Today’s Outlook:

MARKET SENTIMENT: CORE PCE PRICE INDEX dirilis sesuai ekspektasi 0.2% mom dan secara tahunan 2.6% yoy di bulan Juli. CHICAGO PMI di bulan Aug sedikit alami peningkatan walau masih berkutat di wilayah kontraksi. CONSUMER SPENDING AS meningkat solid pada bulan Juli, menunjukkan ekonomi tetap kuat sementara harga naik secara moderat. Data ekonomi penting pekan ini termasuk laporan ketenagakerjaan bulan Agustus dari Departemen Tenaga Kerja, yang akan dirilis pada hari Jumat. Pasar uang menunjukkan sebagian besar investor memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, dengan kemungkinan pemotongan sebesar 50 basis poin yang semakin berkurang setelah data Pengeluaran Pribadi hari Jumat, menurut CME FedWatch tool. Walau demikian, kondisi saat ini diartikan sebagai gejala soft-landing. Ekonomi “Goldilocks” yang ideal memiliki pertumbuhan yang stabil, tetapi tidak terlalu besar sehingga memicu inflasi berlebihan.

FIXED INCOME: Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS, yang bergerak berlawanan dengan harga, naik 4.2 basis poin pada hari Jumat menjadi 3.909%. Imbal hasil obligasi 2-tahun, yang biasanya bergerak seiring dengan ekspektasi suku bunga, naik 2.4 basis poin menjadi 3.9165%.

MARKET ASIA & EROPA: CHINA laporkan Manufacturing PMI (Aug) yang lagi-lagi masih di bawah wilayah ekspansif. EUROZONE CPI (Aug) merilis perkiraan awal mereka pada angka 2.2%, melandai dari 2.6% di bulan sebelumnya. menuju Target 2% ECB. Sejumlah data ekonomi penting jadi highlight hari ini : au Jibun Bank Japan Manufacturing PMI (Aug) tampak merangkak menguat mendekati wilayah ekspansif di angka 49.8. INDONESIA Nikkei Manufacturing PMI (Aug) kembali jatuh ke angka 48.9 dari 49.3 , pastinya akan jadi bahan perbincangan market hari ini ; selain INFLASI August yang diprediksi 2.12% yoy. PMI CHINA juga jadi sorotan secara diharapkan segera masuki area ekspansif 50.0 dari 49.8 sebelumnya. Dari benua EROPA : GERMAN Retail Sales & Manufacturing PMI, ENGLAND Manufacturing PMI.

Corporate News
Lunasi Utang, Provident (PALM) Tawarkan Obligasi IDR 1.1 Triliun
Provident Investasi (PALM) bakal menerbitkan obligasi IDR 1.1 triliun. Penerbitan surat utang itu, bagian dari obligasi berkelanjutan II dengan target IDR 5 triliun. Nah, obligasi kali ini, akan ditawarkan dalam dua seri yaitu A, dan B. Obligasi seri A senilai IDR 512.29 miliar dengan tingkat bunga tetap 8 persen per tahun, berjangka 367 hari kalender. Lalu, seri B sebesar IDR 587.71 miliar dengan tingkat bunga tetap 9.75 persen per tahun, berdurasi 3 tahun sejak tanggal emisi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan. Di, mana bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 18 Desember 2024. Sedang bunga obligasi terakhir sekaligus pelunasan akan dibayarkan pada 25 September 2025 untuk obligasi seri A, dan 18 September 2027 untuk obligasi seri B. Pelunasan masing-masing seri obligasi akan dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Seluruh dana hasil obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, untuk melakukan pembayaran dipercepat atas pokok utang kepada United Overseas Bank Limited (Bank UOB) berdasar perjanjian fasilitas kredit bergulir USD75 juta pada 31 Agustus 2023. (Emiten News)

Domestic Issue
Ini 7 Seri Surat Utang Negara (SUN) yang Dilelang Besok Selasa (3/9)
Pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah pada Selasa (3/9). Pada lelang SUN kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar IDR 22 triliun – IDR 33 triliun. Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, terdapat tujuh (7) seri SUN yang akan dilelang mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Lelang bertujuan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Berikut rincian dari tujuh seri SUN yang akan ditawarkan pada lelang pekan depan, Selasa (3/9): SPN03241204 (New Issuance) akan jatuh tempo pada tanggal 4 Desember 2024 dengan tingkat imbalan diskonto, SPN12250904 (New Issuance) akan jatuh tempo pada tanggal 4 September 2025 dengan tingkat imbalan diskonto, FR0104 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2030 dengan tingkat imbalan sebesar 6.50%, FR0103 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2035 dengan tingkat imbalan sebesar 6.75%, FR0098 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2038 dengan tingkat imbalan sebesar 7.12%, FR0097 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2043 dengan tingkat imbalan sebesar 7.12% dan FR0102 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2054 dengan tingkat imbalan sebesar 6.87% Adapun penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI). Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar IDR 1 juta. (Kontan)

Recommendation
US10YT akhirnya bangkit kembali ke atas MA10 & MA20 setelah 2 minggu, sedikit lagi menyentuh Resistance upper channel 3.96% yang akan tentukan masa depan jk.pendek yield, apakah akhiri trend turun ini atau kembali dipukul mundur ke jajaran Support yield 3.816% – 3.783%. ADVISE : HOLD ; WAIT & SEE.

ID10YT kembali lakukan percobaan penembusan Resistance demi mencegah yield jatuh ke target bottom 6.53%. Namun sejatinya yield baru bisa menetralisir ancaman di atas dan bergerak lebih leluasa ke Target / next resistance 6.70% atau sekitar 6.77% jikalau sudah berhasil break 6.63%. ADVISE : HOLD ; WAIT & SEE.

Download full report HERE.