Today’s Outlook:
INDIKATOR EKONOMI : Data menunjukkan melonjaknya penciptaan tenaga kerja di sektor swasta AS pada bulan Oktober ke angka 233 ribu, dibanding 110 ribu perkiraan. Namun di satu sisi, perkiraan awal US GDP 3Q menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal 3 agak seret pada level 2.8% qoq, ketimbang 3.0% perkiraan dan sesuai pula dengan kuartal sebelumnya. NONFARM PAYROLL, data klimaks sektor ketenagakerjaan yang dijadwalkan rilis Jumat besok, memperkirakan 113,000 pekerjaan pada bulan Oktober (menurut polling ekonom Reuters) , tetapi para analis mencatat jumlah tersebut bisa lebih rendah karena gangguan badai baru-baru ini di beberapa wilayah termasuk Florida dan North Carolina. Malam ini sudah ada sejumlah data penting baru menunggu : PCE PRICE INDEX (Sept), INITIAL JOBLESS CLAIMS, PERSONAL SPENDING (Sept).
– PEMILU AS : Sebuah jajak pendapat Reuters/Ipsos baru-baru ini menunjukkan Wakil Presiden KAMALA HARRIS , seorang Demokrat, mengungguli DONALD TRUMP dari Partai Republik dengan 44% berbanding 43% di antara pemilih terdaftar secara nasional, dalam batas kesalahan. Jajak pendapat lainnya menunjukkan margin yang ketat di tujuh negara bagian medan pertempuran pemilihan.
MARKET EROPA & ASIA :
– Bicara tentang GDP, JERMAN merilis pertumbuhan ekonomi jauh lebih baik dari perkiraan di mana pada kuartal 3 GDP mereka berada pada level 0.2% qoq, bangkit dari kondisi (nyaris) resesi pada kuartal sebelumnya -0.3%. Demikian pula EUROZONE menunjukkan ekonomi mereka tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal terakhir, pada level 0.4% qoq, dibanding forecast & kuartal 2 pada level 0.2%. Di satu sisi, GERMAN CPI utk bulan Oct mendukung pertumbuhan ekonomi ini ketika Inflasi mereka naik di bulan Oct ke angka 2.0% yoy, memanas 0.2% dari forecast & lebih tinggi 0.4% dari bulan sebelumnya. Sore hari ini , giliran EUROZONE yang akan laporkan angka awal CPI (Oct) mereka dan Unemployment Rate (Sept) mereka.
– CHINA pagi ini bersiap sedia akan mengumumkan kondisi PMI mereka di mana sektor Manufaktur maupun Jasa mampu berpijak di wilayah ekspansif. Setelah itu, keputusan BANK OF JAPAN terkait suku bunga akan jadi sorotan para pelaku pasar, secara konsensus perkirakan tetap tak berubah pada 0.25%.
KOMODITAS : EMAS naik ke level tertinggi sepanjang masa karena ketidakpastian atas PILPRES AS tertanggal 5 November meningkatkan permintaan safe haven. Harga emas spot naik 0.5% menjadi USD 2,788.87 / ons, setelah mencapai rekor tertinggi USD 2,789.73 di awal sesi.
– Di pasar energi, harga MINYAK bangkit kembali dari penurunan di awal minggu, didukung oleh data pada hari Rabu menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS turun secara tak terduga minggu lalu ke level terendah 2 tahun berkat demand yang semakin menguat ; serta OPEC+ disinyalir akan menunda penambahan produksi yang awalnya direncanakan mulai Desember. Setelah rontok lebih dari 6% pekan lalu akibat meredanya potensi eskalasi KONFLIK TIMUR TENGAH, harga minyak mentah BRENT finally ditutup naik 2.01%, pada USD 72.55 / barel. Sedangkan harga minyak mentah US WTI lompat 2.08%, ke level USD 68.61.
