Investor antisipasi dampak inflasi tinggi pada kinerja sejumlah emiten AS. Awal pekan, bursa Wall Street ditutup lebih rendah, pasca pelaku pasar mencermati sejauh mana inflasi Amerika Serikat (AS) yang tinggi, sebesar 8,5% YoY, akan mempengaruhi proyeksi laba bersih sejumlah emiten. Kekhawatiran investor ini, sedikit mengabaikan pergerakan pasar obligasi AS, dengan yield US Treasury tenor 10-tahun mendekat level psikologis 3%.

Kinerja perdagangan Indonesia topang IHSG. Mengawali perdagangan awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak dalam teritori positif, ditutup menguat 0,6% ke level 7.275. Sebanyak delapan sektor menguat, dengan basic material dan transportation & logistic pimpin kenaikan, masing-masing naik 2,6% dan 1,9%. Penguatan IHSG kemarin juga didukung aksi beli investor asing, yang catatkan net buy senilai IDR 694 miliar, dengan top buy saham diantaranya TLKM, dan BBRI. Pelaku pasar merespon positif neraca perdagangan Indonesia yang catatkan surplus USD 4,53 miliar (Vs. Cons. USD 3 miliar), melampaui bulan sebelumnya yang mencatatkan surplus USD 3,83 miliar.

Download full report HERE.