konsumsi dan produksi selama Ramadan dan Idul Fitri.

Download full report HERE.