Today’s Outlook:
•DJIA turun 120 points atau 0.3%, namun S&P 500 dan NASDAQ ditutup naik pada titik rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut pada perdagangan Selasa (11/06/24), didukung oleh penurunan imbal hasil US Treasury dan lonjakan harga saham Apple ke level tertinggi sepanjang masa, di tengah sikap kehati-hatian menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve. Apple melonjak 7% mencapai rekor tertinggi setelah strategi AI-nya mendapat dukungan dari Wall Street. Apple meluncurkan kemitraan dengan OpenAI untuk mengintegrasikan chatbot ChatGPT ke dalam produknya, seiring raksasa teknologi tersebut berupaya mengembangkan kemampuan kecerdasan buatannya dalam setiap siklus peningkatan iPhone. Federal Reserve memulai FOMC Meeting pada hari Selasa, dan bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam kisaran 5,25% hingga 5,5% pada hari Rabu. Pernyataan kebijakan moneter juga akan mencakup rencana “dot plot” yang diperbarui oleh The Fed, atau prospek suku bunga, inflasi, dan pengangguran. Sementara itu, pernyataan Fed Chairman Jerome Powell juga diperkirakan akan menarik sebagian besar perhatian investor. Selain keputusan The Fed, pembacaan indeks harga konsumen AS pada bulan Mei, yang merupakan ukuran inflasi yang sangat dinantikan di negara dengan ekonomi terbesar di dunia, juga akan dirilis nanti malam sekitar jam 19.30 WIB, di mana pelaku pasar masih berharap melihat US CPI pada level 3.4% yoy, sama dengan periode sebelumnya. Tanda-tanda pelonggaran inflasi lebih lanjut dapat memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga, mengingat itu adalah salah satu gejala perlambatan ekonomi; namun apabila inflasi terlihat terlalu buruk maka dapat meningkatkan kekuatiran para investor akan potensi resesi yang sudah diredam untuk berbulan-bulan lamanya.
• FIXED INCOME: Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun 7,4 basis poin menjadi 4,397% setelah lelang obligasi 10-tahun senilai USD 38 miliar diberikan dengan imbal hasil yang lebih rendah dari perkiraan, menunjukkan tanda-tanda permintaan yang lebih kuat. Imbal hasil US Treasury tenor 2 tahun, 5 tahun dan 30 tahun juga berada di bawah tekanan menyusul hasil lelang yang lebih baik dari perkiraan.
• KOMODITAS: Harga MINYAK ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Selasa karena US Energy Information Administration (EIA) menaikkan perkiraan pertumbuhan demand minyak global untuk tahun ini, sementara OPEC tetap pada perkiraan pertumbuhan yang relatif kuat pada tahun 2024. Futures BRENT naik 0,4%, menjadi USD 81,92 / barel, melanjutkan rebound tajam karena kekhawatiran kelebihan supply telah surut sejak Brent ditutup pada USD 77,52 seminggu sebelumnya, yang merupakan level terendah sejak Februari. Sementara US WTI naik 0,2%, menjadi USD 77,90. EIA menaikkan perkiraan pertumbuhan demand minyak dunia pada tahun 2024 menjadi 1,10 juta bpd dari perkiraan sebelumnya sebesar 900.000 bpd. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan perkiraan pertumbuhan demand minyak global yang relatif kuat pada tahun 2024, dengan mengutip ekspektasi sektor travel dan pariwisata pada paruh kedua. EIA juga memproyeksikan produksi minyak mentah AS pada tahun 2024 meningkat lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya ke titik rekor produksi 13,24 juta barel.
• MARKET EROPA & ASIA: INGGRIS laporkan sejumlah indikator ekonomi terkait ketenagakerjaan, di antaranya pertumbuhan Upah rata-rata sedikit di atas ekspektasi, sama angkanya dengan bulan sebelumnya di 5.9%. Klaim pengangguran di sana seperti terdata pada Claimant Count Change di bulan May melonjak signifikan ke angka 50,400, jauh lebih tinggi dari perkiraan 10,200 dan 8,400 pada bulan sebelumnya. Tak heran Tingkat Penangguran (Apr) sudah merangkak naik 0.1% ke level 4.4%. Malam nanti rangkaian data yang lebih penting akan dirilis seperti : GDP (Apr), Industrial & Manufacturing Production (Apr), serta Trade Balance. Pagi ini segera akan disajikan data CPI CHINA yang diperkirakan mampu sedikit memanas ke angka 0.4% yoy dari 0.3% pada periode sebelumnya. Demikian pula Inflasi di tingkat produsen (PPI) diharap telah mampu kurangi deflasi menjadi tinggal -1.5% yoy dari -2.5% pada periode sebelumnya. Bicara mengenai CPI, JERMAN menyusulkan data tersebut siang ini dengan prediksi indeks harga konsumen mereka berada pada tingkat 2.4% yoy, masih memanas 0.2% dari bulan sebelumnya.
• INDONESIA: Morgan Stanley downgrade pasar saham Indonesia ke posisi Underweight pada alokasi Asia & EM, seiring ketidakpastian terkait arah kebijakan fiskal Indonesia dan lemahnya mata uang Rupiah. Kampanye makan siang dan susu gratis untuk murid sekolah yang diusung oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dikhawatirkan akan mengenakan beban fiskal yang substansial, di tengah outlook pendapatan Indonesia yang semakin terkuras. IHSG pun kembali rontok 65.86 pts atau melemah hampir 1% ke level 6855.69 di tengah arus jual asing sebesar IDR 1.17 triliun. Suasana lesu di pasar saham juga disumbangkan oleh data Retail Sales (Apr) yang anjlok 2.7% di bulan April, sangat berkebalikan dengan pertumbuhan 9.3% di Maret yang terdukung oleh belanja bulan Ramadhan. Data penjualan mobil Indonesia bulan May masih jauh dari positif secara masih catatkan pertumbuhan negatif 13.3%, walaupun laju penurunan ini telah sedikit membaik dari bulan sebelumnya yang minus 17.5%. Walau IHSG sejatinya telah mencapai level target bottom sekitar 6850 didukung oleh RSI POSITIVE DIVERGENCE yang mengindikasikan kemungkinan technical rebound segera di depan mata, NHKSI RESEARCH berpendapat masih lebih bijak jika para investor / trader menunggu perkembangan animo market yang lebih kondusif sebelum memutuskan lebih banyak positioning buy di equity market.
Company News
• TPMA: Right Issue IDR 465 per Saham Rasio 1:1, Ini Jadwalnya
• GOTO: Kantongi Restu Buyback dan Ubah Pengurus
• PGAS & WIFI: Kolaborasi PGN, WIFI dan IJE Sasar 2.5 Juta Rumah Tangga dan Komersil
Domestic & Global News
Prabowo Presiden, Target Investasi RI Naik jadi Rp1.850 Triliun di 2025
Kelanjutan Skandal Toyota: Penipuan Uji Sertifikasi Ternyata Langgar Aturan PBB
Download full report HERE.