Today’s Outlook:

• S&P 500 dan NASDAQ ditutup pada rekor tertinggi (untuk ketujuh kalinya bagi NASDAQ) pada hari Selasa, didukung oleh lonjakan saham Nvidia yang terus berlanjut ke puncak baru, sementara DJIA berakhir sedikit lebih tinggi dalam perdagangan pra-liburan yang tenang menyusul data Retail Sales AS yang lebih lemah dari perkiraan. Nvidia menyalip Microsoft menjadi perusahaan paling bernilai di dunia, closing dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 3,22 triliun. Saham-saham di sektor pembuat chip lainnya juga memperpanjang reli mereka baru-baru ini, mendorong indeks Philadelphia SE Semiconductor ke rekor tertinggi. Sewaktu pasar keuangan Indonesia libur Idul Adha, AS sejatinya telah merilis beberapa indikator ekonomi di pekan ini termasuk di antaranya adalah Penjualan Retail yang ternyata hanya tumbuh 0.1% mom di bulan May, tidak sesuai harapan 0.3%. Di satu sisi, Industrial Production ternyata tumbuh 0.9% mom , lebih pesat dari perkiraan 0,3% dan setelah flat di bulan April. Menyusul berita tersebut, pasar sedikit meningkatkan peluang untuk 2 kali penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini, menurut laporan FedWatch LSEG, meskipun para pejabat bank sentral AS memperkirakan hanya akan ada 1 kali pelonggaran suku bunga. Komentar para pejabat The Fed pada hari Selasa tidak memberikan sesuatu yang menarik untuk menggerakan pasar ; Presiden Fed New York John Williams mengatakan suku bunga akan diturunkan secara bertahap, sementara Thomas Barkin dari Fed Richmond mengatakan ia perlu mempelajari data ekonomi berbulan-bulan sebelum mendukung penurunan suku bunga. Giliran pasar keuangan AS yang akan tutup hari Rabu ini karena libur Juneteenth. Harapan untuk beberapa kali penurunan suku bunga pada tahun ini, euphoria atas perusahaan-perusahaan yang terkait dengan AI, dan pendapatan yang kuat dari perusahaan-perusahaan teknologi lainnya telah mendorong kuat pasar ekuitas dalam beberapa bulan terakhir, dengan kenaikan terkonsentrasi pada beberapa saham yang mempunyai bobot besar. Citigroup menaikkan target akhir tahun untuk S&P 500 menjadi 5.600 dari 5.100.
• MARKET ASIA & EROPA : CHINA melaporkan Industrial Production (May) yang masih terseok-seok di level 5.6%, untuk tumbuh lebih tinggi dari forecast 6.2% maupun dari level bulan April 6.7%. Tak hanya itu saja, Harga Perumahan di sana pun semakin turun di tengah Tingkat Pengangguran yang flat pada posisi 5.0% pada bulan May. Yang agak membawa kabar baik adalah bahwa Penjualan Retail di bulan May mampu menguat di atas ekspektasi , keluar di angka 3.7% , lebih tinggi pula dari posisi April 2.3%. Sementara itu negara tetangga mereka, JEPANG pagi ini telah merilis Trade Balance dan pertumbuhan Ekspor & Impor bulan May yang lebih kuat dari bulan sebelumnya. Lebih siang jam 1100WIB giliran Indonesia yang akan mempublikasikan angka Trade Balance kita (May) yang diperkirakan masih bisa surplus USD 2.74 milyar walau mungkin dibarengi dengan pertumbuhan negatif Impor bulan May. Di benua EROPA, EUROZONE mendapati ancaman Inflasi yang kemungkinan masih bisa meradang dari data pertumbuhan Upah di wilayah tsb , tumbuh 5.3% yoy di kuartal 1 tahun ini, lebih tinggi dari 3.2% pada kuartal sebelumnya. Tak pelak, ketika ECB melihat CPI EUROZONE (bulan May) yang dirilis naik kembali ke tingkat 2.6% yoy dari 2,4% di bulan April, mereka memilih untuk lebih berhati-hati melonggarkan kebijakan moneter mereka lain kali. Sentimen ekonomi seantero blok Uni Eropa tsb memang tampak lebih optimis ke depannya, berkebalikan dengan GERMAN ZEW Economic Sentiment (Jun) yang angkanya lebih pesimistis.
• KOMODITAS : Harga MINYAK naik sedikit pada awal perdagangan hari Rabu karena kekhawatiran atas meningkatnya konflik di Eropa dan Timur Tengah mengimbangi perkiraan lesunya demand menyusul adanya peningkatan tak terduga dalam stok minyak mentah AS. Futures BRENT untuk pengiriman Agustus naik 6 sen menjadi USD 85,39 / barel , sementara futures US WTI untuk bulan Juni naik 10 sen menjadi USD 81,67 / barel. Kedua harga acuan tersebut naik lebih dari USD 1 pada sesi sebelumnya setelah serangan drone Ukraina menyebabkan kebakaran terminal minyak di pelabuhan utama Rusia, seperti dilansir dari pejabat Rusia dan sumber intelijen Ukraina. Sementara itu di Timur Tengah, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz memperingatkan akan terjadinya “perang habis-habisan” dengan Hizbullah Lebanon, bahkan ketika AS berupaya menghindari konflik yang lebih luas antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran. Tereskaliasinya perang di kawasan ini meningkatkan kemungkinan terganggunya pasokan minyak mentah dari produsen-produsen utama. Futures EMAS juga mulai merangkak naik untuk pengiriman Agustus , menguat 0,66% atau USD 15,30 menjadi USD 2,344.30 / troy ounce. Di sisi lain, melonjaknya stok minyak mentah AS 2,264 juta barel dalam pekan yang berakhir 14 Juni, menghalangi penguatan harga minyak secara supply dinilai berlebih ; demikian menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa. Hal ini tentunya sangat berkebalikan dengan perkiraan para analis Reuters yang justru memperkirakan adanya penurunan stok minyak mentah sebesar 2,2 juta barel.
• IHSG kembali terjerembab turun 1.42% ke level 6734.83, membuat RSI confirm masuki wilayah Oversold. Di tengah gempuran Foreign Net Sell sebesar IDR 4.51 triliun (RG market), IHSG harus anjlok 2.70% selama sepekan terakhir. NHKSI RESEARCH perkirakan mungkin akan ada usaha technical rebound dalam beberapa hari ke depan, dengan TARGET terdekat kemungkinan berusaha naik kembali ke level 6800-6900 dulu secara di situ akan ada Resistance MA10, merupakan penghalang pertama sebelum menyentuh level psikologis 7000 lagi.

Company News

• MDKA: Jatuh Tempo Merdeka Siap Lunasi Obligasi IDR 1.08 Triliun
• GGRP: Meroket 132 Persen, Laba Bersih GGRP Maret 2024 Tembus USD13,59 Juta
• TBLA: Dividen Tunas Baru Lampung (TBLA) IDR 241 Miliar

Domestic & Global News
Harga Rokok Naik Lagi di 2025, Produsen Bilang Begini
Hyundai Bersiap Melantai di Bursa India, Diramal Cetak Rekor IPO Terbesar

Download full report HERE.