Today’s Outlook:
Para investor meninggalkan aset berisiko seiring meningkatnya kekhawatiran tentang eskalasi KONFLIK TIMUR TENGAH setelah Iran meluncurkan beberapa rudal ke Israel sebagai balasan atas kampanye Israel terhadap sekutu Iran yaitu Hizbullah di Lebanon. Israel sendiri mengatakan bahwa serangan serius itu pasti akan menimbulkan konsekuensi (relaliation). Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah ini mulai menggoyang kepercayaan investor terutama mengenai stabilitas pasar saham AS yang saat ini dinilai sudah bervaluasi tinggi. Anjloknya saham diikuti oleh gerakan para investor beralih ke aset safe-haven seperti obligasi pemerintah dan US Dollar.
INDIKATOR EKONOMI :
– JOLTS JOB OPENINGS (Aug) menyatakan tercipta 8.04 juta pekerjaan di bulan Aug, lebih tinggi dari forecast & previous period yang hanya berkisar 7.64 – 7.71 juta. Keluarnya angka ini sedikit banyak mengurangi kekuatiran ekonomi AS jatuh dalam resesi, namun masih dibayang-bayangi oleh lesunya sektor Manufaktur AS bulan Sept di mana angka dari S&P Global maupun ISM sama-sama menunjukkan US MANUFACTURING PMI masih jauh dari level ekspansif.
– Malam ini akan dipantau data ADP NONFARM EMPLOYMENT CHANGE (Sept) untuk mencatat pertumbuhan tenaga kerja di sektor swasta dengan perkiraan lapangan kerja yang tercipta sebesar 124ribu, lebih banyak dari 99ribu di bulan Aug. KOMODITAS : Eskalasi Konflik Timur Tengah ini mendongkrak harga MINYAK yang melonjak 3% pada hari Selasa ; setelah sempat naik 5% pada satu sesi , dipicu oleh kekuatiran supply disruption wilayah terkait. Para trader mengantisipasi gangguan pasokan minyak mentah dari wilayah Teluk akan mendorong harga naik tajam, flashback Perang Russia – Ukraine sebelumnya.
MARKET SENTIMENT :
– CBOE VOLATILITY INDEX , indikator level “ketakutan” pasar, naik ke level tertinggi 3 minggu di angka 20,73 , sebelum memangkas kenaikannya hingga stay pada angka 19,25 (masih di bawah angka 20 yang belum memperhitungkan skenario militer besar-besaran). Volatilitas pasar lebih lanjut diprediksi akan bergejolak mendekati PILPRES ASS bulan November nanti.
– ATLANTA FED’S GDP memperkirakan pertumbuhan PDB AS kuartal ketiga dipangkas menjadi 2,5% dari 3,1% minggu lalu. Ini merupakan penurunan terbesar sejak perkiraan pelacakan Q3 diluncurkan pada akhir Juli.
MARKET ASIA & EROPA :
– Pasar CHINA ditutup karena libur Golden Week, dan rilis data ekonomi utama adalah data Inflasi dan Manufacturing PMI dari KOREA SELATAN, serta Consumer Confidence dari JEPANG. Angka dari Seoul mengkonfirmasi CPI Korea Selatan turun menjadi 1,6% pada bulan September dari 2,0% pada bulan Agustus. Itu adalah angka terendah, dan juga pertama kalinya di bawah ambang batas 2% , sejak Maret 2021. Ini diikuti oleh angka S&P Global South Korea Manufacturing PMI yang jatuh ke angka 48.3, terendah dalam lebih dari setahun (sejak Aug 2023).
– Dari benua EROPA, Manufacturing PMI dari JERMAN & EUROZONE masih struggling di wilayah kontraksi, walau sedikit menguat di atas ekspektasi ; namun jelas kalah kuat dengan INGGRIS yang sudah mantap di angka 51.5 (Sept) sesuai prediksi. Bicara mengenai Inflasi, EUROZONE CPI (Sept) muncul di angka 1.8% yoy (sebagai perkiraan awal) ini mampu sesuai perkiraan dan semakin rendah dari 2.2% di bulan Aug, dengan demikian akan mampu melampaui Target Inflasi dari ECB di level 2%. INDONESIA : merilis angka Nikkei Manufacturing PMI (Sept) menguat ke angka 49.2 dari bulan lalu 48.9, namun belum beranjak masuk ke wilayah ekspansi. INFLASI bulan Sept terdata aman terkendali pada level 1.84% yoy, turun dari 2.12% pada bulan Aug.
