Today’s Outlook:
US market tutup dikarenakan libur Thanksgiving. Bank sentral di seantero Asia-Pasifik pun masih memperkirakan FOMC akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya di bulan Desember. Angka perkiraan awal GERMAN CPI dirilis 0.1% lebih rendah dari ekspektasi , keluar di level 2.2% yoy utk bulan Nov, dibandingkan dengan 2.0% pada bulan Oct. Siang hari ini giliran EUROZONE yang akan menghadapi angka Inflasi (Nov) mereka yang diperkirakan akan kembali semakin memanas di atas Target ECB 2%. Sejumlah indikator ekonomi lain dari JERMAN, seperti Retail Sales (Oct) dan Unemployment Rate (Nov) juga akan memberi warna pada dinamika market.
MARKET ASIA : Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, bank sentral KOREA SELATAN memangkas suku bunga acuan untuk pertemuan kedua berturut-turut pada hari Kamis setelah inflasi melambat lebih dari yang diperkirakan para pembuat kebijakan. Korean WON melemah setelah keputusan tersebut.
– Pagi ini JEPANG merilis angka Tokyo Core CPI yang ternyata memanas di atas perkiraan 2.0%, muncul di angka 2.2% yoy pada bulan Nov ; bisa jadi didukung oleh Industrial Production yang mulai picking-up 3.0% mom di bulan Oct, dari 1.6% bulan sebelumnya. CURRENCY & FIXED INCOME : DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan mata uang AS terhadap 6 mata uang saingannya, naik 0,1% menjadi 106,2 setelah turun 0,7% pada sesi sebelumnya. Analis pasar memperkirakan jatuhnya Dollar pada hari Rabu kemungkinan besar didorong oleh investor yang menguangkan keuntungan dari saham dan obligasi AS sebelum bulan November berakhir.
– YEN Jepang melemah 0,28% pada 151,52 / USD setelah reli ke level tertinggi 1 bulan pada sesi sebelumnya. Mata uang Asia tersebut menuju minggu terkuatnya sejak awal September karena meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga dari BANK OF JAPAN bulan depan.
– EURO turun 0,13% pada USD 1,0552 setelah naik 0,7% pada sesi sebelumnya menyusul pernyataan anggota dewan EUROPEAN CENTRAL BANK (ECB) Isabel Schnabel bahwa pemotongan suku bunga seyogyanya harus bertahap dan bergerak ke wilayah netral.
– YIELD OBLIGASI EROPA turun karena harga naik, sedikit kelegaan bagi pemerintah Prancis, yang melihat biaya pinjamannya naik ke level tertinggi di atas Jerman sejak 2012 pada hari Rabu.
KOMODITAS : Harga MINYAK naik setelah ISRAEL mengatakan gencatan senjata dengan HIZBULLAH telah dilanggar ketika mereka mencurigai ada beberapa kendaraan mengendap masuk dari wilayah selatan ; otomatis mendongkrak minyak mentah BRENT naik 0,37% menjadi USD 73,1 / barel. OPEC+ ditengarai akan menunda pertemuan yang awalnya dijadwalkan pada hari Minggu, ke tanggal tanggal 5 Desember, dengan agenda pemangkasan produksi minyak. Kelompok tersebut akan membahas apakah akan meneruskan rencana untuk meningkatkan produksi sebesar 180.000 barel per hari mulai bulan Januari. Sejumlah laporan mengindikasikan bahwa diskusi sedang berlangsung untuk menunda rencana peningkatan tersebut, mungkin selama beberapa bulan ke depan.
– Di sisi lain, harga spot EMAS menguat 0,14% menjadi USD 2.639 / ons , dalam trajectory penurunan hampir 4% selama bulan November, kinerja bulanan terlemahnya dalam lebih dari setahun.
Domestic Issue
Siapkan Lelang Sukuk 3 Desember 2024, Pemerintah Bidik IDR 9 Triliun
Pemerintah Selasa, 3 Desember 2024 mendatang akan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam rangkamemenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Siaran pers Direktorat Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan menyebutkan SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Ada 7 seri yang akan dilelang pada 3 Desember dengan tanggal setelment pada 5 Desember 2024 2024. Ketujuh seri sukuk tersebut adalah sebagai berikut : SPNS09062025 (reopening), tanggal jatuh tempo 9 Juni 2025, SPNS01092025 (new issuance), tanggal jatuh tempo 1 September 2025, PBS032 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2026, PBS030 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2028, PBS034 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juni 2039, PBS039 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2041, dan PBS038 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Desember 2049. Alokasi Pembelian Non-kompetitif untuk seri SPNS maksimal 99% dari jumlah yang dimenangkan. Sedangkan seri yang lain 30% dari jumlah yang dimenangkan. Dari tujuh seri sukuk yang dilelang Kementerian Keuangan menetapkan target indikatif sebesar IDR 9 triliun. (Emiten News)
Corporate News
HRTA: Hartadinata (HRTA) Siap Bayar Obligasi IDR 616,5 Miliar
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) siap membayarkan bunga dan pokok obligasi sebesar IDR 616,5 miliar. Obligasi Berkelanjutan I Hartadinata Abadi Tahap I Tahun 2019 ini akan jatuh tempo pada 19 Desember 2024. Rinciannya, Pokok Obligasi Berkelanjutan I Hartadinata Abadi Tahap I Tahun 2019 yang akan dilunasi sebesar IDR 600 miliar. Kemudian Bunga Gross Obligasi Berkelanjutan I Hartadinata Abadi Tahap I Tahun 2019 ke-20 sebesar IDR 16,5 miliar. Dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (28/11/2024), pembayaran akan dilakukan melalui agen pembayaran PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal yang telah ditentukan. (IDX Channel)
Recommendation
US10YT cenderung tak banyak bergerak mendekati libur US Thanksgiving, in overall masih dalam trend perjalanan menuju yield 4.13% – 4.116%. MA10 & MA20 yang memayungi sebentar lagi akan deadcross, makin mengkonfirmasi trend turun ini, dan menjadikan level yield 4.36% sebagai Resistance terdekat.
ID10YT pretty much is still above first Support MA10 / yield 6.90%, walau candle trend reversal seperti Shooting Star sudah muncul di kala mendekati area Resistance 6.96% up to 7.0% level psikologis. Baru ketika yield ditutup di bawah Support tsb akan bergerak turun ke arah 6.843% – 6.81% dan para investor bisa menyaksikan penguatan harga obligasi lebih tinggi.
Download full report HERE.