Today’s Outlook:
MARKET AS: Data pasar tenaga kerja yang lebih baik dari yang diperkirakan, meredakan kekhawatiran resesi AS. Data tenaga kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran mencapai 233,000 untuk pekan yang berakhir 3 Agustus. Angka ini berada di bawah ekspektasi 241,000, dan turun dari revisi 250,000 pada minggu sebelumnya, yang merupakan angka tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Dengan demikian laporan ini meredakan kegelisahan mengenai pelemahan di pasar tenaga kerja yang mengarah ke potensi resesi, setelah dirilisnya laporan Nonfarm Payrolls minggu lalu yang lemah. Menghadapi tekanan pasar yang semakin membuncah terkait urgensi Federal Reserve untuk segera potong suku bunga, Presiden Fed Richmond Thomas Barkin pada Hari Kamis membela posisi bank sentral tersebut dengan seakan meremehkan seruan untuk tindakan penurunan suku bunga yang mendesak, dan mengatakan bahwa The Fed memiliki waktu untuk menilai laju perlambatan ekonomi. Taruhan pada pemangkasan 50bps di bulan September turun menjadi 56% dari 72% sehari sebelumnya, menurut Fed Monitor Tool dari Investing.com.
MARKET ASIA & EROPA : Di tengah absennya indikator ekonomi penting dari AS di penghujung pekan ini untuk jadi acuan market, maka pelaku pasar akan mengarahkan fokus ke angka Inflasi CHINA dan JERMAN, keduanya untuk bulan Juli. China diketahui tengah berjuang untuk menggairahkan perekonomiannya, dengan demikian mengharapkan Inflasi (Jul) mampu naik sedikit setidaknya 0.1% ke level 0.3% yoy ; sedangkan Jerman justru tengah mempertahankan laju penurunan Inflasi menuju target ECB 2%, selangkah lagi dari 2.2% yang terjadi di bulan sebelumnya. Dari dalam negeri, INDONESIA kan merilis data retail sales (Jun) serta Penjualan Sepeda Motor (Jul).
KOMODITAS : Harga MINYAK naik pada Hari Kamis untuk sesi ketiga berturut-turut, setelah data klaim pengangguran mingguan AS meredakan kekhawatiran akan demand dan berlanjutnya komplikasi KONFLIK TIMUR TENGAH membantu harga pulih dari level terendah dalam 8 bulan di hari Senin yang lalu. Futures minyak mentah BRENT ditutup naik 1.06% menjadi USD 79.16 / barel , sementara US WTI ditutup menguat 1.28% menjadi USD 76.19. Analis Citi mengatakan Brent ada potensi kenaikan ke kisaran USD 80- an didukung oleh resiko pasar, dari stok cadangan minyak AS yang drop lebih banyak dari perkiraan dan ini telah berlangsung 6 minggu berturut-turut , sampai eskalasi risiko geopolitik di Afrika Utara dan Timur Tengah, serta kemungkinan adanya gangguan terkait cuaca selama musim badai.
Corporate News
KAI: Hadapi Jatuh Tempo Obligasi IDR 1.9 Triliun, PT KAI Bersiap Refinancing
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersiap melakukan refinancing jelang jatuh tempo obligasi sebesar IDR 1.9 triliun pada 2024. PT KAI akan menghadapi jatuh tempo Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 Seri B pada 21 November 2024 senilai IDR 1 triliun, dan Obligasi II Kereta Api Indonesia Tahun 2019 Seri A yang jatuh pada 13 Desember 2024 dengan nilai IDR 900 miliar. Vice President Public Relations PT KAI Anne Purba mengatakan bahwa seiring jatuh tempo obligasi senilai IDR 1.9 triliun pada akhir 2024, perusahaan transportasi milik negara ini berencana melakukan refinancing atau pendanaan ulang lewat penerbitan obligasi. “Refinancing dengan penerbitan obligasi baru. KAI terus mengeksplor, mengoptimalkan, dan menyeimbangkan sumber-sumber pembiayaan sesuai kebutuhan perusahaan dan kondisi makro ekonomi, salah satunya obligasi,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Kamis (8/8/2024). KAI diketahui menerbitkan obligasi dan sukuk bernilai total IDR 1 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, dana tersebut akan digunakan untuk membayar pengadaan 54 lokomotif dan pengadaan aset gerbong datar di Sumatera Selatan. Perinciannya, KAI menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 dengan jumlah pokok IDR 700 miliar. Obligasi, yang dijamin secara kesanggupan penuh atau full commitment ini, terdiri atas tiga seri. (Bisnis)
Domestic Issue
Ma’ruf Amin Usul Skema Pendanaan Keanekaragaman Hayati, Sukuk hingga Obligasi
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta adanya mobilisasi pendanaan bagi pengembangan keanekaragaman hayati yang memadai dan kolaboratif. Sebab, pengelolaan keanekaragaman hayati menjadi salah satu instrumen mewujudkan Indonesia Emas 2045. Keanekaragaman hayati sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia. Mulai dari kebutuhan makanan, energi, air, hingga seluruh sistem kehidupan di bumi bergantung pada kelestarian ekosistemnya. Menurut Ma’ruf Amin, keanekaragaman hayati Indonesia tidak hanya dapat mendukung ketahanan pangan dan energi, tetapi juga sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan ekonomi hijau dan biru. “Kembangkan skema-skema pembiayaan inovatif menerbitkan green dan blue bonds, green sukuk, transfer fiskal berbasis ekologi,” ujar Ma’ruf Amin dalam peluncuran Indonesia Biodiversity Strategy & Action Plan (IBSAP) 2025-2045 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (8/8). Selain itu, Ma’ruf Amin juga mengusulkan berbagai insentif bagi pihak swasta dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Ia juga meminta agar sinergi dan kolaborasi multi pihak ditingkatkan. “Dukungan pihak swasta, filantropi, dan dunia internasional sangat penting tidak hanya dalam membantu pengelolaan keanekaragaman hayati di Indonesia, namun juga menjaga pelestarian dan keseimbangan ekosistem global,” katanya. (Kumparan)
Recommendation
US10YT masih berusaha tembus Resistance MA10 pada yield 3.990% namun kurang terlihat confident untuk kembali berada di area kepala 4. Level psikologis ini akan sangat menentukan masa depan pergerakan yield US10YT. Next Target / Resistance : MA20 / yield 4.106% dan MA50 / yield 4.235%. ADVISE : WAIT & SEE.
Mengikuti pergerakan US10YT, ID10YT pun tampak beberapa kali mencoba naik ke atas Resistance MA10 / yield 6.867%. Ini akan jadi langkah pertama yang krusial untuk menentukan ke mana langkah yield ID10YT kemudian. Next Target / Resistance : MA20 / yield 6.91% dan MA50 / yield 6.98% up to level psikologis 7.0%. ADVISE : WAIT & SEE.
Download full report HERE.