Today’s Outlook:
• Indeks saham global turun pada perdagangan hari Rabu (19/02/25) , tertekan oleh volatilitas yang tidak menentu di Wall Street dan penurunan saham Eropa, seiring ancaman tarif terbaru Presiden AS Donald Trump menghantui pada impor otomotif, semikonduktor, dan farmasi. Harga Emas mencapai rekor tertinggi baru dan mata uang safe haven yang dipimpin oleh Dolar AS dan Yen menguat di tengah kekhawatiran investor atas babak lanjutan pengenaan tarif AS. Sejak pelantikannya 4 minggu lalu, Trump telah mengenakan tarif 10% pada semua impor dari China, di atas pungutan yang ada. Dia juga telah mengumumkan, dan menunda selama sebulan, tarif 25% pada barang-barang dari Meksiko dan impor non-energi dari Kanada. Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa tarif sektor farmasi dan chip semikonduktor akan berkisar antara 25% atau lebih tinggi, dan angka ini meningkat secara substansial selama setahun. Ia bermaksud mengenakan tarif serupa pada otomotif paling cepat pada tanggal 2 April. Di sisi lain, indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi, dengan indeks acuan S&P 500 bergerak mendekati level tertinggi kedua berturut-turut setelah berfluktuasi antara hijau dan merah sepanjang sesi. Saham sektor Keuangan dan Utilitas menjadi yang paling banyak menguat sementara saham Energi dan Teknologi menjadi yang paling banyak merugi. Dow Jones Industrial Average naik 0,16% menjadi 44.627,59, S&P 500 menguat 0,24% dan Nasdaq Composite merona menghijau 0,07%.
• INDIKATOR EKONOMI : Hari ini dinantikan angka Initial Jobless Claims, serta angka indeks yang akan tentukan kesehatan sektor manufaktur di wilayah Philadelphia.
• MARKET EROPA & ASIA : Indeks STOXX 600 pan-Eropa turun 0,9%, mencatat penurunan harian terbesar sejak awal tahun ini, setelah sehari sebelumnya mencapai rekor tertinggi. Bursa saham di Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol juga mengkerut antara 0,5% dan 1,8%. Indeks saham MSCI global tergelincir 0,11% menjadi 886,72. Ekspor JEPANG bulan Januari sudah terbukti meningkat more than double daripada kondisi bulan Desember. Bicara mengenai suku bunga bank sentral , setelah RDG BI kemarin putuskan BI7DRR tak berubah di 5.75% ; hari ini giliran CHINA yang akan tentukan tingkat suku bunga mereka di mana konsensus perkirakan masih akan tetap di level 3.60% untuk jk.panjang (5Y), dan 3.10% untuk jk.pendek.
• CURRENCY & FIXED INCOME : Proposal kebijakan awal Trump menimbulkan kekhawatiran di Federal Reserve tentang inflasi yang lebih tinggi, secara perusahaan telah memberi tahu bank sentral AS bahwa mereka umumnya berharap untuk dapat menaikkan harga jual demi untuk meneruskan biaya tarif impor kepada konsumen , demikian menurut Fed Meeting Minutes bulan Januari yang dirilis pada hari Rabu kemarin. US DOLLAR & YEN menguat karena kekhawatiran pasar meningkat di tengah ancaman tarif terbaru. Yen Jepang menguat 0,38% terhadap Dollar AS menjadi 151,49 / USD. Terhadap Swiss Franc , Dollar menguat 0,11% menjadi 0,904.
DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan Dollar AS terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, naik 0,16% menjadi 107,17. Euro turun 0,19% menjadi $1,0425.
• KOMODITAS : Harga EMAS naik ke rekor tertinggi baru $2.946,85 seiring meningkatnya demand safe haven, mencapai puncak baru untuk kesembilan kalinya tahun ini. Emas batangan memangkas kenaikan dan sedikit berubah pada $2.935,22 per ons. Harga emas berjangka AS ditutup 0,4% lebih rendah pada $2.936,10.
Harga MINYAK bertahan mendekati level tertinggi 1 minggu di tengah kekhawatiran tentang gangguan supply di Rusia dan AS, di kala pasar menunggu hasil perundingan untuk mengakhiri perang di UKRAINA. Penambahan stok minyak minyak mingguan AS memang anjlok ke angka 3.3juta barrel dari 9 juta barrel sepekan sebelumnya. Di benua Eropa, para pemimpin di sana berjanji untuk meningkatkan dukungan bagi Ukraina, mendorong saham produsen senjata Eropa ke rekor tertinggi minggu ini dan mendorong biaya pinjaman jangka panjang pemerintah. Harga minyak berjangka BRENT naik 0,3% menjadi $76,04 per barel, sementara minyak mentah US West Texas Intermediate (WTI) terapresiasi 0,6% menjadi $72,25. Itu adalah penutupan tertinggi untuk kedua patokan minyak mentah tersebut sejak 11 Februari.
• IHSG terkoreksi ketika mendekati Resistance MA20 di bilangan 6930, pintu terakhir sebelum kembali ke level psikologis 7000. Tenaga naiknya kembali terjegal aksi jual asing yang kembali massive di angka IDR 1.13 triliun (all market), di kala USD/IDR kembali merangsek naik ke level 16300-an. IHSG diperkirakan akan kembali gunakan MA10 sebagai Support terdekat di level 6720, demi mencegahnya kembali terperosok ke ke bottom 6600-6500 lagi. NHKSI RESEARCH menilai situasi pasar masih akan volatile, secara masih tingginya faktor uncertainty baik di regional market maupun dari katalis domestik.
Company News
• WIKA: Negatif! Pefindo Kembali Downgrade Peringkat WIKA Jadi idSD
• ARNA: Laba Emiten Keramik Arwana Citramulia Susut Jadi IDR 425,96 Miliar per Desember 2024
• BNBR: Bos BNBR Anindya Bakrie Bicara Peluang Rambah Bisnis Data Center
Domestic & Global News
BI Rate Kukuh 5,75%, Pengusaha Sulit Ekspansi
Jepang Mulai Lobi AS soal Rencana Tarif Impor Mobil Trump
Download full report HERE.