Today’s Outlook :
• PASAR AS: Wall Street ditutup melemah pada Selasa. Dow Jones Industrial Average turun 302 poin atau 0,6%, S&P 500 terkoreksi 0,3%, sementara NASDAQ Composite justru naik tipis 0,2%. Pelemahan S&P 500 terjadi setelah rilis data pasar tenaga kerja AS yang bercampur, memunculkan kembali kekhawatiran terhadap kesehatan ekonomi. Meski demikian, rebound pada sejumlah saham berbasis kecerdasan buatan (AI), termasuk Oracle, membantu membatasi tekanan di sektor teknologi.
Saham Tesla mencatat rekor penutupan tertinggi di USD 489,88, didorong optimisme investor terhadap rencana perusahaan mengonversi kendaraan listrik yang sudah ada menjadi robotaxi. Di sektor AI, Oracle berhasil bangkit dari aksi jual sebelumnya seiring investor memanfaatkan momentum buy on dip, meskipun kekhawatiran terkait valuasi saham AI yang sudah tinggi masih membayangi pasar.
Dari sisi data ekonomi, nonfarm payrolls AS pada November tercatat naik 64.000, melampaui ekspektasi pasar sebesar 50.000 dan membaik dibandingkan penurunan 105.000 pada Oktober, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Namun demikian, tingkat pengangguran naik menjadi 4,6%, lebih tinggi dari perkiraan 4,5% dan menjadi level tertinggi dalam lebih dari empat tahun, memperkuat sinyal perlambatan pasar tenaga kerja.
Jefferies menilai data tersebut belum cukup kuat untuk mengubah keseimbangan risiko pasar tenaga kerja. Jika rapat FOMC digelar saat ini, The Fed kemungkinan akan memilih menahan suku bunga. Namun, dengan ekspektasi tekanan inflasi yang terus mereda pada 2026, peluang pemangkasan suku bunga lanjutan tetap terbuka. Pelaku pasar juga bersiap mencermati rilis data inflasi CPI November yang akan menjadi indikator penting berikutnya bagi arah kebijakan moneter The Fed. Selain itu, perhatian investor tertuju pada isu suksesi Ketua The Fed, setelah Presiden AS Donald Trump disebut mempersempit kandidat pengganti Jerome Powell menjadi Kevin Warsh dan Kevin Hassett.
• PASAR EROPA : Bursa saham Eropa ditutup melemah pada Selasa, sejalan dengan sentimen negatif dari Wall Street dan menjelang rangkaian keputusan bank sentral. Indeks DAX Jerman turun 0,6%, CAC 40 Prancis melemah 0,2%, dan FTSE 100 Inggris terkoreksi 0,7%. Fokus utama pasar Eropa pekan ini tertuju pada keputusan ECB yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 2%, seiring tanda pemulihan ekonomi zona euro yang berlangsung secara bertahap. Selain ECB, Riksbank, Norges Bank, dan Bank of England juga dijadwalkan menggelar rapat kebijakan, dengan BoE diperkirakan kembali memangkas suku bunga.
• PASAR ASIA : Mayoritas bursa saham Asia kembali melemah pada Selasa, memperpanjang tekanan sebelumnya akibat kekhawatiran valuasi saham teknologi dan AI yang dinilai sudah terlalu mahal. Sikap wait and see investor menjelang rilis data ekonomi penting AS dan regional, serta potensi sinyal hawkish dari Bank of Japan, turut membebani pasar. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,6%, tertekan saham teknologi dan sektor luas lainnya. Sementara itu, indeks Hang Seng dan Shanghai Composite masing-masing turun sekitar 1,5% dan 1,1%, dipengaruhi kekhawatiran perlambatan ekonomi China setelah serangkaian data November yang lemah.
• KOMODITAS : Harga minyak dunia ditutup melemah dan menyentuh level terendah sejak Februari 2021. Tekanan datang dari kekhawatiran kelebihan pasokan global serta meningkatnya harapan tercapainya kesepakatan damai Rusia–Ukraina yang berpotensi melonggarkan sanksi. Kontrak Brent turun USD 1,64 atau 2,71% ke USD 58,92 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) melemah USD 1,55 atau 2,73% ke USD 55,27 per barel.
• INDONESIA : IHSG ditutup menguat 0.43% ke level 8686.47,dimana level support IHSG saat ini dapat ditambah pijakan di atas area 8600 sebagai support baru untuk jangka pendek dan support selanjutnya di 8500. Untuk saat ini, resistance jangka pendek di 8700-8750 dan jangka menengah di area psikologis 9000. Namun mengingat potensi RSI Negative Divergence yang terlihat di IHSG, tetap mempersiapkan diri dengan persiapan pullback yang akan terjadi hingga ke support 8500.
Hari ini adalah pengumuman hasil RDG-BI, dimana ekspektasi konsensus untuk BI 7 days RR (Suku bunga acuan) yang tetap di 4.75%. Untuk sebagai catatan saham konglomerasi masih ontrack di atas MA20 dapat dijadikan pijakan sebagai trailing stop untuk pertimbangan rotasi ke sektor- saham fundamental klasik.
Disarankan tetap perhatikan dan kawal setiap saham dengan trailing stop masing-masing seraya memperhatikan level dan respons dari indeks untuk trading saham-saham konglomerasi seraya memperhatikan katalis / sentimen dari dalam negeri untuk melakukan dan mengambil peluang trading.
Unduh laporan lengkapnya DISINI.

