Sektor ritel menopang bursa saham Wall Street, setelah sejumlah perusahaan ritel menaikkan outlook laba bersih FY22. Indeks Nasdaq dan S&P 500 ditutup menguat
2,68% dan 1,99%; dengan Dow Jones naik 1,61%. Investor juga meyakini telah melihat puncak inflasi pada Maret (8,5% YoY) lalu, seiring hasil FOMC Meeting
Minutes menyatakan the Fed tidak akan terlalu Hawkish. Sikap the Fed ini juga, ditengah GDP AS 1Q22 yang terkontraksi 1,5% QoQ (Vs. Cons. -1,3% QoQ; 4Q21 –
1,4% QoQ), dan Initial Jobless Claims Mei yang tetap tinggi sebanyak 210 ribu klaim.
Jelang liburan, IHSG melemah 30 poin ditutup dibawah level psikologis 6.900. Adapun investor asing catatkan net sell IDR 145 miliar, dengan saham top sell diantaranya BBRI. Investor mulai mencermati dampak kenaikan GWM khususnya pada sektor perbankan. BI menaikkan GWM Bank Umum Konvensional mulai dari 6% (Juni) hingga 9% (September). Pergerakan IHSG ini, juga ditengah BI yang mempertahankan BI 7DRRR periode Mei di level 3,50%, atau telah diantisipasi oleh pelaku pasar sebelumnya.
Download full report HERE.