Today’s Outlook:
• Indeks saham utama AS melanjutkan pendakian pada perdagangan hari Senin (09/10/23). Kenaikan ini dipimpin oleh S&P500 yang terbang 0.63%, ditopang oleh reli sektor Energi seiring para investor mencerna perkembangan terakhir mengenai perang Israel – Palestina (Hamas). Israel telah melancarkan serangan balik di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada akhir pekan kemarin. Seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa kelompok mereka terbuka untuk diskusi mengenai kemungkinan gencatan senjata dengan Israel. Presiden AS Joe Biden telah mengarahkan timnya untuk berkoordinasi dengan pejabat wilayah regional demi mencegah siapa pun yang ingin mengambil keuntungan dari situasi ini. Adapun AS telah mengirimkan kapal induk terbesarnya, USS Gerald R. Ford Carrier Strike Group, yang bergerak ke arah pantai Israel untuk mendukung pasukan pertahanan Israel. Berita tentang konflik tersebut memicu kenaikan harga minyak karena kekhawatiran atas rantai pasokan. Indeks saham juga sebelumnya mengalami penurunan berkat komentar salah satu pejabat Federal Reserve yang lebih dovish. Akibatnya, investor tampaknya kembali fokus pada data-data ekonomi AS. Selain itu, pasar obligasi AS tutup pada hari Senin untuk memperingati Hari Columbus.
• Di cerita lain, lonjakan imbal hasil Treasury AS baru-baru ini menekan pasar ekuitas. Para petinggi The Fed mengindikasikan bahwa kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS jangka panjang baru-baru ini, yang secara langsung mempengaruhi pembiayaan kredit rumah tangga dan bisnis, dapat mengarahkan The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga lebih lanjut. Hal ini membantu meredakan kekhawatiran di kalangan investor saham. Konflik di Timur Tengah terjadi pada saat pasar sedang gelisah dan imbal hasil obligasi di seluruh dunia berada pada titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Investor dengan cemas menunggu data Inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Musim laporan keuangan perusahaan AS kuartal 3 juga akan dimulai pada minggu ini, termasuk J.P.Morgan dan bank-bank lain yang akan merilis laporan laba mereka. Indeks volatilitas CBOE, yang juga dikenal dengan indeks ‘ketakutan’ Wall Street, menipis ke level 17.7 setelah sempat menyentuh 19.6 pada sesi kemarin.
• Akan tetapi, permintaan aset safe-haven tradisional tetap terus meningkat, membawa Emas menanjak 1.6% ke angka 1860 USD/ounce; sementara indeks Dolar AS mundur 0,18%. Di sisi lain, saham-saham maskapai AS juga turun mengikuti berita bahwa maskapai membatalkan penerbangan ke Tel Aviv.
• Exchange-traded funds (ETF) yang memiliki eksposur ke Israel diterpa penjualan besar-besaran, sementara saham-saham Israel yang tergabung dalam iShares MSCI Israel ETF turun 7%. Sektor Energi melonjak 3.5% dan merupakan pemenang terbesar dari 11 sektor industri utama S&P500. Pergerakan ini didukung oleh naiknya saham-saham emiten minyak AS setelah pemerintah Israel memerintahkan perusahaan minyak mereka untuk menghentikan produksi gas alam di anjungan Tamar – Mediterania karena masalah keamanan. Di sisi lain, beberapa saham Teknologi juga terdampak, contohnya seperti Intel yang memiliki rencana membangun pabrik chip mereka di Israel. Nvidia juga terdampak setelah mereka mengumumkan pembatalan AI (artificial intelligence) Summit yang tadinya direncanakan untuk diadakan pada tanggal 15-16 Okt di Tel Aviv.
• KOMODITAS: Harga Minyak dunia lompat lebih dari 4% pada perdagangan hari Senin (09/10/23). Demikian pula harga Emas selaku safe-haven, dan bahkan juga US Dollar naik sedikit melawan Euro pada perdagangan seiring perkembangan terakhir perang Israel – Palestina (Hamas) yang menyebabkan kekhawatiran kalau konflik akan menyebar lebih luas dari Gaza. Bank of Israel menyatakan bahwa mereka akan menjual USD 30 milyar mata uang asing lainnya untuk menstabilkan mata uang Israel Shekel yang turun tajam; obligasi pemerintah Israel juga tak luput dari penjualan masif. Minyak WTI (New York) naik 4.3% ke level USD 86.38 / barrel,  sementara minyak Brent (London) terdongkrak 4.2% ke posisi USD 88.15 / barrel.
• MARKET EROPA: German Industrial Production (Aug) kembali anjlok -1.75% yoy, walaupun penurunan ini telah melambat dari sebelumnya -2.04%, tapi masih mencerminkan perjuangan sektor industri negara ekonomi terbesar Eropa ini untuk kembali bertumbuh.
• INDONESIA: umumkan tingkat Keyakinan Konsumen (Sept) di angka 121.7, lebih rendah dari bulan sebelumnya 125.2. Nilai tukar USD/IDR ditutup di posisi IDR 15708 / USD setelah sempat meroket hampir IDR 15800. Dicurigai hal inilah yang mengempiskan kembali optimisme pasar setelah sempat adakan percobaan penembusan Resistance MA10 & MA50 pada titik High 6928.7 namun sayangnya IHSG kembali ditutup di teritori negatif. Menimbang posisi IHSG yang masih rentan ancaman bearish , NHKSI RESEARCH masih menyarankan para investor / trader untuk lebih banyak pertahankan sikap WAIT & SEE sambil menunggu stabilnya market, namun tidak tertutup kemungkinan adanya trading opportunities pada sektor Energy dan sektor lain yang mendapat angin dari perkembangan terakhir dunia.

Company News
• PTBA : Eksplorasi di 3Q23 Habiskan Dana IDR17,06 M
• KKGI : Rogoh USD2,28 Juta Untuk Aktivitas Eksplorasi di 3 Blok
• CENT : Tuntaskan Akuisisi 397 Menara IDR1,15 Triliun

Domestic & Global News
• Pemerintah Masih Matangkan Pendanaan Mandatori Biodiesel B40
• Ini Titah Xi Jinping soal Serangan Hamas ke Israel

Download full report HERE.