Unemployement Rate AS Sept. turun ke level 3,50% (Vs. Aug. 3,7%); mengindikasikan ekonomi tetap Resilient, atau siap menghadapi kenaikan FFR lanjutan. Investor merespon negatif potensi kenaikan FFR sebesar +75Bps empat kali berturut-turut, menjadikan FFR berada di level 4% awal November mendatang. Tren suku bunga tinggi, bertahan dalam jangka waktu lama, membawa ekonomi AS pada risiko resesi. Nasdaq pimpin pelemahan Wall Street, atau melemah hampir 4%, sekaligus membuat yield UST10Y kembali naik mendekati level 4%. Pasar tenaga kerja AS yang solid, juga didukung data Change in NonFarm Payrolls Sept. bertambah 263K, melampaui ekspektasi yang hanya 255K.

Salah satu instrumen modal menghadapi resesi, Cadev Indonesia turun 1% MoM. IHSG terdepresiasi 50 poin mendekati level psikologis 7.000, seiring sembilan dari sebelas sektor ditutup melemah akhir pekan. Adapun, Infrastruktur serta Transportasi & Logistik pimpin pelemahan sektoral, atau melemah lebih dari 1%. Kemampuan BI menjaga stabilitas moneter, atau melakukan intervensi pasar Valas menurun. Data Cadev Indonesia Sept. turun USD1,4Miliar menjadi USD130,8Miliar, seiring upaya BI menjaga depresiasi Rupiah lebih dari 2% MoM bulan lalu. Ditengah penantian rilis data Consumer Confidence Index Indonesia Sept. hari ini, NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak Konsolidasi – Bearish dengan Support: 7.000 / 6.970-6.930 / 6.840-6.850 dan Resistance: 7.080/ 7.140 7.150 / 7.200-7.225.

Download full report HERE.