Hampir seluruh indikator ekonomi pada kuartal II/2020 diproyeksikan melemah dimana kontraksi ini masih akan berlanjut hingga kuartal III. Angka PDB, konsumsi rumah tangga, hingga Investasi diramakan anjlok. Hanya segmen konsumsi pemerintah yang diperkirakan masih dapat tumbuh 1,8%. Hal ini diutarakan oleh Direktur INDEF, Tauhid Ahmad.

Lebih lanjut, penurunan indicator tersebut memaksa pemerintah untuk menambah dana stimulus untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari nilai awal Rp 430 Trilun menjadi Rp 688 Triliun. Selain itu defisit APBN juga melebar dari 3% menjadi 6,27%. Adapun Bank Indonesia juga telah mengumumkan stimulus moneter berupa Quantitive Easing dengan cara pembelian Surat Berharga Negara (SBN).

 

Referensi:

https://ekonomi.bisnis.com/read/20200614/9/1252555/indef-skenario-pdb-kuartal-ii2020-berat-sekali