Corporate News
DOID: Anak Usaha DOID, Bukit Makmur Mandiri Utama Terbitkan Obligasi dengan Bunga hingga 9.75%
Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mengincar dana segar dari penerbitan obligasi senilai IDR 1 triliun pada paruh kedua tahun ini dengan menawarkan tingkat bunga 7.25% hingga 9.75%. Dalam prospektus ringkas yang diterbitkan di harian Bisnis Indonesia, Selasa (1/10/2024), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) menyampaikan penawaran umum berkelanjutan Obligasi II BUMA Tahun 2024 dengan nilai pokok sebanyak-banyaknya IDR 1 triliun. Obligasi tersebut akan diterbitkan dalam tiga seri dan mendapat peringkat idA+ (Single A Plus) dari Pefindo. Lebih terperinci, Seri A ditawarkan dengan jumlah pokok IDR 251.03 miliar, tingkat bunga tetap 7.25% per tahun, dan tenor 370 hari. Seri B ditawarkan dengan jumlah pokok IDR 332.71 miliar, tingkat bunga tetap 9,25% per tahun, dan tenor 3 tahun. Adapun, Seri C ditawarkan dengan jumlah pokok IDR 416.25 miliar, tingkat bunga tetap 9.75% per tahun, dan tenor 5 tahun. Dana yang diperoleh BUMA dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk refinancing dan belanja modal anak usaha DOID itu. (Bisnis)
Domestic Issue
Lelang 7 Seri Surat Utang, Pemerintah Raih Dana Segar IDR 24 Triliun
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (1/10/2024). Ada sebanyak 7 surat utang yang dilelang. Dalam keterangan resminya, DJPPR menyebutkan, total penawaran masuk dalam lelang tersebut mencapai IDR 46.649 trililun. Dari penawaran masuk tersebut, yang dimenangkan oleh Pemerintah yaitu sebesar IDR 24 triliun. Surat utang dengan nilai penawaran tertinggi adalah FR0103, yang nilainya mencapai IDR 14.955 triliun dengan jumlah nominal yang dimenangkan adalah sebesar IDR 7.350 triliun. Seri FR1013 ini mencatat yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6.52975% dengan yield tertinggi yang dimenangkan 6.54000%. Tingkat kuponnya 6,75% dan akan jatuh tempo pada 15 Juli 2035. Sementara, FR1014 mencatat jumlah nominal yang dimenangkan paling tinggi yaitu sebesar IDR 8.600 triliun meski nilai penawaran masuk yang sebesar IDR 14.130 triliun masih di bawah seri FR1013. Seri FR1014 ini mempunyai yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6.23995% dengan yield tertinggi yang dimenangkan 6.26000%. Kupon bunganya 6.5000% dan jatuh tempo pada 15 Juli 2030. (Pasar Dana)
Recommendation
US10YT uji coba Support jajaran MA10 & MA20 serta upper channel (downtrend yang telah ditembus) pada range yield : 3.75% – 3.70%. Jika uji Support ini sukses maka yield seyogyanya akan rebound kembali dengan TARGET melampaui MA50 / yield 3.838% (= jadi petunjuk untuk jual obligasi lebih banyak lagi) dan melaju menuju TARGET yang lebih advanced : yield 4.0% / 4.30%.
ID10YT belum jua berhasil lampaui Resistance pertama : MA10 / yield 6.463%, walau demikian potensi technical rebound masih mengintai dan pelemahan harga obligasi juga seyogyanya senantiasa diantisipasi pada pekan ini. TARGET / next resistance : MA20 / yield 6.535%, sebelum menuju TARGET yang lebih tinggi : MA50 / yield 6.674%.
Download full report HERE.