Korelasi Negatif Pasar Saham dan Obligasi. Bursa saham Wall Street menguat lebih dari 2%, didorong kenaikan growth stock megacap, dan saham-saham energi pasca mendapat tekanan sepekan terakhir. Di sisi lain, yield UST10Y kembali bergerak naik ke level 3,28%, mendekati level tinggi 3,48% pekan lalu. Pasar obligasi merespon negatif tuntutan pengulangan kenaikan FFR 75 bps untuk periode Juli, guna mencapai target inflasi 2% YoY. Pergerakan pasar awal pekan di tengah penantian kesaksian Ketua the Fed pada Komite Perbankan Senat AS hari Rabu, memberikan petunjuk kenaikan suku bunga dan outlook ekonomi.

Batu bara Ice Newcastle dekati level psikologis USD400/ton, dorong sektor energi pimpin penguatan sektoral hampir 2%. IHSG menguat hampir 1%, kompak dengan kenaikan mayoritas bursa saham Asia. Rupiah yang terjaga di level IDR14.800/USD, dan penguatan SUN benchmark terjadi di tengah fokus pasar seputar kebijakan moneter. BI diproyeksikan lebih memilih normalisasi likuiditas melalui kenaikan bertahap GWM, dibanding kenaikan BI 7DRRR periode Juni. Adapun, penguatan SUN jelang berakhirnya front loading strategy pemerintah periode 1H22. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak upward dengan kisaran 7.000-7.150.

Download full report HERE.