Pasar telah bersiap untuk resesi, investor minati saham defensif, membuat Wall Street menguat 0,3%. Investor merespon lowongan pekerjaan yang tetap tinggi, dengan JOLTS Job Openings Mei AS sebesar 11,3 Juta (Surv. 11 Juta), menjaga the Fed pada jalur Hawkish agresif. Tugas the Fed adalah mendinginkan permintaan tenaga kerja dan ekonomi, guna menurunkan inflasi ke target 2%. Data per Mei ini adalah bulan keenam berturut-turut lowongan pekerjaan lebih dari 11 Juta, mendukung kenaikan FFR Juli 75 Bps dibanding hanya 50 Bps pada FOMC Rate Decision pada akhir Juli. Potensi resesi kembali menarik minat safe haven USD, dengan DXY naik ke level 107,09 Vs. pekan lalu 105,14. Sementara, Inversi Yield UST2Y 3,00% Vs. UST10Y 2,92%, kembali membentuk Negative Yield Spread.

Investor mencermati Consumer Non-Cyclicals dan Banks, jelang sejumlah Earning Results akhir Juli. Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,9% ke level 6.646, dengan foreign net sell senilai IDR 308 miliar. Di sisi lain, sektor Consumer Non-Cyclicals menguat 0,8%, kemudian diikuti oleh Healthcare 0,5%. Sementara, sektor Finance hanya melemah 0,2%. Hari ini, investor menantikan rilis data Cadev Juni yang berpeluang kembali tertekan, seiring depresiasi Rupiah, pembayaran utang denominasi USD, dan tidak adanya penerbitan Global Bond Juni berdasarkan data DJPPR. Sebagai catatan, Cadev per Mei berada di level USD135,6 miliar. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak downward dengan kisaran 6.550-6.800.

Download full report HERE.