Today’s Outlook:
BYE SEPTEMBER, HELLO OCTOBER! Indeks ekuitas global MSCI turun pada hari Senin dan US DOLLAR naik setelah Chairman Federal Reserve JEROME POWELL meredam harapan untuk pemotongan suku bunga besar selanjutnya, sementara futures MINYAK berakhir datar setelah sesi yang volatile imbas kekhawatiran mengenai eskalasi KONFLIK TIMUR TENGAH. Perdagangan saham langsung bergejolak setelah Powell mengisyaratkan bahwa bank sentral AS tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Sementara beberapa investor bertaruh pada pelonggaran yang lebih signifikan, Powell menunjukkan bahwa The Fed akan melakukan dua pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin tahun ini jika ekonomi berkembang seperti yang diharapkan. Saat ini para investor melihat kemungkinan 36,7% untuk pemotongan suku bunga 50 basis poin pada FOMC MEETING bulan November, turun dari 53,3% pada hari Jumat, demikian menurut pembacaan terbaru pada CME FedWatch.
US MARKET SENTIMENT: Selain angka-angka PMI yang akan muncul dari S&P GLOBAL dan ISM, JOLTS Job Openings (Aug) pastinya akan membuka pekan data ketenagakerjaan AS untuk laporan bulan September.Diperkirakan tercipta lowongan pekerjaan sebesar 7.64 juta di bulan Sept, kurang lebih masih setara dengan angka bulan sebelumnya.
MARKET ASIA & EROPA:
– Bicara mengenai data PMI, CHINA mengawalinya dengan berjuang sekuat tenaga bertahan di wilayah ekspansi pada angka 50.4 untuk Chinese Composite PMI (Sept), didukung oleh sektor Manufaktur yang kian membaik, mendukung sektor Jasa yang bertahan mati-matian di border ekspansi (angka 50). Menurut data Caixin, bahkan kedua front tersebut terlihat menurun serta kesulitan untuk mempertahankan posisi seperti bulan sebelumnya.
– INGGRIS laporkan GDP 2Q di angka 0.5% qoq dan 0.7% yoy, keduanya lebih rendah dari ekspektasi.
– JERMAN telah merilis angka perkiraan awal CPI (Sept) di mana Inflasi sepertinya bisa terlihat aman terkendali di bawah forecast 1.7% yoy dan 0.1% mom.
– JEPANG: CITI GROUP punya keyakinan bahwa saham Jepang yang tengah terpuruk akhir-akhir ini imbas kenaikan Shigeru Ishiba ke posisi Prime Minister Jepang merupakan sentimen buruk bagi pasar saham, dianggap sebagai kesempatan untuk membeli saat harga sedang turun; secara sejarah mencatat bahwa guncangan pasar saham yang disebabkan issue politik ini tidak akan bertahan lama.
CURRENCY & FIXED INCOME: US DOLLAR naik setelah nada Powell yang lebih hawkish membuat para trader mengurangi taruhan untuk pemotongan suku bunga besar pada bulan November. DOLLAR INDEX (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, naik 0,32% menjadi 100,76. Euro turun 0,27% pada USD 1,1133, sementara terhadap Yen Jepang, Dollar menguat 1% menjadi 143,61. Di pasar US TREASURY, imbal hasil obligasi acuan AS tenor 10 tahun naik 3,6 basis poin menjadi 3,785%, dari 3,749% pada akhir Jumat. Imbal hasil obligasi tenor 2 tahun, yang biasanya bergerak seiring dengan ekspektasi suku bunga, naik 7,4 basis poin menjadi 3,637%, dari 3,563% pada akhir Jumat. Dan bagian dari kurva imbal hasil US Treasury yang diawasi ketat, yang mengukur kesenjangan antara yield obligasi 2 dan 10 tahun sebagai indikator ekspektasi ekonomi, berada pada tingkat positif 14,6 basis poin. INDONESIA: Fokus para pelaku pasar hari ini akan didominasi oleh data INFLASI (Sept) , dibandingkan dengan angka Aug 2.12%. Pagi ini data Manufacturing PMI Indonesia telah dirilis , membaik untuk bulan Sept pada 49.2, dibanding bulan August lalu yang anjlok ke 48.9.
Corporate News
SMF: Berencana Terbitkan Obligasi Sekali Lagi di Sisa 2024
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berencana akan menerbitkan obligasi sekali lagi di sisa tahun 2024. Adapun di 2024 ini hingga semester I, SMF telah menerbitkan obligasi sebanyak 6 kali dengan total nilai IDR 7.68 triliun, termasuk social bonds sebesar IDR 3.5 triliun untuk pendanaan KPR FLPP. “Kemungkinan besar kita terbitkan 1 kali lagi karena kebutuhan pendanaan ada. Tapi tentu balik lagi, keptusan menerbitkan obligasi ini sangat banyak pertimbangannya. Situasi market likuiditas dan sebagainya,” kata Direktur Keuangan & Operasional SMF Bonai Subiakto saat ditemui di sela acara konferensi pers Kinerja Semester I/2024 PT SMF di Lampung, Minggu (29/9/2024). Meski begitu Bonai menggarisbawahi, rencana peneribtan obligasi tersebut masih berupa kemungkinan yang besar karena ada kebutuhanya, bukan kepastian yang sudah ditetapkan.Sementara itu, Direktur Sekuritisasi & Pembiayaan SMF, Heliantopo menjelaskan salah satu sumber pendanaan SMF memang melalui penerbitan obligasi yang bisa dilakukan 3-4 kali dalam setahun tergantung target yang ditetapkan Perseroan. (Bisnis)
Domestic Issue
Pemerintah Targetkan Dana IDR 33 Triliun Pada Lelang SUN, Selasa (1/10)
Pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah, Selasa (1/10). Pada lelang SUN kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar IDR 22 triliun – IDR 33 triliun. Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, terdapat tujuh (7) seri SUN yang akan dilelang mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Lelang bertujuan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Berikut rincian dari tujuh seri SUN yang akan ditawarkan pada lelang Selasa (1/10): SPN03250101 (New Issuance) akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2025 dengan tingkat imbalan diskonto, SPN12251002 (New Issuance) akan jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2025 dengan tingkat imbalan diskonto, FR0104 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2030 dengan tingkat imbalan sebesar 6.50%, FR0103 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2035 dengan tingkat kupon sebesar 6.75%, FR0098 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2038 dengan tingkat imbalan sebesar 7.12%, FR0097 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2043 dengan tingkat imbalan sebesar 7.12% dan FR0102 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2054 dengan imbalan sebesar 6.87%. (Kontan)
Recommendation
US10YT terlihat seperti memantapkan posisi di atas MA10 yang telah goldencross dengan MA20, dengan demikian berarti Support yield saat ini berada pada range: 3.753% – 3.717%. POTENTIAL: bersiap menembus Resistance MA50 pada yield 3.84% yang akan membebaskan jalan menuju TARGET: 4.0% / 4.30%. ADVISE: SELL US TREASURY on yield breaks upward.
Sebaliknya, ID10YT belum juga selesai dari proses bottoming, di mana masih tertekan di bawah Resistance pertama: MA10 pada yield 6.473%. ADVISE: walau tersedia limited downside potential pada yield dengan antisipasi lebih banyak pada technical rebound, para investor sebaiknya menunggu yield break out MA10 & MA20 dulu ke atas 6.54% sebelum mulai mengurangi posisi ID10YT.
Download full report HERE.