Today’s Outlook : 

 

 

PASAR AS : Indeks S&P 500 ditutup menguat pada Senin, melanjutkan reli menjelang akhir tahun meski volume perdagangan menipis akibat pekan libur. Pada penutupan pukul 16.00 waktu setempat, S&P 500 naik 0,5%, Nasdaq 100 menguat 0,6%, dan Dow Jones naik 0,5% atau 227 poin. Perdagangan diperkirakan tetap sepi karena Wall Street akan tutup lebih awal pada Rabu dan libur pada Kamis untuk Natal.

 

 

Saham perbankan besar melanjutkan penguatan, dipimpin Citigroup yang melonjak lebih dari 3% ke level tertinggi 52 minggu, seiring optimisme berlanjutnya aktivitas deal-making dan potensi pelonggaran regulasi sektor keuangan oleh pemerintahan Trump. Saham Blackstone, Charles Schwab, dan BlackRock turut menguat, mendorong sektor keuangan naik lebih dari 1%.

 

 

Saham-saham AI seperti NVIDIA, Oracle, dan Broadcom juga kembali menguat setelah tekanan sebelumnya. Investor turut mencermati dinamika transisi kepemimpinan Federal Reserve, dengan pasar menimbang sinyal kebijakan suku bunga jelang berakhirnya masa jabatan Jerome Powell pada Mei.

 

 

 

PASAR EROPA : Saham-saham Eropa mayoritas ditutup melemah pada Senin, setelah mencatatkan kinerja positif pekan lalu. Indeks DAX Jerman stagnan, CAC 40 Prancis turun 0,4%, dan FTSE 100 Inggris melemah 0,3%. Data menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh 0,1% QoQ pada kuartal III 2025, sesuai estimasi, dengan struktur pertumbuhan lebih ditopang sektor swasta dan kontribusi belanja pemerintah yang direvisi turun signifikan.

 

 

Di sisi korporasi, saham Saipem melonjak 4,3% setelah mengamankan kontrak offshore besar untuk proyek ekspansi LNG Qatar. Telecom Italia menyetujui rencana konversi saham preferen menjadi saham biasa serta penurunan modal, yang akan dibahas dalam RUPS Januari. Sementara itu, konsorsium private equity yang dipimpin Permira dan Warburg Pincus sepakat mengakuisisi Clearwater Analytics senilai US$8,4 miliar. GSK juga mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS untuk menurunkan harga obat resep, termasuk penyesuaian harga di Medicaid dan strategi harga produk baru.

 

 

 

PASAR ASIA : Bursa saham Asia menguat pada Senin, didorong aksi beli luas pada saham teknologi dan semikonduktor seiring kembalinya optimisme terhadap tema kecerdasan buatan (AI). Penguatan mengikuti reli saham AS pekan lalu, setelah kekhawatiran soal belanja besar AI dan valuasi yang mahal mulai mereda. Saham chip bangkit karena investor menilai permintaan AI dan pusat data masih solid. Dari China, Bank Sentral China (PBoC) mempertahankan suku bunga acuan Loan Prime Rate (LPR) tenor 1 tahun dan 5 tahun, sesuai ekspektasi, menandakan fokus pada stabilitas kebijakan sambil menyeimbangkan dukungan pertumbuhan dan risiko keuangan. Menjelang libur akhir tahun, volume perdagangan diperkirakan menipis, dengan pasar tetap sensitif terhadap pergerakan Wall Street.

 

 

 

KOMODITAS : Harga minyak naik pada Senin dipicu kekhawatiran gangguan pasokan setelah AS mencegat kapal tanker minyak Venezuela serta meningkatnya tensi konflik Rusia–Ukraina. Brent naik 2,17% ke USD 61,78/barel, sementara WTI menguat 2,2% ke USD 57,77/barel. Meski tambahan pasokan dari AS dan OPEC+ masih menahan kenaikan lebih lanjut, sentimen pasar menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan blokade total terhadap tanker minyak Venezuela yang terkena sanksi, ditambah laporan serangan drone Ukraina terhadap kapal armada bayangan Rusia.

 

 

 

INDONESIA : IHSG ditutup menguat +0,42% ke level 8.645,84, namun penguatan masih terlihat terbatas dan belum sepenuhnya solid, tercermin dari market breadth yang didominasi saham melemah. Secara teknikal, IHSG masih menunjukkan negative RSI divergence sehingga tetap perlu diwaspadai potensi koreksi lanjutan, terutama apabila indeks gagal melanjutkan penguatan. Saat ini, area 8.700–8.750 menjadi resistance jangka pendek, sementara support utama berada di level 8.500 dengan support lanjutan di kisaran 8.300–8.350. Dengan kondisi tersebut, strategi yang disarankan adalah wait & see, sambil mengantisipasi peluang pullback apabila IHSG tidak mampu bertahan dan kembali bergerak melemah menuju area support.

 

 

Untuk saat ini, rotasi pasar masih cenderung bertahan pada saham-saham konglomerasi yang relatif stabil dan masih bergerak di atas MA20, sehingga tetap menarik untuk strategi trading jangka pendek. Peluang rotasi terbatas ke saham-saham fundamental klasik masih terbuka, terutama apabila terjadi penyesuaian harga di tengah volatilitas pasar. Investor disarankan untuk tetap mencermati dan mengawal setiap saham dengan trailing stop masing-masing, sambil memperhatikan level teknikal dan respons pergerakan indeks, serta mencermati katalis dan sentimen domestik guna menangkap peluang trading secara selektif dan terukur.

 

 

 

Unduh Laporan Lengkapnya DISINI.