Today’s Outlook:
FIXED INCOME: Pemerintah AS menjual obligasi pemerintah tenor 10 tahun senilai USD 42 miliar pada hari Rabu dengan imbal hasil yang lebih tinggi dari yang diharapkan karena permintaan menurun. Obligasi tersebut memberi 3.960% yield, 3.1 bps di atas imbal hasil yang diharapkan, atau tingkat saat penerbitan sebesar 3.929%, tetapi di bawah 4.276% yield tertinggi yang terlihat pada lelang sebelumnya. Lelang yang lemah ini mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi, di mana obligasi bertenor 10 tahun diperdagangkan pada yield 3.951%, atau naik 6bps. INDIKATOR EKONOMI: Tidak banyak data ekonomi yang ditunggu; seperti biasanya setiap Kamis akan dipantau angka Initial Jobless Claims mingguan di mana kali ini diprediksi akan ada 241 ribu klaim pengangguran di pekan terbaru, berbanding dengan 249 ribu yang sempat mengejutkan di pekan sebelumnya.
MARKET ASIA & EROPA: CHINA bukukan pertumbuhan Impor yang lebih tinggi daripada kondisi Ekspor mereka yang justru tampak melemah di bulan Juli. Sedangkan INDONESIA melaporkan Cadangan Devisa bulan Juli di angka USD 145.4 miliar, berhasil beranjak lebih tinggi dari bulan sebelumnya pada USD 140.2 miliar. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar sejak Desember lalu, didukung oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta pendapatan pajak dan jasa.
KOMODITAS : Saham Energi memimpin pasar naik, didukung oleh lonjakan harga MINYAK setelah data menunjukkan stok minyak mentah AS turun lebih dari yang diharapkan pada minggu yang berakhir 2 Agustus. Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan pada hari Rabu bahwa stok minyak mentah AS turun 3.7 juta barel dalam seminggu hingga 2 Agustus, dibandingkan dengan estimasi penurunan yang hanya 1.6 juta barel. US WTI berhasil merangkak naik ke level USD 75.36 / barrel, bangkit dari Low USD 71.7 di awal pekan yang sempat guncang dengan kekhawatiran resesi.
Corporate News
ADHI: Adhi Karya Lunasi Obligasi IDR 473.5 Miliar
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengumumkan, pihaknya akan melunasi Obligasi Berkelanjutan III Tahap II tahun 2021 seri B senilai IDR 473.5 miliar yang akan jatuh tempo pada 24 Agustus 2024. Bani Iqbal, Direktur Keuangan ADHI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengemukakan, dana untuk pelunasan obligasi tersebut berasal dari dana hasil penerbitan obligasi berkelanjutan IV tahun 2024 dan kas perseroan. Seperti diketahui, Obligasi Berkelanjutan III ADHI Tahap II Tahun 2021 senilai IDR 673.5 miliar diterbitkan pada 19 Agustus 2021. Ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III ADHI senilai total IDR 5 triliun. Obligasi ADHI ini terdiri atas seri A dengan jumlah pokok sebesar IDR 200 miliar memiliki tenor 370 hari dan bunga tetap 7.50% per tahun, dan seri B senilai IDR 473.5 miliar berbunga tetap 9.55% per tahun dengan jangka waktu tiga tahun. (Neraca)
Domestic Issue
Pemerintah akan Lelang SBSN 13 Agustus 2024, Target Indikatif IDR 8T
Pemerintah berencana melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (13/8/2024). Sedikitnya ada 7 seri yang akan dilelang dengan target indikatif IDR 8 triliun, untuk memenuhi target pembiayaan APBN 2024. Seri SBSN yang akan dilelang adalah SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Siaran pers Direktorat Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan Republik Indonesia Selasa (6/8/2024) menyebutkan bahwa ada 7 seri yang akan dilelang dengan target indikatif Rp8 triliun dan tanggal settlement pada 15 Agustus 2024. Berikut daftarnya: SPNS 02022025 (reopening) tanggal jatuh tempo 2 Februari 2025, SPNS 29052025 (reopening) tanggal jatuh tempo 29 Mei 2025, PBS032 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2026, PBS030 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2028, PBS004 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Febuari 2037, PBS039 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2041 dan PBS038 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Desember 2049. Alokasi Pembelian Non-kompetitif untuk seri SPNS 02022025 dan SPNS 29052025 sebesar 75% dari jumlah yang dimenangkan sedangkan seri yang lain 30% dari jumlah yang dimenangkan. (Emiten News)
Recommendation
US10YT terbentur Resistance lower channel sekitar High yield 3.977% kemarin, terlihat nervous mendekati level psikologis 4.0% yang sekaligus dibawa oleh MA10. POTENTIAL: yield masih akan bervolatilitas tinggi, bahkan tak tertutup kemungkinan kembali melata ke wilayah Support 3.816% – 3.78%.
ID10YT kembali mundur ke area Support sekitar 6.81% setelah beberapa kali percobaan penembusan Resistance ke atas yield 6.915% up to level psikologis 7.0%. POTENTIAL: yield perlu menjalani proses bottoming di fase ini agar punya tenaga untuk rebound yang solid. Sementara RSI sudah stand by di dekat wilayah Oversold, Wait & See untuk perkembangan selanjutnya.
Download full report HERE.