Today’s Outlook:

MARKET AS: Para investor mencerna keputusan US President Joe Biden pada akhir pekan untuk mengakhiri pencalonan kembali dirinya, sementara pemotongan suku bunga yang mengejutkan oleh bank sentral China menggerakkan pasar Asia. Pada hari Minggu, Biden mengumumkan bahwa dia akan mundur dari Pilpres AS dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai suksesor -nya dari Partai Demokrat menantang mantan presiden Donald Trump, yang merupakan calon dari Partai Republik. Para ahli strategi pasar melihat pemerintahan Trump yang mempunyai elektabilitas lebih tinggi saat ini akan mendukung lebih banyak pengambilan risiko (risk-on), mendongkrak harga minyak dan gas, serta membawa Bitcoin kembali berjaya di pasar. US DOLLAR sontak bergerak sedikit lebih tinggi terhadap sekeranjang mata uang, mencegat aliran dana dari safe-haven; sementara BITCOIN – yang cenderung diuntungkan dengan semakin besarnya peluang Trump kembali ke Gedung Putih – menstabilkan diri setelah sempat jatuh pada hari Minggu menyusul pengumuman Biden. DOLLAR INDEX naik 0,1% menjadi 104,32, dengan Euro naik 0,07% menjadi USD 1,0885. Bitcoin, yang mencapai level tertinggi 6 minggu pada pekan lalu dalam reli mingguan terkuatnya sejak Februari, diperdagangkan lebih stabil pada hari Senin, naik 1,76% menjadi USD 68.158. US TREASURY sedikit berubah seiring pasar mencerna ketidakpastian seputar Pemilu AS, dengan imbal hasil pada tenor 10 tahun naik 1.7 basis poin menjadi 4.256%. Secara MAKROEKONOMI, perkiraan awal US GDP 2Q akan dirilis pada hari Kamis dan PCE PRICE INDEX pada hari Jumat, keduanya dipandang penting sebagai dasar keputusan The Fed. Adapun pasar saat ini hampir fully price-in prospek penurunan suku bunga  oleh Federal Reserve pada bulan September, yang membantu menopang selera risiko.

MARKET ASIA & EROPA: PEOPLE’S BANK OF CHINA di luar dugaan memotong suku bunga jangka pendek dan jk.panjang masing-masing sebesar 10 basis poin, menjadi 3.35% dan 3.85% (5Y). Langkah ini mengikuti rilis dokumen kebijakan pemerintah China pada rapat pleno hari Minggu lalu yang menguraikan ambisinya untuk memperkuat ekonomi. Bank-bank terbesar di EROPA juga melaporkan kinerja mereka minggu ini, dengan fokus perhatian apakah keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi sudah berlalu, dan apakah drama politik baru-baru ini mempengaruhi sentimen. Pagi ini KOREA SELATAN telah merilis data PPI (Jun) yang mana bertengger di level 2.5% yoy (naik dari posisi bulan sebelumnya 2.3%), walau secara bulanan justru PPI terkontraksi 0.1% (versus 0.1% pada bulan May). Bicara mengenai Foreign Direct Investment, akan ada dua negara hari ini merilis pertumbuhan FDI mereka yaitu INDONESIA & CHINA. Sebagai informasi, terakhir FDI China jeblok 28.2% pada bulan May, dan Indonesia berada pada 15.5%.

KOMODITAS: Harga MINYAK kembali lanjutkan penurunan setelah menutup pekan lalu dengan pelemahan yang cukup signifikan, karena kuatir demand yang lesu dari China (selaku importer crude oil terbesar dunia). Futures BRENT turun 0,3% untuk menetap di USD 82.40 / barel, posisi terendah sejak 11 Juni. Futures US WTI untuk pengiriman Agustus berakhir melemah 35 sen menjadi USD 79.78 / barel, juga level terendah dalam 1 bulan. Morgan Stanley meramalkan produksi minyak dari OPEC dan negara non-OPEC akan mencapai 2.5 juta barrel / day di tahun 2025, melebihi pertumbuhan demand (= indikasi potensi oversupply) yang mengancam harga Brent merosot ke level USD 70-an / barrel. Dari sudut komoditas lain, harga EMAS turun tipis ke level terendah lebih dari 1 minggu. Spot Emas turun 0.07% menjadi USD 2,398.32 / ons. Futures emas AS naik 0.28% menjadi USD 2,402.10 per ons.

Corporate News
PJAA Konfirmasi Kesiapan Dana untuk Pembayaran Bunga ke-14 Obligasi Tahun 2021
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (IDX: PJAA) menyampaikan konfirmasi kesiapan dana untuk Pembayaran Bunga ke-14 Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 Seri C. Dalam keterangan tertulis, Jumat (19/7), Daniel Nainggolan selaku Direktur PJAA menyebutkan, bahwa Perseroan telah menyiapkan dana sebesar IDR 1,569,600,000 untuk pembayaran bunga ke-14 Obligasi tersebut. Ditambahkan, “Mengenai pembayaran bunga ke-14 tersebut akan dilakukan sesuai tanggal yang tercantum dalam surat dari PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia dan copy bukti transfer atas pengiriman dana akan dilakukan setelah pembayaran bunga.” (Pasardana)

Domestic Issue
Ramai-Ramai Emiten Memilih Pendanaan Lewat Obligasi
Penerbitan surat utang atau obligasi para emiten di tahun ini merekah. Ini ditengarai oleh ketatnya likuiditas perbankan dalam menyalurkan kredit akibat menumpuknya dana di instrumen moneter. Ini membuat membuat banyak emiten lebih memilih mencari pendanaan lewat penerbitan obligasi. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan penerbitan obligasi mencapai IDR 78.4 triliun per 19 Juli 2024. Terbaru, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge melalui anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem berhasil mengantongi IDR 600 miliar dari penerbitan Obligasi I Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) Tahun 2024. Contoh lainnya, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) alias Spindo menerbitkan Obligasi Terkait Keberlanjutan I Spindo Tahun 2024 (Sustainability-Linked Bond I Spindo) senilai IDR 1 triliun. Direktur Infovesta Utama Edbert Suryajaya menilai penerbitan obligasi memiliki keunggulan dari sisi beban bunga yang harus ditanggung bisa lebih kecil bila dibandingkan dengan kredit pada bank. Di sisi lain, lanjut Edbert, dengan outlook suku bunga diperkirakan akan turun, investor khususnya institusi tentu akan tertarik karena telah mengunci satu level bunga. (Kontan)

Recommendation
US10YT bergerak perlahan menembus Resistance demi resistance, kali ini MA20 pada yield 4.276% yang akan jadi tantangan berikut. Penguatan yield yang sejalan dengan DOLLAR INDEX walau market hampir fully price-in prospek rate cut di bulan Sept, akan sepenuhnya tergantung pada data penting preliminary number US GDP 2Q serta PCE PRICE INDEX yang keduanya berencana dirilis di pekan ini.

ID10YT tampak melesat menembus Resistance psikologis 7.0% dan langsung bertengger di posisi yield 7.10%. Kemungkinan yield akan trace back untuk menutup GAP pada level 6.95%, namun secara harga sptnya sudah tidak sabar untuk lanjutkan konsolidasi secara yield tampak lebih serius untuk menguat.

Download full report HERE.