Profit Taking Dorong Yield FR0091 Naik 14 Bps. Investor memanfaatkan sentimen positif Cadev Indonesia periode Mei yang terjaga menjadi senilai USD 135,6 miliar. Sebagai catatan, bulan April, Cadev Indonesia berada di level USD 135,7 miliar. Investor juga memanfaatkan sentimen positif inflasi inti AS yang terjaga, dan kenaikan FFR Juni price in. Survei menunjukkan inflasi inti Mei sebesar 0,5% MoM (Vs. Apr. 0,6% MoM) dan 5,9% YoY (Vs. Apr. 6,2% YoY). Sementara itu, sentimen kenaikan FFR Juni 50 Bps pada FOMC Meeting pekan depan, telah price in, seiring probabilitas kenaikan FFR Juni menjadi 1,25% – 1,50% mencapai 98%, berdasarkan data CME FedWatch.

Corporate Bonds
PPRE: Raih Pinjaman IDR 770 Miliar. PT PP Presisi Tbk (PPRE) bersama anak usahanya PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai IDR 770 miliar. Adapun, pinjaman tersebut akan digunakan untuk penyelesaian proyek pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi Seksi 3 dengan nilai kontrak sebesar IDR 1,21 triliun. (Kontan)

Domestic Issue
Cadangan Devisa Turun Dalam Tiga Bulan. Bank Indonesia mencatat, cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2022 sebesar USD 135,6 miliar. Jumlah ini turun dari posisi akhir April 2022 yang senilai USD 135,7 miliar dan pada Maret 2022 sebesar US$ 139,1 miliar. Penurunan ini, dipengaruhi foreign capital outflow di tengah risk off sentiment serta pembayaran utang luar negeri pemerintah. (Kontan)

Recommendation
UST10Y kembali diperdagangkan dengan yield 3%, seiring harga Brent crude oil di level USD 120/barrel kembali tertembus, berpotensi merevisi outlook inflasi dan kenaikan FFR. Investor juga mencermati terbukanya kembali risiko resesi, seiring inversi yield tipis terjadi antara UST5Y (3,03%) dan UST10Y (3,02%). Inversi yield menggambarkan investor lebih minati obligasi jangka panjang daripada jangka pendek, mengindikasikan ada potensi risiko dalam waktu dekat.

Download full report HERE.