US Manufacturing PMI terkontraksi signifikan ke level 47,7 poin, seiring biaya pinjaman yang lebih tinggi, membebani permintaan barang. Kontraksi manufaktur membuktikan kenaikan FFR telah mendinginkan ekonomi domestik AS, direspon beragam oleh investor, dengan Wall Street ditutup mixed. Saat ini, pelaku pasar melihat probabilitas kenaikan FFR Des. +50Bps sebesar 79% (Vs. +75Bps sebesar 21%). Adapun, investor juga menantikan Data Nonfarm Payrolls Nov. hari Jumat waktu setempat, sebagai petunjuk bagaimana kenaikan FFR telah mempengaruhi pasar tenaga kerja, setelah U.S. Labor Department hari Kamis menunjukkan Initial Jobless Claims sepekan turun 7% menjadi sebanyak 225K klaim.
Indonesia PMI Manufacturing mendekati kontraksi, mengindikasikan kenaikan BI 7DRR +175Bps YtD, telah berdampak pada konsumsi domestik. Sementara itu, data Inflasi Headline Indonesia Nov. terjaga di level 5,42% YoY (Vs. Okt. 5,71%), di tengah tekanan inflasi global yang masih tinggi. Walaupun telah memasuki bulan Window Dressing, namun depresiasi Sektor Teknologi dan Keuangan kemarin, membuat NHKSI Research memproyeksikan IHSG hari ini cenderung bergerak sideways.
Download full report HERE.