Inflasi AS tetap tinggi, the Fed diproyeksikan menaikkan FFR Juni 50 bps menjadi 1,25%-1,50%. Awal pekan, Indeks Nasdaq pimpin penurunan hingga -4,29%; kemudian diikuti oleh S&P 500 dan Dow Jones yang masing-masing turun -3,20% dan -1,99%. Investor menantikan rilis data inflasi AS periode April besok, yang diproyeksikan tetap tinggi atau sebesar 8,1% YoY (Vs. 8,5% YoY Maret).
Inflasi inti April sebesar 2,60% YoY, atau naik moderat, berpeluang membuat BI kembali menahan BI 7DRRR di level terendahnya 3,50%. BI baru akan menyesuaikan
BI 7DRRR, jika inflasi inti mendekati target di 4% YoY. Sikap Dovish BI ini, kontras dengan Hawkish the Fed yang telah menaikkan FFR sebesar 75 bps di tahun 2022, membuat sejumlah tekanan di pasar keuangan domestik. IHSG ditutup melemah –4,4% atau mendekati trading halt kemarin, dengan investor asing catatkan net sell senilai IDR 2,6 triliun. Adapun rupiah terdepresiasi 0,4% ke level IDR 14.558/USD dibanding akhir April lalu. Sementara instrumen safe haven SUN 10-tahun catatkan kenaikan yield hingga 30 bps ke level 7,28% dalam periode yang sama. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak downward dengan kisaran 6.800-7.000.
Download full report HERE.