Ketiga indeks Wall Street ditutup bearish antara 1.7%-2.1% terpukul saham-saham bank dan gugupnya market menjelang laporan tenaga kerja Jumat ini, sementara yield obligasi negara mulai mundur menyikapi data Initial Jobless Claims naik 11% ke angka 211 ribu, lebih tinggi dari perkiraan & minggu sebelumnya; merupakan level tertinggi 5 bulan. Perkembangan terakhir tersebut sedikit membawa kelegaan bahwa kebijakan moneter yang ketat dari Federal Reserve mulai membuahkan hasil; membuat US Dollar pullback dari level tertinggi 3 bulan dan harga emas menanjak 1%. Data US Nonfarm Payroll yang ditunggu-tunggu para pelaku pasar nanti malam sekitar jam 20.30 WIB diharapkan akan menelurkan angka pertambahan tenaga kerja AS di bulan Feb. sebesar 205 ribu, turun jauh dari laporan bulan Januari yang meledak di 517 ribu. Di saat yang sama, Unemployment Rate (Feb.) juga diprediksi berada pada tingkat yang sama di 3.4%.

Harga benchmark US Treasury tenor 10tahun naik 15/32 menghasilkan yield 3.9169%, dari 3.976% hari Rabu ; sementara harga tenor 30tahun naik 3/32 menempatkan yield di level 3.8712%, dari 3.877% posisi hari Rabu.

Dari benua Asia, adapun tingkat Inflasi di China turun lebih rendah dari perkiraan ke level 1% (Feb), pun lebih rendah dari 2.1% pada Jan. Ini merupakan pembacaan terendah sejak February 2022, menunjukkan penurunan tajam pada harga barang pangan & non-pangan seiring masih adanya kewaspadaan masyarakat walaupun zero-Covid policy telah dihapuskan. Sedangkan Jepang akan mengawali pagi ini dengan sejumlah laporan yaitu: Household Spending (Jan) dan PPI (Feb.) , kemudian ditutup oleh keputusan suku bunga dari Bank of Japan. Adapun data ekonomi dari benua Eropa yang tak kalah pentingnya akan menyusul siang ini yaitu rilis data GDP bulanan Inggris (Jan.) serta Manufacturing Production dan Trade Balance mereka (keduanya untuk Jan.), diikuti oleh German CPI (Feb.) yang diramal masih berkutat sekitar 8.7% YoY.

Corporate News
Jatuh Tempo, Sinar Mas Agro (SMAR) Siap Lunasi Obligasi IDR 608,5 Miliar Sinar Mas Agro Resources and Tech (SMAR) menyiapkan dana IDR 608,5 miliar. Dana itu untuk melunasi surat utang tahap I tahun 2020 seri A. Obligasi berkelanjutan II itu, akan jatuh tempo pada 3 April 2023. Sumber dana untuk pembayaran pokok obligasi tersebut dari arus kas operasional, didukung kinerja keuangan, posisi likuiditas positif sebagaimana terefleksi dari laporan keuangan konsolidasian perseroan per 30 September 2022. Selain itu, Sinar Mas Agro juga memiliki fasilitas kredit dari sejumlah lembaga perbankan belum dipergunakan. (Emitennews)

Domestic Issue
Pasar Obligasi RI Masih Menjanjikan, Tapi Investor Harus Waspadai Hal Ini Penguatan nilai tukar rupiah dan terkendalinya tingkat inflasi akan jadi kunci utama agar investor melihat kembali pasar obligasi di Indonesia. Diketahui, saat ini, imbal hasil surat utang negara (SUN) acuan tenor 10 tahun kembali mendekati 7 persen. Menurut Chief Investment Officer of PT UOB Asset Management Indonesia Albert Budiman pasar surat utang Indonesia sudah mempunyai tingkat imbal hasil yang menarik saat ini. Menurut Albert, keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga akan bergantung dari keberhasilan mereka untuk mengontrol tingkat inflasi. Sentimen negatif dari pihak The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih agresif akan menjadi hal yang perlu diwaspadai investor saat ini. Senada, Director & Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife AM Ezra Nazula mengatakan pasar akan mengantisipasi data-data ekonomi AS seperti inflasi dan Fed Meeting. Selain itu,  Respon Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) berikutnya juga akan menjadi momen yang ditunggu pelaku pasar. (Bisnis)

Recommendation
US10YT terlihat mulai buyar pada yield Uptrendnya karena yield bergerak turun ke bawah Support MA10 & MA20 ; menjadikan range 3.926-3.96% sebagai Resistance terdekat saat ini. ADVISE : Sell on Strength, kurangi posisi. Antisipasi pullback menuju Support MA50 / 3.698. ID10YT ditutup dengan candle Doji pada Resistance dari level yield tertinggi sebelumnya yaitu 7.057%, sementara RSI juga masuki wilayah Overbought. ADVISE : Sell on Strength, antisipasi pullback ke Support terdekat (bertahap) sbb : 7.0-6.987 / 6.928 / 6.833.

Download full report HERE.