Memudarnya momentum ekonomi, seiring melambatnya aktivitas manufaktur, dan penjualan rumah baru yang turun lebih dalam, memicu kekhawatiran resesi AS. Bursa Wall Street ditutup mixed kemarin. S&P Global US Manufacturing PMI Mei
tercatat di level 57,5 (Vs. Apr. 59,2); dan New Home Sales April turun signifikan –16,6% MoM (Vs. Mar. turun -10,5% MoM). Investor juga mencermati komitmen the Fed untuk lebih bersikap Hawkish atau sedikit Dovish pada FOMC Meeting Minutes
pekan ini.

Keputusan pemerintah menambah subsidi energi dibanding kenaikan BI 7DRRR, guna menekan inflasi, direspon positif pelaku pasar. IHSG menguat 1% melampaui level psikologis 6.900. Subsidi energi tahun 2022 meningkat menjadi IDR 443,6 triliun, mencangkup BBM, LPG, dan TDL. Di sisi lain, BI melakukan normalisasi likuiditas sekaligus menekan inflasi, melalui kenaikan GWM secara bertahap. Suku bunga tetap rendah memberikan ruang bagi pemulihan ekonomi domestik, menjadi sentimen positif. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak upward dengan kisaran 6.800 hingga 7.000.

Download full report HERE.