Today’s Outlook:

INDIKATOR EKONOMI AS: Pada hari Selasa, JOLTS JOB OPENINGS mengawali rangkaian data tenaga kerja AS pekan ini, di luar dugaan menunjukkan ada tercipta 8.18 juta lowongan pekerjaan di AS pada bulan Juni, turun dari 8.23 juta pada bulan May, meskipun masih di atas perkiraan ekonom sebesar 8 juta. Tanda-tanda permintaan tenaga kerja yang berkelanjutan menopang Kepercayaan Konsumen pada bulan Juli, yang naik menjadi 100.3 dari 97.8 pada bulan sebelumnya. Hari ini akan dipantau ADP Nonfarm Employment Change yang meramalkan ada 147ribu penambahan lapangan pekerjaan sektor swasta pada bulan Juli, serta tak lupa Chicago PMI (Jul) yang cukup penting dan angka Pending Home Sales (Jun) diprediksi bisa bangkit tumbuh 1.4% mom daripada kontraksi 2.1% di bulan sebelumnya. Sejauh ini, pasar bertaruh bahwa kecil kemungkinan The Fed akan mengubah kebijakan moneter pada akhir pertemuan kebijakan hari Rabu ini, namun telah sepenuhnya memperhitungkan peluang rate cut 25bps pada FOMC MEETING bulan September, dengan peluang tipis penurunan sebesar 50 bps, dan telah memperhitungkan total pemangkasan Fed Fund Rate sebesar 66 bps pada akhir tahun ini.

MARKET ASIA & EROPA: Foreign Direct Investment (FDI) di CHINA anjlok semakin besar di bulan June, kali ini terkontraksi 29.1%, lebih besar dari -28.2% di bulan sebelumnya, menunjukkan betapa investor asing belum melihat kondisi China saat ini sebagai lahan yang subur tempat menanam investasi mereka. Lebih lanjut hari ini para investor akan memantau angka Manufacturing PMI China di bulan Juli yang sepertinya masih berada di wilayah kontraksi, sementara market pun mengharapkan China bisa menjaga aktifitas Jasa mereka stay di wilayah ekspansif. KOREA SELATAN & JEPANG telah mengawali data Industrial Production (Jun) pagi ini di mana keduanya berhasil bukukan hasil lebih baik di atas estimasi, yang sepertinya akan jadi sentimen positif bagi pasar Asia hari ini. BANK OF JAPAN diprediksi belum akan mengubah kebijakan suku bunga di mana rate saat ini berada pada posisi 0.1%.

Kekuatiran baru muncul di JERMAN, ketika mereka merilis perkiraan awal Inflasi (Jul) yang ternyata naik 0.1% ke level 2.3% yoy, namun GDP 2Q masih jua stay di wilayah resesi dengan pertumbuhan ekonomi negatif 0.1% yoy. Di sisi lain, EUROZONE secara keseluruhan berhasil bukukan pertumbuhan ekonomi kuartal 2 yang diperkirakan naik 0.6% yoy sesuai ekspektasi, namun menunggu review selanjutnya secara ini masih perkiraan awal. Data pengangguran Jerman dan Inflasi Eurozone akan menyusul pada siang menjelang sore hari ini, pasti berfungsi sebagai sentimen yang menggerakkan market Eropa.

KOMODITAS: Harga futures EMAS naik 1% seiring para trader melirik logam mulia sebagai asset safe-haven setelah Israel melancarkan serangan balasan terarah ke Beirut, yang memicu kekhawatiran akan eskalasi perang Israel-Lebanon. Bicara mengenai KONFLIK TIMUR TENGAH ini, sentimen itulah yang turut membentuk harga MINYAK baru-baru ini, mengimbangi lesunya demand dari China; sementara OPEC+ tampaknya akan tetap berpegang teguh pada rencana untuk meningkatkan pasokan. Untuk sementara ini, harga BRENT dan US WTI kompak turun sekitar 1.4% dan merupakan harga penutupan terendah untuk kedua acuan minyak mentah tersebut sejak 5 Juni dan membuat keduanya berada dalam wilayah oversold secara teknis untuk hari kedua. Futures harga minyak mentah AS untuk solar dan bensin juga ditutup pada level terendah sejak awal Juni. Para trader harus perhatikan gabungan sentimen antara: aktivitas manufaktur di Tiongkok yang diperkirakan menyusut untuk bulan ketiga pada Juli, serangan udara Israel (tindakan balasan) ke Beirut yang menargetkan seorang komandan senior Hizbullah, meeting para menteri penting OPEC+, plus rilis angka stok minyak mentah mingguan AS nanti malam, serta pemberlakuan sanksi ekonomi terbaru dari AS kepada Venezuela terkait pelaksanaan Pilpres negara latin tersebut; dipastikan akan membentuk sentimen terkait harga Crude Oil ke depannya.

