Today’s Outlook:
MARKET US: Data ekonomi mencatat bertambahnya 336,000 pekerjaan di bulkan September, hampir dua kali lipat dari perkiraan. Namun, tingkat pengangguran tetap tidak berubah pada 3.8%, dan upah per jam mengalami kenaikan tipis hanya 0.2%, menandai pertumbuhan tahunan paling lambat dalam delapan belas bulan terakhir. Laporan Nonfarm Payrolls yang kuat ini memicu gelombang penjualan baru di pasar obligasi AS. Akibatnya, yield Obligasi AS bertenor 10 tahun dan 30 tahun meningkat 5 bps. Yield 10 tahun mencapai level tertinggi, yaitu 5.21% secara intraday, sementara yield 30 tahun menyentuh level tertinggi sejak 20 September 2007. Meski pertumbuhan lapangan kerja melampaui perkiraan, kekhawatiran tentang lambatnya kenaikan upah tetap ada. Pertumbuhan upah yang minim berpotensi membawa dampak pada belanja konsumen dan inflasi, alias dua factor kunci yang dipertimbangkan oleh Federal Reserve ketika menetapkan suku bunga.

Para pengamat pasar menimbang apakah the Fed akan menaikkan suku bunga setelah lonjakkan yield obligasi jangka Panjang AS baru-baru ini. Yield Treasury AS bertenor 10 tahun telah mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir pada hari Jumat. Data hari itu juga menunjukkan moderasi dalam upah, yang mungkin disebabkan oleh sebagian besar penambahan kerja bulan lalu berada di industri dengan upah yang lebih rendah. Data-data Penting Market US: Para investor menunggu data Consumer Price Inflation (Sept.) dan Producer Price Index yang akan rilis minggu depan.

KOMODITAS: Penurunan Harga Minyak: Harga minyak turun sebesar 9% hingga 11% pada minggu sebelumnya, menandai penurunan mingguan paling signifikan sejak bulan Maret. Penurunan ini disebabkan oleh tingginya imbal hasil Treasury AS dan menguatnya dolar AS, serta menurunnya konsumsi bensin. Dampak Geopolitik: Konflik Israel-Hamas berpotensi berdampak pada harga minyak, meski besarnya belum diketahui secara pasti. Perhatian terfokus pada Iran, yang terkait dengan Hamas dan merupakan produsen minyak yang signifikan. Jika Israel menanggapi Hamas dengan tindakan melawan Iran, hal ini dapat mempengaruhi pasar minyak.  

Corporate News
Lontar Papyrus Akan Terbitkan Obligasi IDR 1.8 Triliun di BEI Mulai Senin hari ini (9/10/2023), Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap II Tahun 2023 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi yang akan dicatatkan dengan nilai nominal sebesar IDR 1.8 Triliun terdiri dari tiga seri, seperti tercantum pada keterangan resmi di Keterbukaan Informasi BEI, yakni Seri A (LPPI02ACN2) dengan nilai nominal sebesar IDR 85,740,000,000 tingkat bunga 6.50% per tahun, jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi. Lalu, Seri B (LPPI02BCN2) dengan nilai nominal sebesar IDR 1,483,070,000,000 tingkat bunga 10.50% per tahun, jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi, dan Seri C (LPPI02CCN2) dengan nilai nominal sebesar IDR 231,190,000,000 tingkat bunga 11.00% per tahun, jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi. Sementara itu, menurut hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idA (Single A). (IDX Channel)

Domestic Issue
ORI024 Mulai Ditawarkan Hari Ini, Kupon 6.1-6.3% Kementerian Keuangan menetapkan Obligasi Negara Ritel seri ORI024 akan ditawarkan dengan kupon sebesar 6.10% dan 6.3% per tahun, serta terbit dalam tenor tiga dan enam tahun. Masa penawaran dibuka mulai Senin hari ini (9/10/2023). Secara rinci, masa penawaran ORI024 akan dimulai pada 9 Oktober–2 November 2023. Adapun tanggal penetapan berlangsung pada 6 November, setelmen pada 8 November, dan pencatatan di bursa dijadwalkan pada 9 November mendatang. ORI024 akan terbit dalam dua tenor, yakni ORI024T3 atau ORI024 dengan tenor 3 tahun yang memiliki masa jatuh tempo pada 15 Oktober 2026. Sementara itu, ORI024T6 atau ORI024 dengan tenor 6 tahun bakal jatuh tempo pada 15 Oktober 2029. Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Deni Ridwan mengatakan penerbitan seri ORI024 dalam dua tenor diharapkan dapat memberikan alternatif instrumen investasi bagi masyarakat sesuai preferensi dan tujuan investasi. (Bisnis)

Recommendation
US10YT belum bisa move on dari Support upper channel, di mana terdeteksi Low mulai sedikit uji Support MA10 pada yield 4.697%. ADVISE : Wait & See, apakah Support pertama ini bertahan atau tidak. Perlu pertimbangkan untuk siap-siap kurangi posisi (bertahap). Yield US10YT akan lanjut melaju naik apabila sudah berhasil melalui Resistance yield 4.80% dan 4.884% ; menuju TARGET yield : 5.0% – 5.056%.

ID10YT mulai bergerak turun menuju Support terdekat yaitu MA10 di yield 6.95% ; setelah indikasi potensi trend reversal dari candle Dark Cloud di area Resistance. ADVISE : SELL ON STRENGTH (Bertahap), terus kurangi posisi apalagi bila jebol Support MA10.

Download full report HERE.