Today’s Outlook:

 

PASAR AS : Dalam sesi reguler, S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average masing-masing naik 1,1%, sementara NASDAQ Composite menguat 1,4%, dipimpin oleh reli saham-saham teknologi besar seperti Apple dan Nvidia. S&P 500 melonjak pada hari Senin karena investor menantikan pekan laporan keuangan triwulanan besar, disertai meningkatnya harapan akan berakhirnya penutupan sebagian pemerintahan AS dan prospek tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China.

Sentimen pasar meningkat setelah Presiden Donald Trump menyebutkan bahwa tarif tiga digit yang diusulkan terhadap China tidak dapat dipertahankan, sehingga memunculkan harapan bahwa ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut dapat mereda. Trump juga mengonfirmasi bahwa pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan akhir bulan ini akan tetap dilaksanakan, seraya menambahkan dalam sebuah wawancara televisi bahwa “AS akan baik-baik saja dengan China.”


Menteri Keuangan Scott Bessent kemudian mengatakan bahwa ia berencana bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng minggu ini untuk mencegah eskalasi tarif. Sumber berita resmi China menyebut bahwa He dan Bessent telah melakukan “diskusi konstruktif” dan sepakat untuk mengadakan pembicaraan dagang baru secepatnya.


Investor juga menyambut baik tanda-tanda ketahanan di sektor keuangan, sementara komentar optimis dari penasihat Gedung Putih turut memperkuat harapan bahwa penutupan sebagian pemerintahan di Washington bisa segera berakhir.


Saham-saham perbankan menguat setelah tekanan pada lembaga keuangan kecil mereda. Zions Bancorporation melaporkan laba triwulanan yang lebih tinggi dari perkiraan, membantu menenangkan kekhawatiran terhadap kesehatan bank-bank regional AS. Pekan lalu, Zions sempat mengumumkan penghapusan (charge-off) senilai USD 50 juta terkait dua pinjaman yang sedang diselidiki atas dugaan penipuan, serta meningkatkan cadangan kerugian kreditnya. Saham Zions naik sekitar 3% dalam perdagangan setelah jam bursa, setelah sebelumnya melonjak lebih dari 5% dalam sesi reguler.


Meski begitu, para trader masih berhati-hati menjelang rilis data ekonomi yang tertunda, termasuk data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang dijadwalkan pada hari Jumat, namun tertunda akibat penutupan pemerintahan.

 

PASAR EROPA : Saham-saham Eropa naik pada hari Senin, memulai minggu baru dengan catatan positif, didorong oleh penguatan pasar Asia dan menjelang gelombang laporan keuangan perusahaan. Indeks DAX di Jerman melonjak 1,9%, CAC 40 di Prancis naik 0,4%, dan FTSE 100 di Inggris menguat 0,5%.

Harga produsen Jerman turun 0,1% pada bulan September, atau turun 1,7% secara tahunan, menunjukkan bahwa tekanan harga di ekonomi terbesar zona euro tetap sangat terbatas.

Perusahaan mewah Kering menjadi sorotan setelah mengumumkan bahwa mereka akan menjual divisi bisnis kecantikannya kepada L’Oreal senilai EUR 4 miliar (USD 4,66 miliar), dalam upaya mengurangi utang dan kembali fokus pada bisnis inti fesyen di bawah CEO baru Luca de Meo.

 

PASAR ASIA: Sebagian besar saham Asia menguat pada hari Senin, dengan saham Jepang mencapai rekor tertinggi di tengah meningkatnya spekulasi bahwa politisi beraliran fiskal longgar Sanae Takaichi akan terpilih menjadi perdana menteri, sementara pasar China didukung oleh data pertumbuhan ekonomi yang positif.

Nikkei 225 Jepang melonjak hampir 3% ke rekor lebih dari 49.000 poin, sementara TOPIX naik lebih dari 2% dan tetap mendekati rekor tertingginya. Sejumlah laporan media lokal menyebut bahwa Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa telah mendapatkan cukup dukungan untuk membentuk pemerintahan koalisi dengan Takaichi sebagai perdana menteri.

Takaichi dipandang sebagai tokoh beraliran fiskal longgar (fiscal dove), yang diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran pemerintah dan menentang kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of Japan. Terpilihnya Takaichi sebagai pemimpin LDP pada akhir September telah memicu reli besar di pasar Jepang, karena ekspektasi terhadap kebijakan ekonomi yang lebih longgar di bawah kepemimpinannya.

Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite China masing-masing naik 0,9% dan 0,7%, memperpanjang kenaikan awal berkat data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III yang lebih baik dari perkiraan.

Ekonomi China tumbuh sedikit lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal ketiga 2025, meskipun pada laju paling lambat dalam satu tahun terakhir karena tekanan dari deflasi yang meluas dan ketegangan dagang dengan AS. PDB tumbuh 4,8% secara tahunan dalam tiga bulan yang berakhir 30 September, sedikit di atas ekspektasi 4,7%, namun melambat dari pertumbuhan 5,2% pada kuartal sebelumnya — sekaligus menjadi pertumbuhan tahunan paling lambat sejak kuartal ketiga 2024.

 

KOMODITAS : Harga minyak ditutup di level terendah sejak awal Mei pada hari Senin karena investor menimbang potensi kelebihan pasokan global, dengan ketegangan dagang AS–China turut menambah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dan lemahnya permintaan energi.

Futures Brent turun 28 sen (0,46%) menjadi USD 61,01 per barel, sementara WTI (West Texas Intermediate) AS turun 2 sen (0,03%) menjadi USD 57,52 per barel. Kedua tolok ukur sempat turun lebih dari USD 1 di awal sesi dan ditutup pada level terlemah sejak awal Mei.

Struktur kontrak berjangka Brent menunjukkan bahwa kekhawatiran para pedagang minyak telah bergeser dari kekurangan pasokan menjadi kelebihan pasokan.

 

INDONESIA: IHSG ditutup kembali menukik naik +2.19% ke zona hijau di level 8088.98 dan break area psikologis 8000.

Sebagian besar saham konglomerasi sudah breakdown MA20 dan disarankan sebaiknya mengurangi bobot posisi. Jika anda masih menggemari saham konglomerasi, lebih baik lakukan fast / scalping trade saja dikarenakan risk – reward yang kurang atraktif. Masih ada peluang rebound menyambut katalis indexing MSCI walaupun secara risiko sudah jauh lebih besar di kondisi saat ini.

Disarankan untuk melakukan tactical play seperti memperhatikan rotasi sektor ke saham-saham fundamental – klasik, seperti perbankan dikarenakan dividend yield perbankan yang lebih atraktif dari yield obligasi di kondisi saat ini (Div Yield Perbankan > Yield Bonds), walaupun perbankan memiliki tantangan kinerja (Kekhawatiran penyaluran kredit – kualitas aset) dan saham berbasis konsumer dan kesehatan sebagai hedging defensif (UNVR, KLBF etc.).

Rally BBCA didorong oleh katalis inflow, kinerja yang masih bertumbuh dan rencana buyback di harga maksimum IDR 9,200/lembar dengan jumlah maksimal buyback di IDR 5 Triliun. Adapun untuk Himbara lain masih menunggu rilis kinerja Q3 – 2025.

 

Unduh Laporan Lengkapnya DISINI.