Corporate News
KIJA: Optimistis Capai Target, Jababeka Siap Lunasi Obligasi USD 180 Juta
PT Jababeka Tbk (KIJA) menetapkan target peningkatan penjualan dari land development & property minimal IDR 2.5 triliun pada tahun 2024. Targetnya, mendukung rencana pembelian kembali obligasi senilai USD180 juta, dengan tujuan mencapai cash balance sebesar IDR 4 triliun. PT Jababeka Tbk adalah emiten kawasan industri dengan stok lahan matang di berbagai lokasi strategis, termasuk Kawasan Jababeka di Cikarang, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, KEK Tanjung Lesung, dan KEK Morotai. Kemajuan proyek di berbagai kawasan. Pendiri dan Direktur Utama PT Jababeka Tbk, Setyono Djuandi (SD) Darmono, menyatakan bahwa untuk mencapai target penjualan properti minimal IDR 2.5 triliun di 2024, Jababeka akan mengandalkan penjualan lahan matang di empat kota mandiri yang dimiliki perusahaan. (Emiten News)

Domestic Issue
Pemerintah Terima Penawaran Masuk IDR 24.68 Triliun pada Lelang Sukuk, Selasa (30/7)
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan posisi utang Pemerintah telah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk negara pada Selasa (30/7). Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengungkapkan, total penawaran masuk pada lelang sukuk pekan keempat Juli ini sebesar IDR 24,68 triliun. Dari total penawaran masuk, pemerintah memenangkan penawaran sesuai target indikatif yakni sebesar IDR 8 triliun. Dari ketujuh seri SBSN yang ditawarkan, PBS032 merupakan seri yang paling laris diburu dengan total penawaran masuk tertinggi. Seri PBS032 sekaligus menjadi seri dengan nominal tertinggi yang dimenangkan oleh pemerintah. PBS032 mencatatkan penawaran masuk sebesar IDR 6.37 triliun dengan jumlah penawaran dimenangkan IDR 2.1 triliun untuk seri ini. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri PBS032 sebesar 6.72%. PBS032 akan jatuh tempo pada 15 Juli 2026 dengan tingkat imbalan 4.87%. (Kontan)

Recommendation
US10YT tengah menguji Support dari level previous Low pada yield 4.145%. Tidak ada divergence pada indikator RSI, membuka kemungkinan konsolidasi ini akan terus berlanjut menuju Support lower channel sekitar yield 4.08%, pada pattern channel yang memang sudah terlihat downtrend dari sejak May lalu, semenjak proyeksi rate cut di bulan Sept semakin feasible dan apalagi jika The Fed bisa memberi arahan yang lebih jelas terkait hal tersebut pada keputusan FOMC Meeting Juli ini di hari Kamis dinihari WIB. ADVISE: WAIT & SEE.

ID10YT juga sepertinya lebih punya chance utk uji Support dari level previous Low sekitar yield 6.90%. Melihat gelagat perilaku US10YT, bukannya tak mungkin ID10YT juga akan mengikuti prospek konsolidasi yang akan menyeret yield turun lebih lanjut ke Support time-frame yang lebih panjang, yaitu pada yield 6.83% – 6.80%. Resistance MA bertumpuk di arah yield 6.95% – 6.98%, up to angka bulat 7.0% level psikologis akan menjadi penghalang terdekat, dengan demikian menjaga harga pada trend menguat. ADVISE: WAIT & SEE.

Download full report HERE.