Data Inflasi AS yang turun untuk pertama kalinya sejak May 2020, mendukung optimisme bahwa Federal Reserve akan mampu menerapkan kenaikan rate yang lebih kecil pada FOMC Meeting bulan depan, yaitu sebesar 0.25% (probability 92%). CPI turun 0.1% pada bulan Desember 2022, mengalahkan perkiraan para ekonom yang berpikir mungkin belum ada perubahan. Deflasi ini membawa CPI tahunan turun ke level 6.5% YoY dari 7.1% di bulan November. Inflasi inti (yang mengecualikan volatile food & harga energi) masih naik 0.3% sesuai ekspektasi. Initial Jobless Claims AS yang keluar di angka 205ribu, masih di bawah perkiraan 215 ribu dan periode sebelumnya 206 ribu, membuktikan pasar tenaga masih ketat. Yield treasury berada di bawah tekanan dimana The Fed sepertinya harus mengambil jeda terlebih dahulu, adapun yield treasury 10 tahun turun di bawah 3,5%.
Corporate News
Emiten Sandiaga Uno Rilis Obligasi IDR 1,5 T. Emiten di indutsri penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi yang terintegrasi melalui perusahaan anak, PT Tower Bersama Infrastrusture kembali mencari pendanaan baru melalui penerbitan obligasi atau surat utang senilai IDR1,5 triliun yang merupakan dari salah satu program obligasi berkelanjutan V perseroan. Kali ini, surat utang emiten yang terafiliasi dengan Grup Saratoga Milik Sandiaga Uno ini hanya menawarkan tenor jangka pendek yaitu hanya satu tahun dengan kupon atau bunga bagi investor di kisaran 5,75% – 6,75% per tahun. (CNBC Indonesia)
Domestic Issue
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat ke level 15,338 seiring adanya sentimen dari turunnya CPI Amerika Serikat dan naiknya inflasi di Tiongkok. Sementara itu, investor berbalik sedikit bullish pada rupiah Indonesia untuk pertama kalinya sejak April tahun lalu, meskipun taruhan jangka panjang pada mata uang tersebut adalah yang terkecil di antara mata uang yang menjadi bagian dari jajak pendapat Reuters.
Recommendation
US10YT bergantung pada Support lower channel dari trend naik jangka panjangnya persis di harga 3.45. Antisipasi technical rebound demi menjaga Uptrend ini tetap intact, ke arah resistance / TARGET setumpuk Moving Average pada range: 3.58-3.68; yang mana apabila bisa ditembus akan membebaskan yield melaju ke 3.8 atau bahkan level previous High 3.9. Setali tiga uang, ID10YT yield juga hampir sampai di Target bottom sesuai pola Rising Wedge sekitar 6.715, sementara RSI mulai menunjukkan positive divergence. Advise yang sama kami berikan yaitu antisipasi technical rebound menuju resistance pertama yaitu : titik temu MA10 & MA20 di yield 6.91, sebelum menyusul ke MA50 / 6.98 up to 7.0 level psikologis.
Download full report HERE.