Today’s Outlook:
MARKET AS: Lonjakan pada yield US Treasury setelah pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell yang semakin memudarkan harapan pemotongan suku bunga secepat mungkin. Dalam sebuah interview hari Minggu dengan acara TV CBS, Powell mengatakan bahwa ekonomi AS yang resilien dapat memberikan lebih  banyak waktu bagi para pejabat The Fed untuk mencari pendekatan yang lebih berhati-hati dalam menentukan pemotongan suku bunga acuan. Powell juga  mengatakan bahwa mereka perlu melihat data – data yang mengkonfirmasi jalur Inflasi benar – benar melandai menuju Target 2%. Otomatis view tersebut mendorong yield US Treasury lebih tinggi khususnya utk tenor 2tahun dimana yield lompat ke titik tertinggi 1bulan pada 4.483% , Dollar Index juga memanjat naik setelah menyentuh titik tertinggi 12 minggu pada 104.6 ; sementara para pelaku pasar sekarang hanya memprediksikan adanya 16% peluang pemotongan suku bunga terwujud di bulan Maret, sudah jauh rendah di bawah euforia awal 80% di awal tahun ini ; dan sekarang juga diperkirakan akan ada 5 pemotongan suku bunga tahun ini dibanding 6 kali pada perkiraan awal. Bicara mengenai indikator ekonomi, US Composite PMI (Jan) bertahan di zona ekspansif dengan sektor jasa (non-manufaktur) terbukti paling bertumbuh.

MARKET ASIA & EROPA: Bicara mengenai data ekonomi, Jepang dan China juga laporkan Services PMI (Jan) yang mana keduanya masih bertumbuh di area ekspansif ; sementara dari benua Eropa : Baru Inggris saja yang mampu laporkan Composite PMI bergerak di area ekspansif sementara Jerman dan Eurozone masih  berusaha keluar dari zona kontraksi. Eurozone merilis PPI (Dec) di mana deflasi malah membesar jadi -10.6% yoy, dari -8.8% di bulan sebelumnya dan merupakan deflasi terbesar dalam 3 bulan. Untuk hari ini para pelaku pasar tengah memantau Household Spending dari Jepang yang mana bulan Desember kemarin terbukti pengeluaran rumah tangga masih drop 2.5%. Lebih siang nanti akan dinantikan data German Factory Orders (Dec), S&P Global UK Construction PMI (Jan), serta Retail Sales dari Eurozone utk bulan Dec yang diperkirakan masih akan lemah pada level – 0.9% yoy, dibanding -1.1% pada bulan sebelumnya.

KOMODITAS : Harga MINYAK naik untuk pertama kalinya dalam 4 sesi perdagangan akibat meningkatnya kembali kekuatiran atas meluasnya konflik Timur Tengah setelah AS menggempur gerombolan terkait Iran di Irak, Siria, dan Yaman. Di Rusia, dua drone Ukraina menyerang kilang minyak terbesar di selatan Russia pada hari Sabtu, menurut seorang sumber Reuters ; merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan jarak jauh terhadap fasilitas minyak Rusia, yang membuatnya telah mengurangi ekspor nafta, sebuah bahan baku petrokimia. Minyak mentah Brent ditutup lebih tinggi 0.9%, pada USD 78.22 per barel dan minyak mentah AS WTI ditutup pada USD 72.78 per barel, naik 0.7%. Di sektor komoditas lainnya, harga EMAS spot turun 0,7% dan emas berjangka turun 0.5% pada USD 2,042.90.

MARKET INDONESIA: Indonesia memcatatkan pertumbuhan ekonomi kuartal 4 tahun 2023 sebesar 5.04% yoy, mampu lampaui ekspektasi konsensus 5.0% pun lebih tinggi dari kuartal 3 di 4.94% didukung oleh belanja domestik. Secara full year, GDP 2023 berada di angka 5.05% dan melampaui proyeksi sejumlah lembaga walau pertumbuhan ekonomi tahun 2023 ini melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 yang 5.31%.

Corporate News
Refinancing, Merdeka Copper (MDKA) Terbitkan Obligasi IDR 1.5 Triliun Merdeka Copper Gold (MDKA), bakal menerbitkan obligasi IDR 1.5 triliun. Penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap V tahun 2024 itu, bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold maksimal IDR 15 triliun. Sebelumnya, emiten produsen emas dan tembaga besutan Sandiaga Uno tersebut, telah menerbitkan obligasi dengan total nilai IDR 10.25 triliun. Surat utang kali ini, akan diterbitkan dalam dua seri. Pertama, obligasi Seri A dengan jumlah pokok IDR 750 miliar. Obligasi seri A memiliki tingkat bunga tetap 7.25 persen per tahun, dengan jangka waktu 367 hari kalender sejak tanggal emisi. Kedua, obligasi Seri B senilai IDR 750 miliar dan tingkat bunga tetap 9.00 persen per tahun. Obligasi ini memiliki tenor 3 tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga pertama obligasi pada 23 Mei 2024. Pembayaran bunga terakhir dan pelunasan obligasi pada 2 Maret 2025 obligasi seri A, dan 23 Februari 2027 obligasi Seri B. Seluruh hasil dari penawaran umum obligasi ini akan digunakan untuk refinancing obligasi akan jatuh tempo. (Emiten News)

Domestic Issue
Pemerintah Kantongi IDR 11,15 Triliun dari Lelang SBSN Senin (5/2) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mengantongi dana senilai IDR 11.15 triliun dari hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Senin kemarin (5/2/2024). Nantinya, dana tersebut digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Adapun, DJPPR Kemenkeu telah melaksanakan lelang 7 seri SBSN, yakni seri Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPNS) dan Project Based Sukuk (PBS), dengan total penawaran masuk sebesar IDR 23.64 triliun. “Total penawaran masuk sebesar IDR 23.64 triliun. Sedangkan total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah IDR 11.15 triliun,” tulis DJPPR Kemenkeu Senin, (5/2/2024). Secara terperinci, seri SPN-S yang dilelang yaitu SPNS05082024 dan SPNS03112024 dengan tingkat kupon diskonto dan jatuh tempo 2024. Seri SPN-S tersebut memiliki alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 75% dari seluruh lelang yang dimenangkan. Sementara itu, seri Project Based Sukuk yang akan dilelang ditawarkan dalam 5 seri yakni PBS032, PBS030, PBS004, PBS039, PBS038. (Bisnis)

Recommendation

US10YT melonjak kembali dan tengah berada persis di resistance trendline pada yield 4.155%, dalam saat—saat penentuan apakah yield mampu melaju lebih tinggi lagi menuju TARGET level previous High 4.20% dan mendekati 4.4%. ADVISE : Average Up accordingly.

ID10YT finally pun tembus resistance dan diperkirakan mengarah ke TARGET dari level previous High 6.75%, sebelum menuju yield 6.948%-6.962%. ADVISE : Average Up accordingly.

Download full report HERE.