CURRENCY & FIXED INDOME : DOLLAR melemah terhadap mata uang utama lainnya setelah data tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan dan rilis anggaran Inggris. DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur kekuatan USD terhadap enam mata uang utama lainnya, naik menjadi 104.43 pada awal sesi tetapi terakhir turun 0.17% menjadi 104.06. POUNDSTERLING, yang turun sebanyak 0.6% saat Reeves menyampaikan anggaran pertama pemerintah Buruh, terakhir turun 0.34% pada USD 1.2971.
– YIELD US TREASURY tenor 10-tahun yang menjadi acuan memangkas penurunan sebelumnya dan imbal hasil jangka pendek naik karena data ekonomi AS yang kuat menjelang laporan pekerjaan hari Jumat. Imbal hasil obligasi 10 tahun terakhir turun 1 basis poin pada 4.264%, setelah mencapai puncak hampir empat bulan pada 4.339% pada hari Selasa.
Corporate News
Danareksa: Obligasi senilai IDR 380 Miliar Milik Danareksa Akan Jatuh Tempo Awal Tahun 2025
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat Obligasi VIII Tahun 2023 Seri A (peringkat idAA) yang diterbitkan PT Danareksa (Persero) senilai IDR 380 miliar akan jatuh tempo pada 19 Januari 2025. “Perusahaan berencana melunasi obligasi yang akan jatuh tempo menggunakan kombinasi dana internal dan eksternal. Per 30 September 2024, Danareksa mencatatkan penempatan dana perbankan sebesar IDR 520 miliar dan fasilitas kredit yang belum ditarik sebesar IDR 1.6 triliun,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 31 Oktober 2024. Danareksa adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) holding lintas sektoral berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.113 Tahun 2021. (Media Asuransi News)
Domestic Issue
Pemerintah Targetkan IDR 9 Triliun dari Lelang Sukuk pada 5 November
Pemerintah kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa, 5 November 2024. Target indikatif ditetapkan sebesar IDR 9 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Mengutip keterangan resmi Direktorat Pembiayaan Syariah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Selasa (29/10/2024), seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Lelang pada pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sementara, hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Untuk tanggal setelmen akan dilaksanakan pada 7 November 2024 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang (T+2). Berikut pokok-pokok terms & conditions SBSN yang akan dilelang: SPNS29052025 (reopening), tanggal jatuh tempo 29 Mei 2025 dengan imbalan diskonto, SPNS04082025 (new issuance), tanggal jatuh tempo 4 Agustus 2025 dan dengan imbalan diskonto, PBS032 (reopening), jatuh tempo pada 15 Juli 2026 dengan imbalan sebesar 4,87500%, PBS030 (reopening), tanggal jatuh tempo 15 Juli 2028 dan dengan imbalan 5,87500%, PBS004 (reopening), tanggal jatuh tempo pada 15 Februari 2037 dan dengan imbalan 6,10000%, PBS039 (reopening), tanggal jatuh tempo 15 Juli 2041 dan dengan imbalan 6,62500%, PBS038 (reopening), tanggal jatuh tempo pada 15 Desember 2049 dan dengan imbalan 6,87500%. (Pasardana)
Recommendation
US10YT masih stuck di sekitar Resistance yield 4.305% , walau candle Shooting Star disusul oleh candle serupa Hanging Man, namun sesungguhnya belum mencederai trend naik yang berlangsung secara yield masih steady bergerak di atas MA10 (= menjadikan yield 4.23% sebagai Support terdekat saat ini). Hanya sinyal dari RSI slightly negative divergence yang mengindikasikan ada potensi yield pullback sementara dulu. ADVISE : para investor mungkin mau persiapkan diri utk rebound-nya harga obligasi segera, berhubung PEMILU AS segera mendekat pekan depan.
ID10YT still within Resistance area, menunggu trigger yang tepat untuk melampaui yield 6.868%. Secara indikator, RSI negative divergence mengintai dengan adanya potensi pullback yield sementara waktu, ke arah Support : 6.76% – 6.72%. ADVISE : antisipasi penguatan harga obligasi segera, walau uptrend yield harus diakui masih intact.
Download full report HERE.