Hawkish agresif FFR 100 Bps diperlukan, inflasi AS menembus 9%. FFR Futures mendukung kenaikan suku bunga 100 Bps akhir Juli, guna meredam Headline Inflation atau CPI Juni yang mencapai 1,3% MoM (Vs. Mei 1,0% MoM) dan 9,1% YoY (Vs. Mei 8,6% YoY). Inflasi Juni didorong lonjakan harga BBM dan gas alam, yang masing-masing naik 11,2% MoM dan 8,2% MoM. Kenaikan juga terjadi pada inflasi inti, dengan CPI Ex. Food and Energy yang mencapai 0,7% MoM (Vs. Mei 0,6% MoM) dan 5,9% YoY (Vs. Mei 6,0% YoY). Hal ini memicu pertanyaan seberapa parah dampak Hawkish agresif the Fed pada potensi resesi ekonomi AS, dan kembali mendorong minat safe haven UST10Y dan USD. Kemarin, Dow Jones pimpin tekanan bursa saham Wall Street, ditutup melemah 0,7%.

Survei: BI 7DRRR Tetap 3,50%, sangat kontras dengan FFR yang dispekulasikan naik 100 Bps berdasarkan proyeksi FFR Futures. NHKSI Research melihat survei tersebut menggunakan asumsi inflasi inti Core CPI Juni yang masih rendah di level 2,63% YoY atau di bawah nilai tengah target tahunan BI 2%-4%. Di sisi lain, dengan asumsi kenaikan FFR 100 Bps membuat suku bunga the Fed berada di level 2,50%-2,75% akhir Juli, hanya berselisih 75 Bps – 100 Bps dengan posisi BI 7DRRR. Lebih lanjut, depresiasi rupiah memberikan dampak positif pada saham emiten berbasis ekspor, dan mencatatkan pendapatan denominasi USD. Namun, berdampak negatif pada saham emiten berbasis impor. Kemarin, IHSG melemah 1,2% ke level 6.640 poin.

Download full report HERE.