Quadruple Witching Abaikan Fundamental. Wall Street ditutup mixed, dengan data Industrial Production AS bulan Mei turun signifikan (Act. 0,2% Vs. Apr. 1,4%). Indikasi terbaru aktivitas ekonomi melambat, melengkapi data bulanan Mei penjualan ritel (- 0,3%) hingga perumahan baru (-14,4%) yang terkontraksi, seiring inflasi tinggi menahan konsumsi masyarakat. Volatilitas Wall Street pada akhir pekan relatif mengabaikan faktor fundamental maupun teknikal, di tengah fenomena Quadruple Witching, yaitu upaya trader menutup posisi jelang jatuh tempo kontrak stock index futures, single-stock futures, stock options dan stock index options.

Interest Rate Differential Menyempit. Investor mulai mencermati dampak disparitas suku bunga BI dan the Fed, yang telah menyempit hingga 175-200 Bps. Dalam sepekan, IHSG melemah lebih dari 2%, dengan net sell asing IDR 1,4 triliun, dan depresiasi rupiah ke level IDR 14.800. Pelemahan rupiah sejalan dengan tekanan pasar SBN, dengan yield SUN Benchmark 10Y FR91 naik 15 bps pasca kenaikan signifikan FFR 75 bps. Pada akhir pekan, semua sektor melemah kecuali healthcare, di tengah sejumlah isu kesehatan saat ini. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak upward (rebound) dengan kisaran 6.850-7.150.

Download full report HERE.