Hasil survei The Economist, Nikkei Asia, dan Bloomberg menunjukkan bahwa
Indonesia masuk ke golongan pemulihan ekonomi yang relatif lambat. Adapun,
indikator-indikator yang dijadikan tolak ukur ketiga lembaga tersebut adalah tingkat
kasus Covid-19 yang tinggi, pembatasan aktivitas ekonomi, dan rendahnya penetrasi
program vaksinasi di Indonesia. NHKSI Research melihat, diperlukan strategi
pemberian vaksinasi yang lebih intensif. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07% YoY atau 3,31% QoQ
pada 2Q21. Angka ini, lebih tinggi dari kontraksi 0,74% pada 1Q21 dan kontraksi
5,32% pada 2Q20. Realisasi pertumbuhan ini, dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor,
dan meningkatnya mobilitas masyarakat di 2Q21.

Download full report HERE.