Today’s Outlook:
• PASAR AS: Indeks Wall Street tampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh shutdown pemerintahan, dengan ketiga indeks utama naik untuk sesi keempat berturutturut. S&P 500 ditutup di rekor tertinggi 6.711,20 poin. NASDAQ Composite naik 0,4% ke 22.755,16 poin, sementara Dow Jones Industrial Average menguat 0,1% ke 46.411,10 poin.
Investor bertaruh bahwa dampak ekonomi dari government shutdown akan terbatas. Data tenaga kerja dan indeks manajer pembelian yang lemah pun tidak menghalangi penguatan Wall Street, di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada akhir Oktober.
Lembaga pemerintah AS mulai menghentikan layanan sejak Rabu pagi setelah Kongres gagal menyetujui pendanaan baru. Layanan mulai dari pengendalian lalu lintas udara hingga bantuan bencana diperkirakan terganggu, sementara data ketenagakerjaan nonfarm payrolls yang dijadwalkan Jumat juga kemungkinan tertunda. Belum jelas berapa lama shutdown akan berlangsung, mengingat Demokrat dan Republik di Senat belum menemukan kesepakatan terkait rancangan anggaran. RUU anggaran yang didukung Partai Republik ditolak oleh Demokrat karena perbedaan pandangan terkait subsidi kesehatan. Presiden Donald Trump memperburuk perpecahan dengan mengancam akan memotong dana untuk negara bagian yang condong ke Demokrat serta memecat banyak pegawai federal secara permanen.
Secara historis, shutdown hanya memiliki dampak terbatas pada pasar keuangan dan ekonomi. Shutdown terakhir terjadi pada masa jabatan pertama Trump— berlangsung 35 hari antara akhir 2018 hingga awal 2019—dan menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS. Kantor Anggaran Kongres memperkirakan dampaknya merugikan perekonomian sekitar USD 11 miliar. Dengan data nonfarm payrolls kemungkinan tertunda minggu ini, investor beralih ke indikator lain. Data ADP payrolls untuk September keluar lebih lemah dari perkiraan, mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja yang bisa diperparah oleh furlough pekerja pemerintah.
• PASAR EROPA: Saham-saham Eropa naik pada Rabu, saat investor mencerna potensi dampak shutdown AS dan rilis data inflasi regional. Indeks DAX Jerman naik 1,1% dan CAC 40 Prancis menguat 0,9%, sementara FTSE 100 Inggris melonjak 1,1%.
Inflasi harga konsumen di zona euro meningkat secara tahunan pada September, namun masih cukup dekat dengan target Bank Sentral Eropa. Indeks harga konsumen (CPI) naik 2,2% yoy, dari 2,0% di September, sesuai ekspektasi pasar. Secara bulanan, CPI naik 0,1% setelah kenaikan serupa pada Agustus. ECB sendiri menahan suku bunga bulan lalu
•PASAR ASIA: Sebagian besar saham Asia menguat pada Rabu, mengikuti kenaikan Wall Street semalam dan didukung oleh sektor teknologi. Aktivitas perdagangan regional lebih sepi karena libur Hari Nasional di China dan Hong Kong. Pasar China daratan akan tetap tutup hingga pertengahan pekan depan. Pasar India menahan pelemahan setelah bank sentral menahan suku bunga sesuai perkiraan dan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat tahun ini.
Bursa Asia berbasis teknologi menjadi yang terkuat, dengan KOSPI Korea Selatan naik 0,8%. Saham teknologi mengikuti reli rekan-rekan di AS, terdorong optimisme berlanjut terkait perdagangan berbasis kecerdasan buatan. Aksi beli murah (bargain buying) juga mendukung sektor ini setelah sebelumnya terkoreksi tajam sepanjang September.
Namun, penguatan sektor teknologi secara keseluruhan masih terbatas oleh ketidakpastian arah suku bunga AS, setelah Presiden Fed Dallas Lorie Logan memberi sinyal kehati-hatian terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
• KOMODITAS: Harga minyak turun untuk hari ketiga berturut-turut ke level terendah 16 minggu pada Rabu, di tengah kekhawatiran atas ekonomi global akibat shutdown AS serta ekspektasi tambahan pasokan dari rencana peningkatan produksi OPEC+ bulan depan. Minyak Brent berjangka turun 68 sen atau 1,0% ke USD 65,35 per barel, sementara minyak WTI AS melemah 59 sen atau 0,9% ke USD 61,78 per barel. Itu merupakan penutupan terendah Brent sejak 5 Juni dan WTI sejak 30 Mei.
• INDONESIA: IHSG ditutup terkoreksi -0.21% ke zona merah di level 8043.8. Perhatikan saham – saham perbankan yang jika mulai berada di area jenuh supportnya, dimana valuasi saat ini cukup atraktif untuk melakukan pembelian. Jika ingin lebih agresif, perhatikan momentum dan rotasi serta saham – saham konglomerasi serta saham yang memiliki naratif yang prospektif. Jika ada pullback yang berlanjut pada saham berbasis komoditas emas, boleh dijadikan pilihan untuk trading ketika menunjukkan tanda pelemahan.
Unduh Laporan Lengkapnya DISINI.

