Kontraksi GDP jelang earning season membuat Wall Street bergerak mixed. GDP Annualized QoQ AS 1Q22 terkontraksi -1,6% (Vs. Surv. -1,5%), seiring inventaris unsold goods meningkat, di tengah penurunan belanja konsumen. Sementara, Personal Consumption 1Q22, kontributor 70% perekonomian, hanya tumbuh +1,8% (Vs. Surv. +3,1%). Earning season 2Q22 beberapa minggu lagi, dan 130 perusahaan dalam S&P 500 telah pre-announced dengan rasio negatif/positif sebesar 1,7 atau lebih kuat dari 1Q22, namun lebih lemah dari tahun lalu. Kekhawatiran terbesar investor ada pada tekanan margin, seiring kenaikan harga bahan baku, dan terjadinya supply-chain shock.

Kekhawatiran soft recession tekan IHSG ke bawah 7.000. Optimisme pasar memudar setelah ekspektasi konsumen versi Conf. Board Consumer Confidence AS Juni turun ke level 98,7, atau terendah sejak Februari 2021. Kekhawatiran resesi meningkat pasca sikap Hawkish agresif the Fed memerangi lonjakan inflasi. Di sisi lain, kekhawatiran ini membuat investor minati instrumen safe haven, seiring yield benchmark FR91 turun 5 bps, dan FR90 bahkan turun 24 bps sepekan. Menutup periode 2Q22, NHKSI Research memproyeksikan IHSG kembali bergerak mixed, dengan kisaran 6.900-7.050.

Download full report HERE.