Indeks utama Wall Street ditutup melemah, seiring tekanan pada saham teknologi dan saham bertumbuh. Nasdaq pimpin penurunan hingga 2,26%, kemudian diikuti oleh S&P 500 dan Dow Jones yang masing-masing turun 1,26% dan 0,80%. Gubernur Federal Reserve Lael Brainard mengatakan, bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) ini siap untuk lebih agresif dalam menangani inflasi AS. Sementara itu, penguatan saham defensif menopang bursa Wall Street turun lebih dalam.

Mengabaikan sinyal resesi dan risiko stagflasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali sentuh all time high, dengan penutupan naik 0,5% ke level 7.148. Risiko stagflasi, di mana ekonomi stagnan tapi inflasi tinggi, kembali muncul pasca harga minyak mentah acuan West Texas Intermediate sempat naik 4% atau kembali ditutup diatas level psikologis USD 100 per barel. Kenaikan harga minyak ini terjadi pasca Kanselir Jerman mengatakan bahwa negara Barat akan mengumumkan sanksi terbaru terhadap Rusia. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak upward dengan rentang kisaran 7.100 hingga 7.200.

Download full report HERE.