Today’s Outlook:
MARKET AS: DOLLAR INDEX naik dan berada di jalur kenaikan mingguan pertamanya dalam 3 minggu, bangkit kembali karena kuatnya data ekonomi AS terbaru dan kekhawatiran tentang gangguan teknologi baru-baru ini. Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, naik 0.21% menjadi 104.36, di mana Euro turun 0.14% pada USD 1.0881. Terhadap Yen Jepang, Dolar menguat 0.06% menjadi 157.46. Federal Reserve dijadwalkan untuk pengumuman kebijakan berikutnya pada akhir Juli. Pasar hampir fully price-in memperhitungkan pemotongan pada FOMC Meeting September, menurut survey CME FedWatch. Imbal hasil Treasury AS naik saat para investor menunggu data terbaru minggu ini yang penting yaitu PCE PRICE INDEX. Imbal hasil pada obligasi AS tenor 10 tahun yang berlaku sebagai benchmark naik 5.5 basis poin menjadi 4.243%, dari 4.188% pada akhir Kamis.
KOMODITAS: Harga MINYAK turun lebih dari USD 2 pada hari Jumat di level terendah sejak pertengahan Juni, seiring para trader mengamati kemungkinan gencatan senjata di Gaza, sementara penguatan US Dollar mendorong minat beli minyak semakin turun. Harga minyak mentah BRENT turun 2.9%, menjadi USD 82.63 / barel. Futures US WTI turun 3.3%, menjadi USD 80.13.
MARKET ASIA & EROPA: Hari ini giliran bank sentral CHINA yang akan tetapkan suku bunga di mana masih diperkirakan tetap sama: pada level 3.95% untuk jk.panjang, dan 3.45% untuk jk.pendek. Sementara di JERMAN akan dipantau angka German Retail Sales (May) yang pegang peranan penting terkait Inflasi wilayah Eropa, apalagi setelah mereka laporkan PPI yang memanas di bulan June. Di INGGRIS sendiri, Jumat lalu telah umumkan Retail Sales mereka yang malah berubah terkontraksi sebagai efek dari perlambatan ekonomi yang terjadi di sana.
Corporate News
MDKA: Siap Lunasi Pokok dan Bunga Obligasi Jatuh Tempo
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) telah menyiapkan dana untuk pelunasan pokok serta pembayaran bunga keempat dari Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2023 Seri A. Adi Adriansyah Sjoekri, Corporate Secretary MDKA, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (19/7), menyatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk pelunasan pokok serta pembayaran bunga keempat obligasi yang jatuh tempo pada 11 Agustus 2024, dengan tingkat bunga 6,75%. Sebagai informasi, Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2023 Seri A (MDKA04ACN3) memiliki nilai nominal IDR 1.084.485.000.000,00 dengan tingkat bunga tetap 6,75% per tahun dan jangka waktu 367 hari kalender. “Dana akan dibayarkan kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 11 Agustus 2024,” ujar Adi. (Emiten News)
Domestic Issue
Israel Serang Yaman, Imbal Hasil SUN Pekan Ini Kian Menanjak
Imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) diperkirakan akan mengalami peningkatan pada pekan ini didorong situasi geopolitik Timur Tengah yang semakin memanas menyusul serangan Israel ke Yaman. Analis Pendapatan Tetap PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ahmad Nasrudin memperkirakan yield SUN tenor 10 tahun akan bergerak dalam rentang 6.8%-7.2%. “Situasi geopolitik, sepertinya menjadi lebih panas, saya lihat akan memunculkan lebih banyak spekulasi pekan ini,” jelasnya kepada Investor Daily, Minggu (21/7/2024). Nasrudin mengatakan yield SUN tenor 10 tahun naik dari 6.944% pada Jumat (12/7/2024) menjadi 6.950% pada Jumat (19/7/2024). Meski pergerakanya masih sesuai prediksi, yakni 6.8%-7.2%, yield sempat turun hingga level 6.2% sejalan pernyataan Jerome Powell yang menyiratkan sikap dovish lantaran inflasi hampir menyentuh target di level 2%. Dia mengatakan sikap dovish The Fed meningkatkan ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga, yang kemungkinan akan diikuti Bank Indonesia (BI). Ahmad Nasrudin mengatakan pihaknya mempertahankan rentang prediksi yield SUN 10 tahun sebesar 6.8%-7.2% pada pekan ini dengan kecenderungan sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di 6.944%. Ke depan, konflik geopolitik yang makin memanas akan menjadi perhatian investor. Kabar terbaru menyebutkan serangan udara dari Israel kepada awak militer Yaman, Houthi membuat situasi kedua belah makin membara. Selain itu, ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China juga memanas seiring meningkatnya pelatihan militer yang dilakukan angkatan militer Taiwan. (Berita Satu)
Recommendation
US10YT sudah mulai tembus Resistance pertama: MA10 / yield 4.214% yang kini jadi Support terdekat ; setelah penguatan yield ini terindikasi dari RSI positive divergence sebelumnya. Harga diperkirakan mulai alami pelemahan, apalg jika yield maju terus menuju Resistance berikutnya: MA20 / 4.282% dan A50 / 4.336%.
ID10YT: Candle hijau setelah candle serupa Inverted Hammer atau Gravestone Doji diikuti oleh candle hijau ; mengindikasi potensi rebound lebih lanjut . Namun Resistance cukup tebal dengan 3 layer MA di sekitar yield (level psikologis) 7.0% merupakan tantangan yang cukup berbobot. Berarti untuk saat ini harga terbilang masih intact dalam trend penguatannya, kecuali yield sudah mulai tembus Resistance pertama: 6.97% – 6.98%. Support: yield 6.90%.
Download full report HERE.