Bursa saham di belahan dunia lain meneruskan rally hari Senin di kala pasar saham US merayakan hari libur Martin Luther King, didukung oleh optimisme atas ekonomi global, inflasi yang mulai terkendali, serta sentimen China reopening; semua itu seolah mengalahkan kekhawatiran atas wacana Bank Of Japan untuk mengetatkan kebijakan moneternya, dengan demikian mengantar Yen naik ke titik tertinggi sejak Mei. Adapun sejumlah data ekonomi makro yang patut mendapat perhatian hari ini adalah: GDP Q4 China, Average Earnings Index (Nov.) Inggris , CPI Jerman (Des.), Jerman ZEW yang akan memberikan economy outlook 6 bulan ke depan; serta laporan bulanan OPEC.

IHSG mengawali pekan ini dengan cukup baik, terbantu data surplus Trade Balance di angka USD 3.89 miliar, walau menyusut daripada perkiraan maupun previous period USD 5.16 miliar, namun masih mempertahankan posisi surplus selama 32 bulan berturut-turut. Nilai ekspor Indonesia turun 1.1% secara bulanan, namun naik 6.58% secara tahunan. Adapun nilai Impor naik 5.16% secara bulanan, namun secara tahunan masih turun 6.6%. Data makro ini menambah sentimen positif di pasar, menemani penguatan sederet mata uang Asia mengantar Rupiah sempat mencapai di bawah level psikologis IDR 15000/USD. Dengan posisi penutupan IHSG persis bertatapan dengan Resistance MA10, hari ini NHKSI RESEARCH menyarankan untuk Average Up (tambah beli) apabila IHSG sudah terlihat mantap menembus 6690 untuk kemudian menuju TARGET/next resistance di area MA20 atau 6760. 

Download full report HERE.